Cara Kerja dan Manfaat Essential Oil

Dipublish tanggal: Nov 5, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Des 17, 2019 Waktu baca: 6 menit
Cara Kerja dan Manfaat Essential Oil

Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan minyak yang sering digunakan sebagai aromaterapi dan dipercaya memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun beberapa manfaat kesehatan dari essential oil ini diklaim kontroversial. Lalu sebenarnya apa minyak atsiri itu?

Minyak atsiri adalah minyak yang diekstrak dari tanaman melalui proses penyulingan atau metode mekanis seperti pengepresan dingin (cold pressing). Minyak atsiri (essential oil) ini mengandung gugus aromatik di mana bau dan aroma alaminya akan tetap dipertahankan. Setelah gugus aromatik diekstraksi, lalu akan digabungkan dengan minyak pembawa (carrier oil) untuk menjadikannya sebagai produk jadi dan siap digunakan.

Proses pembuatan minyak atsiri atau essential oil harus sangat diperhatikan karena minyak esensial yang diperoleh melalui proses kimia tidak akan dianggap sebagai minyak esensial sejati dan bahkan dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Cara Kerja Essential Oil

Minyak atsiri paling sering digunakan sebagai aromaterapi (dihirup untuk menenangkan) dan tidak boleh ditelan. Selain itu, minyak atsiri juga bisa dioleskan ke seluruh tubuh yang dipercaya memiliki berbagai macam manfaat kesehatan. Diperkirakan ada metode aplikasi tertentu yang dapat meningkatkan penyerapan minyak atsiri pada kulit, seperti mengaplikasikannya dengan panas atau ke area tubuh tertentu, namun hal tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut.

Menghirup aroma minyak esensial juga dapat menstimulasi area sistem limbik. Sistem limbik merupakan struktur otak yang dianggap penting untuk meregulasi emosi dan motivasi, serta perilaku, indera penciuman, dan memori jangka panjang. Sistem limbik juga berperan dalam mengendalikan beberapa fungsi fisiologis yang tidak disadari, seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah.

Maka dari itu, beberapa orang mengklaim bahwa minyak esensial dapat memberikan efek fisik pada tubuh. Namun dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya dan perlu konsultasi dengan dokter unuk menghindari komplikasi penyalahgunaan. 

Jenis dan Fungsi Essential Oil

Terdapat lebih dari 90 jenis minyak esensial dan masing-masing memiliki aroma unik serta berbagai manfaat kesehatan yang berbeda. Berikut ini merupakan 10 minyak atsiri atau essential oil yang populer beserta klaim kesehatan yang dimiliki:

  • Chamomile oil: meningkatkan mood dan relaksasi
  • Lavender oil: menghilangkan stres
  • Mawar oil: meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan
  • Peppermint oil: meningkatkan energi dan membantu sistem pencernaan
  • Tea Tree oil: melawan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh
  • Cendana oil: menenangkan saraf dan membantu fokus
  • Ylang-Ylang: mengobati sakit kepala, mual, dan kondisi kulit tertentu
  • Lemon oil: membantu sistem pencernaan, perubahan suasana hati, dan sakit kepala
  • Jasmine oil: membantu mengatasi depresi, rasa sakit setelah persalinan, dan meningkatkan libido
  • Bergamot: mengurangi stres dan memperbaiki kondisi kulit seperti eksim

Baca juga: Essential Oil untuk Atasi Sakit Kepala

Manfaat Essential Oil Bagi Kesehatan

Berikut ini merupakan beberapa manfaat penggunaan minyak esensial (essential oil) bagi kesehatan tubuh, termasuk mengatasi penyakit dan kondisi berikut:  

Manfaat essential oil untuk mengatasi susah tidur

Sulit tidur atau insomnia seringkali menyebalkan karena membuat Anda terjaga sepanjang malam. Hal ini tentunya akan mengganggu kemampuan berpikir dan aktivitas harian Anda. Untuk membantu mengatasi insomnia atau susah tidur, mungkin Anda dapat mencoba menggunakan minyak lavender. Menghirup minyak lavender (lavender oil) telah terbukti dapat meningkatkan kualitas tidur wanita setelah melahirkan serta pasien dengan penyakit jantung.

Manfaat essential oil untuk mengatasi sakit kepala dan migrain

Pada tahun 1990-an, 2 penelitian kecil menyatakan bahwa mengoleskan minyak peppermint dan campuran etanol pada dahi dan pelipis dapat meredakan nyeri atau sakit kepala. Studi terbaru juga menyatakan bahwa sakit kepala berkurang setelah pemberian peppermint dan minyak lavender pada kulit. Selain itu, terdapat juga kepercayaan dari Persia bahwa dengan mengoleskan campuran chamomile dan minyak wijen ke pelipis dapat mengobati sakit kepala dan migrain. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya.

Manfaat essential oil untuk mengurangi peradangan

Minyak esensial dapat membantu melawan kondisi peradangan. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa minyak esensial memiliki efek anti-inflamasi. Suatu studi menyatakan bahwa tikus yang mengonsumsi kombinasi minyak esensial thyme dan oregano, atau minyak rosemary dan jintan terbukti mengalami remisi atau pengurangan gejala penyakit kolitis atau peradangan pada usus besar. Namun, belum ada penelitian yang menggunakan manusia sebagai objek penelitian. Maka hhasil penelitian tersebut belum diketahui keefektifan dan keamanannya.

Manfaat essential oil sebagai antibiotik dan antimikroba

Suatu studi telah menyelidiki efek antimikroba pada beberapa minyak esensial, seperti peppermint oil dan tea tree oil. Hasilnya menunjukkan beberapa hasil positif. Namun meskipun hasilnya positif, belum diketahui secara pasti mengenai keefektifan minyak esensial tertentu dalam mengatasi infeksi bakteri pada tubuh manusia.

Manfaat Lainnya

Minyak atsiri (essential oil) juga memiliki banyak manfaat lain, di luar penggunaannya sebagai aromaterapi, yakni sebagai aroma alami dalam kosmetik dan produk alami lainnya. Selain itu, minyak atsiri juga dapat memberikan efek aman dan ramah lingkungan sebagai bahan produk penolak nyamuk, seperti DEET tetapi dengan efektivitasnya yang beragam.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa beberapa minyak esensial, seperti minyak serai dapat mengusir nyamuk jenis tertentu selama sekitar 2 jam, begitupun dengan minyak serai dapat mengusir nyamuk selama 3 jam apabila digunakan bersama vanilin. Minyak atsiri atau minyak esensial juga dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan. Namun masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait keamanan dan keefektifannya.

Cara Memilih Essential Oil yang Tepat

Berikut ini beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk memilih minyak esensial berkualitas tinggi, yaitu:

  • Kemurnian

Penentuaan kemurnian dari suatu produk minyak esensial (essential oil) dapat dilakukan dengan cara mencari minyak dengan kandungan senyawa aromatik tanaman tertentu, tanpa zat aditif, atau zat tambahan tertentu seperti pewangi sintetis dan bahan kimia. Selain itu, sebaiknya Anda membeli minyak esensial yang mencantumkan nama latin tanaman seperti Lavandula officinalis daripada membeli minyak esensial dengan tulisan seperti "minyak esensial lavender".

  • Kualitas

Minyak atsiri atau esensial sejati adalah minyak yang paling sedikit mengalami perubahan karena proses ekstraksi, sehingga ada baiknya untuk memilih minyak esensial yang bebas bahan kimia dan telah diekstraksi melalui penyulingan atau pengepresan dingin mekanis.

  • Reputasi

Ada baiknya untuk membeli dan menggunakan merek minyak esensial (essential oil) dengan reputasi tinggi supaya lebih memastikan bahwa produk minyak esensial yang dibeli adalah minyak esensial murni tanpa bahan kimia dan lainnya.

Kemungkinan Efek Samping dari Penggunaan Essential Oil

Tanaman dan produk herbal mengandung banyak senyawa bioaktif sehingga memiliki banyak kemungkinan untuk bereaksi dengan tubuh, begitu pula dengan minyak atsiri atau minyak esensial. Namun ketika minyak atsiri dihirup atau dikombinasikan dengan minyak pembawa  (carrier oil) untuk digunakan pada kulit, maka minyak esensial tersebut dapat dianggap aman.

Tetapi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda tetap mempertimbangkannya terlebih dahulu sebelum menggunakan minyak esensial, terutama apabila di sekitar Anda terdapat ibu hamil, anak-anak, dan juga hewan peliharaan.

Minyak atsiri atau minyak esensial dapat menimbulkan beberapa efek samping, seperti: ruam pada kulit, asma, reaksi alergi, dan sakit kepala. Minyak esensial lavender, peppermint, tea tree, dan ylang-ylang dianggap sebagai minyak esensial yang paling merugikan dan dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan, tetapi hal ini bergantung dari sensitivitas dan tujuan penggunaan essential oil.

Selain itu, minyak dengan kandungan fenol tinggi seperti pada kayu manis dapat menyebabkan iritasi kulit dan tidak boleh digunakan pada kulit tanpa dikombinasikan dengan minyak pembawa. Sementara itu, minyak atsiri dari buah jeruk dapat meningkatkan reaksi kulit terhadap sinar matahari dan dapat menyebabkan luka bakar. 

Minyak atsiri juga tidak boleh ditelan karena berbahaya dan dalam dosis tertentu dapat berakibat fatal. Belum ada penelitian mengenai keamanan penggunaan minyak esensial pada ibu hamil dan ibu menyusui, sehingga sebaiknya hindari penggunaan minyak esensial apabila sedang hamil atau menyusui.

Baca selengkapnya: Jenis dan Efek Samping Penggunaan Essential Oil


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Aromatherapy: Do Essential Oils Really Work?. Johns Hopkins Medicine. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/aromatherapy-do-essential-oils-really-work)
Aromatherapy: Uses, benefits, oils, and risks. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/10884)
How To Use Essential Oils: 16 Tips for Essential Oil Safety. WebMD. (https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/ss/slideshow-essential-oils)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app