6 Kesalahan yang Seharusnya Tidak dilakukan Saat Keramas

Dipublish tanggal: Agu 23, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mar 16, 2020 Waktu baca: 4 menit
6 Kesalahan yang Seharusnya Tidak dilakukan Saat Keramas

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan rambut dan kebersihan kulit kepala adalah dengan keramas. Walaupun terdengar sepele, ternyata banyak orang yang tidak menyadari betapa pentingnya keramas dan ada pula beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan ketika keramas. Padahal jika kesalahan tersebut terus dilakukan maka akan berdampak buruk bagi kesehatan rambut.

Keramas atau mencuci rambut memang harus dilakukan secara rutin agar terhindar dari kerusakan rambut serta menjaga rambut tetap sehat, tidak lepek ataupun kusam. Tetapi ketidaksadaran akan kebiasaan keramas ini dapat mengganggu kesehatan rambut. Oleh karena itu, pahami terlebih dahulu mengenai kebiasaan mencuci rambut yang perlu diperhatikan.

Baca juga: Minyak Alami untuk Perawatan Rambut

6 Kesalahan yang Seharusnya Tidak dilakukan Saat Keramas

Berikut ini 6 kesalahan yang seharusnya tidak dilakukan ketika sedang keramas, yaitu:

1. Menggunakan shampo dan kondisioner yang tidak tepat

Meskipun terlihat sepele dan seringkali tidak disadari oleh sebagian orang, namun ternyata penggunaan shampoo atau kondisioner yang kurang tepat dapat berdampak buruk pada kemanjuran produk perawatan rambut yang digunakan. Padahal setiap produk memiliki fungsi yang tidak sama sehingga penggunaan keduanya dibutuhkan untuk memberikan hasil yang efektif. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menggunakan shampo dan kondisioner dengan jenis atau merek yang sama agar keduanya bisa berfungsi maksimal bagi kesehatan rambut.

Meski disarankan untuk menggunakan kondisioner setiap selesai mencuci rambut, tetapi masih banyak orang yang malas memakai conditioner sehabis keramas. Padahal kondisioner berfungsi untuk melembapkan rambut dan menjaga rambut agar tetap halus dan lembut. Cara penggunaan kondisioner pun mudah, yakni cukup mengambil sedikit kondisioner lalu oleskan pada bagian ujung rambut. Pijat sebentar lalu diamkan selama 5 menit hingga kandungan di dalamnya meresap dan menutrisi kulit kepala.

Baca juga: Cara Mengatasi Rambut Berminyak Supaya Bebas Lepek

2. Menuangkan shampoo ke rambut dalam jumlah yang banyak

Menuangkan shampoo ke rambut secara langsung dalam jumlah yang banyak justru akan membuat rambut kering. Kesalahan ini seringkali diabaikan, padahal dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi rambut. Cara yang tepat seharusnya dengan menuangkan shampo ke telapak tangan terlebih dahulu kemudian usap sampai merata dan ratakan ke semua bagian kulit kepala. Anda dapat meratakan busa shampoo ke seluruh bagian kepala dan gosok secara perlahan.

3. Terlalu sering keramas

Keramas memang mampu memberikan efek segar sehabis mandi, akan tetapi jika keramas dilakukan setiap hari justru akan berdampak buruk bagi kesehatan rambut dan kulit kepala. Karena jika terlalu sering mencuci rambut dengan shampoo, maka rambut akan kehilangan minyak alaminya sehingga rambut akan lebih berminyak dan membuat rambut terlihat lepek. Untuk menjaga kelembapan alami rambut serta kebersihan rambut, Anda cukup mencuci rambut sebanyak 3 kali seminggu.

4. Terlalu sering menggganti produk perawatan rambut

Sebaiknya Anda hanya menggunakan satu produk merek saja dalam satu waktu, karena terlalu banyak produk atau sering gonta ganti produk justru akan membuat kesehatan rambut menurun. Ditambah lagi jika kulit kepala dan rambut tidak cocok dengan produk yang digunakan, hal tersebut tentu akan menambah masalah rambut.

Jika belum menemukan produk yang cocok dengan jenis rambut, Anda bisa mencoba mengganti produk selama sekitar 1 bulan sekali hingga menemukan produk perawatan rambut yang tepat, asalkan tidak terlalu sering bergonta-ganti produk. Cari produk dengan bahan kandungan yang sesuai dengan kondisi rambut Anda, misalnya rambut rontok dapat menggunakan shampoo anti rontok, begitupun dengan rambut yang berketombe dapat mencari produk shampoo antidandruff.

Baca juga: Cara Mudah Memilih Shampoo Anti Ketombe yang Tepat

5. Teknik pemijatan yang salah

Saat menggunakan kondisioner pada rambut, Anda disarankan untuk memijat kulit kepala terlebih dahulu sebelum membilasnya. Fungsi dari pemijatan tersebut adalah untuk memperkuat akar rambut, meningkatkan sirkulasi darah, merilekskan kulit kepala, serta membuat nutrisi yang terdapat dalam kondisioner meresap ke dalam kulit kepala.

Teknik pemijatan yang baik dan benar yaitu memijatnya secara lembut dan perlahan di area kepala. Jangan memijat kepala terlalu keras karena hal ini justru akan membuat rambut menjadi rontok dan rusak. 

6. Sisa busa tidak bersih dengan sempurna

Sisa busa shampoo yang masih menempel pada kulit kepala dapat menimbulkan ketombe dan memunculkan rasa gatal pada kulit kepala. Hal ini bisa disebabkan karena Anda tidak membilas rambut dengan baik dan benar setelah keramas. Cara mudah dalam membersihkan busa-busa shampoo yang masih menempel pada kulit kepala adalah dengan menggunakan jari-jari tangan bahkan untuk membersihkan rambut dari bagian kulit kepala hingga ujung rambut.

Tak hanya itu, memperhatikan suhu air mandi juga penting saat keramas. Ada baiknya untuk mandi air dingin yang memiliki suhu lebih rendah, karena keramas dengan air panas justru dapat merusak rambut. Setelah keramas, jangan pula mengeringkan rambut dengan hairdryer atau menarik rambut dengan handuk terlalu keras karena dapat menyebabkan rambut mudah patah, rontok, dan rusak.

Baca juga: 9 Manfaat Mandi Air Dingin Bagi Kesehatan

Kesalahan yang dilakukan ketika sedang keramas perlu dihindari supaya kerusakan pada rambut tidak terjadi. Karena sebagian rambut memang cenderung lebih mudah rusak jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat. Oleh karena itu, perhatikan cara merawat rambut dengan benar, termasuk pemilihan produk perawatan rambut seperti shampoo dan kondisioner yang tepat sesuai jenis dan kondisi rambut.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app