7 Langkah Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

Dipublish tanggal: Jul 11, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
7 Langkah Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

Menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh itu sangatlah penting, termasuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jika gigi bermasalah maka seseorang akan merasa sulit untuk mengunyah makanan atau bahkan kehilangan selera makan. Tak hanya itu, jika gigi berlubang ataupun mengeluarkan bau tidak sedap maka seseorang mungkin saja akan kehilangan kepercayaan dirinya untuk tersenyum atau berbicara dengan orang lain terutama dalam jarak dekat.

Baca juga: Nutrisi Penting untuk Menjaga Kesehatan Gigi

Berbagai masalah pada gigi, seperti gigi berlubang, terdapat plak gigi, bau mulut, kerusakan pada gusi, ataupun nyeri gusi dapat dicegah dengan cara rajin sikat gigi. Karena dengan menyikat gigi yang baik dan benar, gigi akan terbebas dari plak dan sisa-sisa makanan yang menempel.

Namun, rajin sikat gigi saja tidak cukup, Anda perlu mengetahui bagaimana cara menggosok gigi dengan benar supaya gigi dan gusi serta seluruh bagian mulut bersih dari kotoran sisa makanan maupun kuman bakteri.

7 Langkah Menyikat Gigi yang Baik dan Benar

1. Bersihkan gigi dengan flossing

Sebelum menyikat gigi dengan sikat gigi, ada baiknya untuk membersihkan gigi terlebih dahulu dengan flossing atau benang gigi karena benang gigi lebih dapat menjangkau celah kecil yang terdapat di antara gigi yang mungkin sulit dijangkau oleh sikat gigi.

2. Pilih pasta gigi dan sikat gigi yang sesuai

Langkah pertama dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan menyiapkan pasta gigi dan sikat gigi. Anda dapat memilih sikat gigi dan pasta gigi yang tepat untuk gigi Anda dengan menyesuaikan ukuran kepala sikat gigi dengan lebar mulut Anda. Kepala sikat gigi yang berukuran kecil dapat lebih mudah untuk menjangkau sudut mulut bagian dalam. 

Tidak hanya sikat gigi, Anda juga harus memilih pasta gigi yang cocok untuk tipe gigi Anda. Jika Anda memiliki gigi sensitif maka pilih pasta gigi khusus untuk gigi sensitif dan jika gigi Anda termasuk gigi yang normal maka Anda dapat memilih pasta gigi yang mengandung fluoride.

Baca juga: Penyebab dan Cara Merawat Gigi Sensitif

3. Sikat bagian lidah

Tidak hanya bagian gigi yang perlu dibersihkan, tetapi Anda juga perlu menyikat bagian gusi dan lidah. Sebelum menyikat gigi, sebaiknya menyikat lidah terlebih dahulu. Menyikat lidah memiliki tujuan untuk menghilangkan bakteri anaerob yang dapat menyebabkan bau tidak sedap pada mulut. Saat menyikat lidah sebaiknya jangan terlalu ditekan karena bisa melukai lidah dan dapat meningkatkan rasa mual.

4. Gunakan pasta gigi secukupnya

Gunakan pasta gigi (odol) pada gosok gigi secukupnya. Jika pasta gigi sudah menempel pada sikat gigi, Anda dapat membaginya ke beberapa bagian mulut yakni ke bagian kiri, kanan, dan depan gigi supaya pasta gigi tidak hanya berkumpul pada satu tempat saja.

5. Sikat membentuk sudut 45

Langkah menyikat gigi selanjutnya adalah dengan meletakkan bulu sikat gigi pada permukaan gigi. Mulailah menyikat gigi geraham atas, lalu bergerak membersihkan gigi belakang di salah satu sisi mulut. Lakukan gerakan tersebut melingkar dari atas ke bawah selama sekitar 20 detik untuk setiap bagian gigi.

6. Sikat bagian belakang gigi

Tidak hanya bagian depan gigi saja, tetapi permukaan belakang gigi juga harus dibersihkan. Anda dapat memegang sikat gigi secara vertikal atau menggunakan ujung kepala sikat gigi Anda dan sikat dengan gerakan melingkar secara perlahan dari tepi gusi sampai seluruh bagian belakang gigi. Lakukan gerakan ini berulang sebanyak 2-3 kali hingga bersih.

7. Bilas mulut dengan air atau obat kumur

Setelah selesai menggosok gigi, jangan lupa untuk membilas atau berkumur dengan air atau obat kumur khusus. Hal ini bertujuan untuk melengkapi proses pembersihan gigi. Lakukan secara rutin agar gigi dan mulut Anda tetap dapat terjaga dengan baik.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app