Hindari Kandungan Detergen dalam Pasta Gigi, Ini Bahayanya

Dipublish tanggal: Jul 10, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Waktu baca: 3 menit
Hindari Kandungan Detergen dalam Pasta Gigi, Ini Bahayanya

Kebanyakan orang hanya fokus memilih jenis sikat gigi yang bulunya halus dan terasa nyaman, demi menjaga gigi dan gusi dari risiko luka. Sayangnya, tidak sedikit orang yang masih asal-asalan dalam memilih jenis pasta gigi. Padahal, Anda harus memastikan kandungan dalam pasta gigi tersebut cenderung aman dan menjauhi zat-zat yang berbahaya. Detergen adalah salah satu kandungan dalam pasta gigi yang dilaporkan dapat membahayakan kesehatan gigi dan mulut. Lantas, benarkah kandungan deterjen dalam pasta gigi itu berbahaya? Berikut penjelasannya.

Kandungan SLS dalam pasta gigi

Perlu diketahui bahwa kandungan yang ada dalam pasta gigi belum tentu semuanya aman bagi kesehatan gigi dan mulut. Sebagian besar orang membeli pasta gigi tanpa memperhatikan dengan detil apa saja yang dikandung dalam pasta gigi tersebut. 

Hati-hati, bisa jadi pasta gigi yang Anda pakai sekarang memiliki kandungan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh Anda dalam jangka panjang. Salah satu yang harus diwaspadai adalah kandungan detergen dalam pasta gigi yang disebut SLS atau sodium lauryl sulfate.

Ketika Anda menyikat gigi kemudian muncul banyak busa, maka hal ini merupakan hasil kerja SLS. SLS adalah zat yang dapat menghasilkan banyak busa, tujuannya untuk meluruhkan plak maupun kotoran yang menempel di gigi.

Selain itu, SLS juga memiliki kemampuan untuk memutihkan gigi dan menjadikan nafas Anda segar sepanjang hari.

Baca Selengkapnya: Apakah Odol Pemutih Benar Memutihkan Gigi?

Bahaya kandungan detergen dalam pasta gigi

Sariawan adalah masalah yang umum terjadi, apalagi bila Anda menyikat gigi terlalu kencang hingga melukai gusi. Namun lain ceritanya jika Anda sudah melakukan cara menyikat gigi yang benar tetapi masih sering mengalami sariawan di mulut, bisa jadi ini disebabkan oleh kandungan detergen dalam pasta gigi yang Anda gunakan.

Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Dentistry Norwegia, kandungan detergen dalam pasta gigi tak hanya memicu sariawan, tapi juga menghambat fungsi mineral fluoride sehingga berpotensi menyebabkan gigi berlubang

Penelitian lebih lanjut oleh European Journal of Dentistry, menunjukkan fakta bahwa pasta gigi dengan kandungan detergen SLS dapat meningkatkan risiko iritasi pada rongga mulut, dibandingkan dengan pasta gigi yang mengandung jenis detergen CAPB atau cocoamidopropyl-betaine. Sedangkan pasta gigi tanpa detergen terbukti tidak menimbulkan iritasi pada mulut.

Didukung oleh penelitian dalam Journal of Oral Disease tahun 2012, para ahli menemukan bahwa SLS juga terbukti dapat menyebabkan seseorang lebih sering sariawan. Rasa nyerinya pun cenderung lebih parah dibandingkan pasta gigi tanpa SLS. 

Lebih parahnya lagi, SLS yang terkandung dalam pasta gigi diam-diam dapat terus menumpuk selama 5 hari dalam organ tubuh Anda, mulai dari paru-paru, hati, jantung, bahkan otak. SLS tersebut kemudian akan berubah menjadi nitrosamin, yaitu zat karsinogen kuat yang menyerap nitrat berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga: Mengapa Pemilik Gigi Sensitif Memerlukan Pasta Gigi Khusus?

Selalu perhatikan komposisi dalam pasta gigi

Itulah alasannya mengapa penting untuk selalu memperhatikan kandungan di dalam pasta gigi sebelum Anda membelinya. Karena berdasarkan beberapa penelitian, kandungan detergen dalam pasta gigi seperti SLS hanya memiliki batas aman jika kandungannya di bawah 0,5%.

Perhatikan pula kandungan zat pewarna dan perasa dalam pasta gigi Anda, sebab kandungan tersebut juga dapat memicu sariawan pada mulut. Di samping SLS, ada juga jenis detergen dalam pasta gigi yang memberikan efek serupa, yaitu pyrophosphate. 

Untuk itu, sangat penting bagi Anda untuk membaca terlebih dahulu komposisi dalam pasta gigi. Perhatikan apakah pasta gigi tersebut mengandung zat detergen, berapa kadar kandungannya, apakah mengandung pewarna, perasa, dan zat lainnya yang mungkin dapat membahayakan kesehatan gigi dan mulut Anda.

Apabila pasta gigi yang terlanjur Anda beli ternyata mengandung beberapa zat di atas dan kadarnya melebihi batas aman, sebaiknya segera hentikan pemakaian dan belilah pasta gigi yang kandungannya lebih aman.

Kalau masih bingung, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter mengenai keamanan pasta gigi yang akan Anda gunakan sehari-hari. Yang tak kalah penting, selalu jaga kesehatan gigi dan mulut Anda setiap hari dengan rajin menyikat gigi.

Baca Selengkapnya: Bagaimana Tips Memilih Pasta Gigi yang Baik?


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The 3 Best SLS-Free Toothpastes. Bustle. (Accessed via: https://www.bustle.com/p/the-3-best-sls-free-toothpastes-16977453)
Barkvoll P. [Should toothpastes foam? Sodium lauryl sulfate--a toothpaste detergent in focus]. Den Norske tannlaegeforenings tidende 1989;99(3):82-4. National Center for Biotechnology Information. (Accessed via: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2696932)
Rantanen, Irma & Jutila, Kirsti & Nicander, Ingrid & Tenovuo, Jorma & Söderling, Eva. (2003). The effects of two sodium lauryl sulphate-containing toothpastes with and without betaine on human oral mucosa in vivo. Swedish dental journal. 27. 31-4.. ResearchGate. (Accessed via: https://www.researchgate.net/publication/10796041_The_effects_of_two_sodium_lauryl_sulphate-containing_toothpastes_with_and_without_betaine_on_human_oral_mucosa_in_vivo)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app