Ketorolac: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 7, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 9, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ketorolac adalah salah satu obat dalam kelompok terapi obat anti-inflamasi non-steroid (AINS) yang digunakan untuk mengobati peradangan (inflamasi) dan nyeri. Dibandingkan obat lain dalam kelompok AINS, seperti ibuprofen, ketorolac lebih efektif dalam mengatasi nyeri akibat peradangan dan non-peradangan.

Mengenai Ketorolac

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Tablet, suntik, dan tetes

Kandungan:

Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs)

Indikasi penggunaan Ketorolac

Ketorolac digunakan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat pada orang dewasa dalam jangka waktu pendek (kurang dari 5 hari) yang biasa diresepkan dokter sebelum atau sesudah operasi mata.

Selain itu, obat ini juga bermanfaat untuk mengatasi gatal mata akibat konjungtivitis alergi. 

Cara kerja Ketorolac

Ketorolac bekerja dengan cara mengurangi produksi hormon yang menyebabkan inflamasi dan rasa nyeri pada tubuh. Berkurangnya produksi hormon penyebab inflamasi berakibat pada berkurangnya rasa nyeri dan tanda-tanda inflamasi seperti kemerahan, bengkak, dan demam.

Dosis dan Cara penggunaan Ketorolac

Ketorolac tersedia dalam sediaan merk dagang dan generik yang diperoleh dengan resep dokter. Pengobatan nyeri paska operasi dengan ketorolac selalu diberikan kombinasi injeksi dan tablet, setelah pasien dapat makan dan minum. Ketorolac dalam bentuk injeksi biasanya disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh darah vena setelah prosedur operasi dan diteruskan dengan pemberian ketorolac tablet untuk mengobati nyeri setelah pembedahan.  

Berikut adalah dosis obat ketorolac yang direkomendasikan:

  • Konjungtivitis alergi: 1 tetes (0.5%) di bagian mata yang terinfeksi, 4 kali sehari. 
  • Nyeri pasca-operasi: 20mg sebagai dosis awal, dilanjutkan dengan 10mg setiap 4-6 jam. Dosis maksimum per hari adalah 40 mg, dengan jangka waktu maksimal 5 hari.
  • Radang mata: 1 tetes (0.5%) di bagian mata yang terinfeksi, 4 kali sehari selama 24 jam setelah operasi katarak. Dosis dapat dilanjutkan selama 2 minggu.

Ketorolac tablet diminum setiap 4 atau 6 jam dengan segelas air, atau sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Setelah meminum tablet ketorolac, sebaiknya jangan berbaring lebih dahulu selama 10 menit untuk menghindari nyeri lambung. Apabila terjadi nyeri lambung, obat dapat diminum setelah makan, setelah minum susu, atau dikombinasi dengan pemberian antasida. Konsumsi ketorolac tidak boleh lebih dari 5 hari untuk mencegah risiko efek samping serta tidak direkomendasikan untuk pasien dibawah usia 17 tahun.

Efek samping penggunaan Ketorolac

Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah pemberian ketorolac, yaitu:

  • Nyeri lambung
  • Mual/muntah
  • Konstipasi
  • Diare
  • Rasa kantuk
  • Pusing
  • Perut kembung
  • Telinga berdengung

Reaksi alergi biasanya juga dapat muncul segera setelah seseorang diberikan ketorolac. Segera bawa ke unit gawat darurat apabila timbul tanda dan gejala dari reaksi alergi yaitu:

  • Kemerahan/ruam pada kulit
  • Mata, bibir, atau lidah membengkak/gatal
  • Kesulitan menelan
  • Kesulitan bernapas
  • Denyut jantung meningkat
  • Mual/muntah
  • Nyeri dada

Hentikan pemakaian ketorolac apabila terdapat tanda infeksi serius seperti:

  • Kesulitan bernapas
  • Bengkak atau penambahan berat badan
  • Ruam kulit
  • Tanda perdarahan pada lambung seperti darah pada feses, batuk darah, muntah darah
  • Permasalahan pada liver seperti mual, nyeri perut bagian atas, gatal, rasa lelah, kehilangan nafsu makan, urin berwarna gelap, kekuningan pada kulit atau mata, dan feses berwarna abu-abu
  • Tanda anemia seperti kulit pucat, denyut jantung cepat, lemas, pusing dan berkunang-kunang
  • Permasalahan pada ginjal seperti penurunan volume urin, nyeri saat berkemih, bengkak di telapak dan pergelangan kaki, kesulitan bernapas, dan rasa lelah

Interaksi dengan obat lain

Ketorolac dapat bereaksi secara tidak terprediksi dengan obat-obatan lain. Hal ini dapat mempengaruhi mekanisme kerja obat dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Beberapa contoh obat yang berinteraksi dengan ketorolac misalnya:

  • Probenesid
  • Obat AINS lainnya
  • Lithium
  • Obat anti-hipertensi golongan ACE inhibitor misalnya captopril, lisinopril
  • Losartan
  • Valsartan
  • Warfarin
  • Methotreksat
  • Prednisone
  • Obat diuretik
  • Klopidogrel
  • Alprazolam
  • Fenitoin
  • Karbamazepin

Apabila lupa menggunakan obat

Ketorolac digunakan untuk mengatasi nyeri sehingga digunakan dalam jangka pendek. Penggunaan ketorolac injeksi dan tablet selalu dilakukan dibawah pengawasan tenaga kesehatan dan terjadwal, sehingga meminimalisir risiko kehilangan dosis pemberian akibat lupa.

Perhatian penggunaan Ketorolac

Ketorolac dapat diperoleh dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan/menginformasikan pada dokter atau apoteker sebelum terapi apabila:

  • Riwayat alergi ketorolac atau obat golongan AINS lainnya seperti aspirin, ibuprofen
  • Riwayat kondisi medis misalnya asthma, perdarahan atau permasalahan pembekuan darah, anemia, penyakit jantung, hipertensi, penyakit liver, polip pada hidung, gangguan pencernaan/tenggorokan, stroke, dan bengkak pada kaki
  • Konsumsi obat-obat resep, non-resep, vitamin, suplemen, dan obat herbal yang sedang digunakan. 
  • Dalam kondisi hamil atau menyusui
  • Berusia lanjut 
  • Anak-anak
  • Merokok dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung saat mengkonsumsi ketorolac

Penyimpanan

Simpan obat sesuai dengan kemasannya pada suhu ruangan, terhindar dari panas, kelembaban, dan cahaya langsung. Tidak dibenarkan menyimpan obat dalam lemari pendingin (freezer). Hindarkan dari jangkauan anak-anak. Tanyakan pada tenaga kesehatan apabila Anda ingin membuang sisa obat yang tidak digunakan.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD (2017). Drugs Medications. Ketorolac TROMETHAMINE. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3919/ketorolac-oral/details)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app