3 Jenis Nyeri Sendi Berdasarkan Lokasi Terjadinya Nyeri

Dipublish tanggal: Mar 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 14, 2019 Waktu baca: 5 menit
3 Jenis Nyeri Sendi Berdasarkan Lokasi Terjadinya Nyeri

Nyeri sendi adalah suatu kondisi di mana terdapat rasa sakit pada bagian tubuh yang menghubungkan antara satu tulang dengan tulang lainnya. Rasa sakit pada sendi membuat pergerakan motorik penderitanya terganggu sehingga mempengaruhi kualitas hidupnya. 

Rasa sakit yang timbul bisa bervariasi mulai dari ringan sampai berat juga singkat atau lama. Namun nyeri sendi menjadi masalah serius ketika frekuensinya sering terjadi atau bahkan setiap hari.

Ada beberapa macam nyeri sendi yang sering dialami seseorang, seperti monoartikular atau nyeri pada satu sendi, pausiartikular atau nyeri pada beberapa bagian sendi, dan poliartikular atau nyeri pada banyak sendi. 

Nyeri pada salah satu sendi merupakan kasus yang paling sering dijumpai. Nyeri sendi ini sering terjadi pada bagian lutut. Selain itu, trauma langsung yang terjadi pada bagian metafisi tulang yang menyebabkan fraktur merupakan kondisi postraumatik yang menjadi cikal bakal terjadinya nyeri sendi.

Penyebab Nyeri Sendi

Penyebab nyeri sendi ada bermacam-macam sesuai dengan jenisnya, yaitu nyeri di satu sendi, nyeri di beberapa bagian, atau nyeri yang terjadi pada banyak sendi.

A. Penyebab nyeri pada satu sendi

Beberapa kondisi di bawah ini adalah penyebab nyeri pada salah satu sendi (monoarthrisis):

Hemarthrosis

Hemarthrosis adalah kondisi pendarahan di dalam ruang sendi yang terjadi sebagai akibat retaknya lutut atau ligamen yang robek. Kondisi semacam ini sering terjadi pada seseorang yang sedang menjalani pengobatan menggunakan antikoagulan warfarin atau obat golongan antikoagulan lainnya.

Chondromalacia patellae

Chondromalacia patellae adalah kerusakan pada tulang rawan yang terletak pada bagian belakang tempurung lutut. Kondisi ini menyebabkan nyeri yang cukup hebat.

Gout/asam urat

Gout atau penyakit asam urat juga menjadi penyebab nyeri sendi yang sifatnya kambuhan atau berulang. Bahkan rasa nyeri disertai dengan rasa panas dan kemerahan pada kulit di area sendi yang mengalami pembengkakan.

Pembengkakan yang terjadi disebabkan oleh kristal-kristal tajam yang berasal dari penumpukan zat asam urat. Bagian yang pertama kali terserang rasa sakit biasanya jempol kaki, kemudian menyebar ke sendi-sendi lainnya. (Baca juga Gejala Asam Urat Dan Cara Mengatasinya Dengan Tepat)

Pseudogout

Kondisi nyeri hampir sama seperti penyakit asam urat. Namun penyebab nyeri sendi ini bukan berasal dari penumpukan zat asam urat, melainkan dari penumpukan kalsium  atau apetite di sekitar sendi. Jempol kaki merupakan bagian yang biasanya terserang nyeri pertama kali.

Penyakit Osgood-Schlatter

Penyakit Osgood-Schlatter merupakan kondisi di mana terdapat rasa nyeri yang disertai pembengkakan pada benjolan tulang yang letaknya tepat ada di bawah tempurung lutut yang berbatasan dengan tulang tibia.

Traumatic Synovitis

Traumatic synovitis disebut juga dengan peradangan yang terjadi pada jaringan yang melapisi sendi serta tendon.

Avascular Necrosis

Avascular Necrosis merupakan kondisi di mana terdapat kerusakan tulang sebagai akibat dari kekurangan pasokan darah.

Penyebab lain nyeri satu sendi

Selain beberapa kondisi di atas, penyebab lain nyeri satu sendi adalah patah tulang, infeksi, kanker, penyakit hemofilia, dan septic arthritis.

B. Penyebab nyeri pada beberapa sendi

Terdapat perbedaan antara penyebab nyeri satu sendi dan nyeri pada beberapa sendi tubuh. Berikut adalah penyebab nyeri pada beberapa sendi (polyarthritis):

Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis adalah gangguan sendi yang ditandai dengan rasa sakit yang timbul dan hilang secara acak. Rasa sakit yang ditimbulkan seringkali membuat penderitanya mengalami kelelahan.

Sendi jari-jari tangan, pergelangan kaki dan pergelangan tangan adalah bagian yang paling sering mengalami kondisi ini. (Baca juga Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Rheumatoid Arthritis)

Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah pembengkakan jaringan yang terjadi di dalam dan di sekitar sendi. Hal tersebut terjadi akibat dari kerusakan permukaan pelindung tulang. Hal-hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini adalah obesitas, faktor usia, atau cedera serius.

Psoriatic arthritis

Psoriatic arthritis merupakan kondisi yang menimbulkan rasa nyeri, bengkak, kaku serta peradangan pada sendi. Satu dari lima penderita psoriasis diketahui menderita kondisi ini.

Scheloderma dan lupus

Scheloderma dan lupus merupakan penyakit yang bisa menyerang jaringan ikat dan menjadi penyebab nyeri sendi.

Rubella dan hepatitis

Rubella dan hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan seringkali menyebabkan nyeri sendi.

Penyebab lainnya

Penyebab lain yang dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri beberapa sendi adalah kanker, arthritis yang langka seperti juvenile arthritis, gout atau pseudogout penyakit penyebab radang pembuluh darah seperti sindrom Behcet, penyakit sarkoidosis, juga efek samping konsumsi obat-obatan seperti steroid dan hydralazine.

Cara mencegah nyeri sendi

Mencegah terjadinya nyeri sendi bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut :

  • Menjaga berat badan tubuh tetap ideal.
  • Mengurangi kegiatan berat yang membuat tubuh bertumpu hanya pada salah satu sendi.
  • Olahraga ringan namun teratur yang dapat membantu melenturkan sendi tanpa membebaninya seperti bersepeda atau berenang.
  • Mengurangi stres.
  • Konsumsi asam lemak seperti asam lemak omega 3 baik dari makanan maupun suplemen.
  • Makan makanan yang bernutrisi dan baik untuk kesehatan tulang serta sendi.

Nyeri sendi dapat menyerang siapapun dan kapanpun, namun penanganan yang sesuai dapat membantu Anda mengurangi nyeri sendi baik yang terjadi secara singkat maupun dalam jangka waktu yang lama. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter jika nyeri berlanjut agar diketahui penyebab nyeri sendi dan cara pengobatan yang tepat.

Cara mengobati nyeri sendi secara tepat

Jika rasa sakit pada sendi masih tergolong ringan, maka Anda bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah. Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi rasa sakit akibat nyeri sendi :

  • Mengurangi berat badan jika mengalami obesitas untuk mengurangi beban sendi.
  • Tidak memaksakan sendi saat terasa sakit dan mengistirahatkannya.
  • Konsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen (merk Proris dan merk obat yang mengandung ibuprofen lainnya) atau paracetamol (merk Sanmol dan merk lain yang mengandung paracetamol), Naproxen, Diclofenac (merk Cataflam, Voltadex, Voltaren, dan merk obat dengan zat aktif diclofenac lain).
  • Mengoleskan salep atau krim pereda nyeri, misalnya Voltaren Emulgel, Voltadex Gel.
  • Kompres bagian sendi yang sakit dengan air dingin selama kurang lebih 15-25 menit bila nyeri bersifat akut.
  • Naikkan kaki Anda (elevasi) saat tidur dengan mengganjal dengan bantal.

Penyebab nyeri sendi beragam dan perlu diagnosa dokter agar dapat diketahui penyebabnya secara lebih akurat untuk kemudian diambil tindakan pengobatan yang sesuai. Anda harus memeriksakan diri segera ke dokter jika mengalami beberapa kondisi seperti berikut:

  • Sakit pada sendi tidak kunjung reda setelah dilakukan tindakan pengobatan sendiri di rumah.
  • Muncul bengkak yang disertai warna kemerahan pada bagian sendi yang sakit.
  • Muncul sensasi hangat pada bagian sendi yang sedang meradang.
  • Nyeri sendi disebabkan oleh cedera yang menimbulkan bengkak disertai perubahan posisi sendi serta rasa sakit yang hebat dan mengganggu pergerakan sendi.

Waspadai konsumsi obat anti nyeri dalam jangka panjang

Obat anti nyeri atau anti inflamasi biasa diresepkan dokter untuk mengurangi rasa nyeri namun bukan bersifat menyembuhkan secara permanen. Oleh karena itu, konsumsi obat-obatan yang dimaksudkan untuk mengatasi nyeri sendi tidak bisa sembarangan dan harus dengan resep dokter.

Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping dan risiko kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Salah satu risiko kesehatan yang ditimbulkan adalah adanya gangguan fungsi hati dan ginjal. Jadi pastikan Anda mengonsumsi obat nyeri sendi sesuai dengan resep dokter.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zelman, D. WebMD (2017). Joint Pain. (https://www.webmd.com/pain-management/guide/joint-pain)
Tidy, C. Patient (2015). Joint Pain. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4526979/)
O’Connell, K. Healthline (2016). What Causes Joint Pain? (https://www.healthline.com/health/joint-pain)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app