Ayo Kenali Apa Perbedaan Dari Tifoid Tipes dan Tipus

Dipublish tanggal: Mar 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 30, 2019 Waktu baca: 5 menit
Ayo Kenali Apa Perbedaan Dari Tifoid Tipes dan Tipus

Tipes dan tipus adalah dua jenis penyakit yang cukup sering terjadi di Indonesia. Penyakit yang sama-sama disebabkan oleh bakteri ini seringkali menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat karena memiliki nama yang hampir mirip meski ternyata kedua penyakit tersebut berbeda. Apa sajakah perbedaan tifoid tipes dan tipus?

Tipes (Demam Tifoid)

Penyakit tipes atau lebih banyak dikenal masyarakat dengan nama demam tifoid (typhoid fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica serotype Typhi dan Salmonella paratyphi.

Seseorang dapat terinfeksi demam tifoid melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh salah satu bakteri tersebut. Selain itu, kebersihan sanitasi dan sumber air bersih juga dapat menjadi sarana penularan bakteri. 

Penularannya terjadi apabila seseorang terinfeksi penyakit tipes, kemudian buang air besar (BAB) di ruang terbuka atau karena minimnya sarana sanitasi yang baik, tinja yang tercemar bakteri kemudian dihinggapi lalat, lalat ini kemudian menempel pada makanan atau minuman yang tidak tertutup dan dikonsumsi oleh orang lain.

Setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, bakteri Salmonella kemudian memasuki peredaran darah dan menyerang saluran pencernaan di usus halus.

Oleh karena itu, diagnosis demam tifoid (tipes) dilakukan melalui pemeriksaan darah, air seni, sumsum tulang, ataupun melalui tinja. Pada pemeriksaan darah dapat digunakan pemeriksaan widal maupun DNA bakteri typhoid. Masa inkubasi (periode sejak terpapar bakteri hingga munculnya gejala) adalah sekitar 1-2 minggu dengan masa sakit biasanya berlangsung sekitar 3-4 minggu. Gejala tipes yang timbul antara lain:

  • Demam tinggi hingga 40°C
  • Mual dan muntah
  • Nyeri perut
  • Menurunnya nafsu makan
  • Pusing
  • Lesu
  • Diare atau konstipasi
  • Nyeri otot
  • Keringat dingin

Pengobatan demam tifoid atau tipes dilakukan dengan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri Salmonella. Pemberian terapi antibiotik yang tepat akan meningkatkan kondisi pasien dan kesembuhan dalam jangka waktu 7-14 hari. Baca juga: Obat Sakit Tipes di Apotik

Di samping pemberian obat tipes, penderita tipes harus beristirahat total dan menjaga pola makan dengan makan makanan yang rendah serat tapi berkalori tinggi serta mengandung protein yang tinggi dan menghindari makanan berlemak, asam, makanan berminyak, dan makanan tinggi serat. Baca juga: Anjuran Makanan untuk Penderita Tipes

Saat ini, telah tersedia vaksin demam tifoid bagi orang yang hendak berpergian atau mengunjungi wilayah yang rentan terjadi infeksi demam tifoid. Vaksin tipes tersedia dalam dua jenis, yaitu lewat suntikan dan berupa kapsul. Suntikan vaksin tipes diberikan 1 minggu sebelum bepergian, sementara vaksin yang berbentuk kapsul diminum satu waktu 4 kapsul, lalu hari selanjutnya 1 kapsul.

Tifus (Typhus)

Penyakit tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsial sp yang ditransmisikan melalui gigitan lalat, tungau, ataupun kutu. Infeksi tifus banyak terjadi pada daerah dengan kondisi sanitasi yang buruk. Terdapat 3 jenis tipus, yaitu:

  • Epidemik tipus (louse-borne typhus) yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia prowazekii yang dibawa oleh kutu. Typhus jenis ini banyak ditemui pada daerah dengan populasi padat dengan sanitasi buruk.
  • Endemik tipus (murine typhus) yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi yang dibawa oleh lalat. Endemik typhus juga dapat disebabkan oleh tikus.
  • Scrub typus yang disebabkan oleh bakteri Orientia tsutsugamushi yang dibawa oleh kutu. Tifus jenis ini banyak ditemui di kawasan Asia, Australia, Papua Nugini, dan Kepulauan Pasifik serta dikenal dengan nama lain Penyakit Tsutsugamushi.

Lalat, kutu, dan tikus dapat menjadi vektor (pembawa) bakteri tifus dan menginfeksi seseorang melalui gigitannya atau melalui tinja. Gigitan tersebut menyebabkan rasa gatal dan ketika menggaruk bagian kulit yang gatal, bakteri dapat masuk ke dalam aliran darah. 

Gejala scrub typhus antara lain:

  • Pembengkakan pada nodus limpa
  • Kelelahan
  • Lesi kemerahan pada kulit atau rasa nyeri pada bekas gigitan
  • Batuk

Gejala klinis dari penyakit tifus tidak ada yang khas, tergantung dari bakteri penyebab dan kondisi setiap pasien. Masa inkubasi tifus rata-rata 1-2 minggu. Gejala tifus yang umumnya dirasakan pasien antara lain:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Ruam kemerahan: maculopapular, tonjolan berisi air (vesikel) hingga bintik-bintik perdarahan (ptechiae)
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot
  • Tekanan darah rendah (hipotensi)

Diagnosis tifus biasanya lebih sulit karena kemiripan gejalanya dengan penyakit infeksi lain seperti malaria, sehingga untuk membantu memastikan diagnosis, pasien sebaiknya memberikan penjelasan atau informasi apabila sebelum sakit melakukan perjalanan ke negara yang rentan infeksi tipus seperti Afrika atau Mediterania, atau tinggal di lingkungan yang padat dengan sanitasi buruk atau mengetahui adanya wabah thypus di sekitar tempat tinggal.

Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menentukan diagnosis tifus dengan cara:

  • Biopsi bagian kulit yang kemerahan atau bekas gigitan
  • Test darah dengan metode Western blot
  • Tes imunoflorescen untuk mendeteksi antigen tipus pada sampel darah

Setelah diagnosis tipus ditegakkan dan pasien positif terinfeksi tifus, dokter akan memberikan terapi antibiotik yang sesuai. Penyakit tifus dapat disembuhkan apabila terdeteksi dengan cepat. Pilihan antibiotik untuk penyakit tifus meliputi tetracycline, doxycycline, chloramphenicol, atau azytromichin.

Komplikasi yang dapat timbul apabila penyakit thypus tidak diobati dengan baik dan sesegera mungkin dapat menimbulkan penyakit hepatitis, perdarahan pada saluran cerna, dan penurunan volume cairan tubuh (hipovolemia).

Tercatat bahwa penyakit tifus ini telah mewabah sejak Perang Dunia I dan saat ini hanya terjadi pada daerah dengan sanitasi buruk. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar
  • Mencuci tangan setelah dari toilet, serta sebelum memegang makanan atau sebelum memasak
  • Membasmi tikus dan gunakan obat serangga untuk membasmi kutu atau tungau
  • Menghindari makan dan minum ditempat yang kotor

Perbedaan Tipes (Demam Tifoid) dengan Tifus (Typhus)

Penyebab tipes dan tifus

Tipes dan tifus memang dianggap sama, padahal demam tifoid dan typhus itu berbeda. Jika tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, maka tifus disebabkan oleh bakteri Rickettsia typhi. Untuk media penyaluran bakteri, tipes ditularkan oleh lalat melalui makanan, sementara typhus melalui bakteri yang terbawa oleh kutu. 

Gejala tipes dan tifus

Gejala tipes dan tifus hampir sama, antara lain demam tinggi, mual dan muntah, pusing, lelah, nyeri otot, dan ruam pada kulit. Tipes akan lebih cenderung menyerang bagian saluran pencernaan, sementara infeksi tifus akan menyebar ke membran di sekitar otak dan menyebabkan peradangan.

Cara pengobatan tipes dan tifus

Cara pengobatan antara tipes dan typhus juga tidak berbeda jauh, keduanya memerlukan antibiotik dalam proses penyembuhan. Tetapi pengobatan tipes tidak terlalu membutuhkan cairan, berbeda dengan tifus di mana penderita akan lebih cepat sembuh jika banyak minum air putih untuk menambah cairan dalam tubuh.

Cara pengobatan tipes dan tifus

Pencegahan tipes dapat dilakukan melalui vaksinasi dan menghindari makanan dan sumber air yang tidak bersih. Sementara itu, pencegahan tifus jauh lebih sulit, tetapi untuk mencegah tipes maupun tifus diperlukan kebiasaan untuk menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Ryan ET, et al. Treatment and prevention of enteric (typhoid and paratyphoid) fever. https://www.uptodate.com/contents/search.
Anwar E, et al. Vaccines for preventing typhoid fever. Cochrane Database of Systematic Reviews. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/14651858.CD001261.pub3/abstract.
Hohmann EL. Treatment and prevention of typhoid fever. http://www.uptodate.com/home.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app