Entropion - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 24, 2019 Waktu baca: 4 menit

Kelopak mata anda melipat kedalam? Kenali penyebabnya!

Apakah pernah terbayang apabila bulu mata yang seharusnya menghadap ke luar berbalik menghadap ke dalam? Pasti mata perih karena tertusuk dengan bulu-bulu mata tersebut. Walaupun sepintas, hal ini tidak mungkin terjadi, tetapi hal ini sering ditemukan pada orang yang berusia lanjut di atas 60 tahun.

Kelainan bulu mata yang menghadap ke arah dalam dikenal dengan istilah entropion dalam istilah medis. Entropion adalah kondisi mata medis di mana kelopak mata melipat ke dalam sehingga bulu-bulu mata menghadap ke dalam dan menusuk bola mata. Biasanya entropion terjadi pada kelopak mata bagian bawah, tetapi dapat mempengaruhi kelopak mata bagian atas juga.

Biasanya seseorang pergi ke dokter ketika mereka menyadari bahwa bulu mata dan kulit bergesekan dengan bola mata dan menyebabkan mata berair, peradangan, ketidaknyamanan, iritasi, dan kadang-kadang rasa sakit.

Pada sebagian orang, kelopak mata melipat secara permanen, sementara bagi sebagian orang lainnya, gesekan hanya terjadi ketika mereka menutup kelopak mata  atau berkedip.

Apa yang menyebabkan terjadinya Entropion?

Berdasarkan penyebabnya, Entropion diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu entropion kongenital, entropion sikatrik, entropion spastik, dan entropion senilis atau involusional.

  • Entropion kongenital artinya enteropion terjadi karena merupakan cacat bawaan lahir yang terjadi tanpa diketahui penyebab utamanya.
  • Entropion sikatrik terjadi karena adanya pemendekan otot kelopak mata akibat bekas luka yang terbentuk pada jaringan sekitar.
  • Entropion spastik terjadi karena peningkatan dari tonus otot-otot sekitar mata sehingga menyebabkan pelipatan kelopak mata ke arah dalam.
  • Entropion involusional terjadi karena proses penuaan2.

Dari keempat tipe entropion diatas, entropion tipe involusional adalah tipe tersering yang ditemukan di Indonesia. Dimana lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dengan peningkatan angka kejadian bersamaan dengan meningkatnya usia

Selain itu, entropion biasanya terjadi akibat melemahnya otot kelopak mata yang dapat disebabkan oleh:

  • Proses penuaan
  • Infeksi virus
  • Cedera akibat bekas operasi atau kecelakaan
  • Kelainan genetik
  • Penyakit autoimun pada mata, seperti ocular cicatricial pemphigoid 

Gejala Entropion

Gejala yang sering ditimbulkan oleh kondisi entropion, adalah: 

  • Iritasi dan perasaan ada sesuatu yang menempel di mata
  • Air mata yang keluar terus menerus
  • Mata kotor (belekan)
  • Sakit di mata
  • Sensitivitas terhadap cahaya, atau fotofobia
  • Kepekaan mata terhadap angin
  • Kulit berkerut di sekitar mata
  • Kemerahan di bagian putih mata.
  • Masalah penglihatan dapat terjadi, terutama jika ada kerusakan pada kornea.

Entropion bisa terjadi pada satu sisi mata atau kedua sisi mata. Dan juga bisa terjadi pada kelopak mata bagian atas atau kelopak mata bagian bawah. Entropion merupakan kasus pada kelainan kelopak mata yang sering terjadi dan menyumbang sekitar 10% untuk kasus rekonstruksi mata.

Kornea juga dapat menjadi iritasi dan rusak. Kornea mata dapat mengalami infeksi yang dapat mengarah kearah kebutaan jika tidak ditangani segera.

Diagnosis Entropion

Untuk menanganinya, pertama-tama dokter harus menentukan apakah diagnosis dari keluhan yang Anda alami disebabkan oleh entropion atau bukan. Sebagian besar pasien dengan entropion bermasalah dengan air mata yang terus mengalir, iritasi, terasa ada benda asing di dalam mata dan mata merah yang persisten. Dengan menggunakan slitlamp kadang-kadang dapat mengidentifikasi lipatan pinggir kelopak mata.

Pemeriksaan fisik pada kelopak mata meliputi test snapback yaitu dengan cara menarik kelopak mata dengan ahti-hati ke arah luar lalu dilihat apakah kelopak mata dapat kembali ke posisi semula, dan biasanya tes ini tidak menimbilkan rasa sakit. Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda kelemahan pada otot sekitar mata yang menyebabkan Entropion terjadi.

Pengobatan Entropion

Untuk pengobatannya sendiri, enteropion memiliki beberapa pilihan metode pengobatan. Dalam kasus ringan, pemberian tetes mata saja mungkin cukup untuk meredakan beberapa gejala. Pada kasus yang lebih berat, dokter akan merekomendasikan operasi. Namun jika operasi tidak memungkinkan pada saat itu, atau jika pasien tidak ingin menjalani operasi, ada beberapa perawatan sementara yang dapat membantu membantu untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan entropion, yaitu :

  • Plester kulit transparan
  • Jahitan
  • Suntik Botox

Pita kulit transparan ditempel di kelopak mata untuk mencegah kelopak mata melipat ke dalam. Salah satu ujung ditempatkan di dekat bulu mata bawah sementara yang lain menempel di pipi bagian atas. Penggunaan plaster dapat mengurangi gejala untuk sementara.

Tiga jahitan ditempatkan di sepanjang kelopak mata, dan jahitan tersebut membuat kelopak mata yang mengarah ke dalam menjadi mengarah keluar. Setelah jahitan dilepas, kelopak mata biasanya akan tetap dalam posisi yang normal selama beberapa bulan.

Dokter mungkin menyuntikkan botox ke kelopak mata bagian bawah, hal ini dilakukan untuk melemaskan otot-otot pada kelopak mata dan mencegah mereka melipat ke dalam.

Penanganan Entropion dengan Operasi 

Berbeda dengan teknik pengobatan seperti di atas, operasi enteropion memiliki efek jangka panjang. Dan setelah dilakukannya operasi, pada banyak kasus, enteropion tidak akan terjadi lagi.

Faktor yang mempengaruhi tingkat kesembuhan mencakup penyebab yang mendasari, keadaan jaringan sekitarnya, dan usia pasien dan kesehatan secara keseluruhan.

Jika kondisi ini disebabkan oleh penuaan dan relaksasi otot, ligamen, dan tendon, ahli bedah akan mengambil sebagian kecil dari kelopak mata bawah, dengan tujuan mengencangkan tendon dan otot. Setelah prosedur, pasien akan memiliki beberapa jahitan di sudut luar mata, atau tepat di bawah kelopak mata bawah.

Jika kondisi ini disebabkan oleh jaringan parut atau prosedur bedah sebelumnya, dokter bedah mungkin mengambil  kulit dari belakang telinga atau dari kelopak mata bagian atas, dan menyisipkannya ke kelopak mata bagian bawah. Setelah operasi, pasien harus mengenakan penutup mata selama kurang lebih 24 jam.

Dokter akan meresepkan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pasca-operasi, dan steroid untuk mencegah peradangan. Produk-produk acetaminophen seperti Tylenol atau parasetamol dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Jahitan dilepas dalam kurun waktu sekitar 7 hari. Operasi ini memakan waktu sekitar 45 menit.

 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tidy, C. Bonsall, A. Patient Info (2018). Entropion. (https://patient.info/eye-care/watering-eyes-epiphora/entropion)
DeBacker, et al. Medscape (2017). Entropion. (https://emedicine.medscape.com/article/1212456-overview)
Sullivan, D. Healthline (2017). Eyelid Turned in (Entropion). (https://www.healthline.com/health/entropion)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app