Mengapa Bayi Sering Kentut?

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 6, 2019 Waktu baca: 4 menit
Mengapa Bayi Sering Kentut?

Kadang kala bayi bisa sangat ber-gas. Tidak jarang mereka menjadi sering kentut atau buang gas, bahkan hingga mencapai 13 - 21 kali setiap hari. Mengapa demikian? untuk mengetahui penyebab bayi sering kentut dan cara mengatasinya simak terus artikel di bawah ini sampai selesai.

Bayi sering ketut dapat diakibatkan oleh banyak hal, misalnya akibat menelan udara terutama pada saat makan, baik itu ketika minum ASI, minum susu formula dari botol, dan juga pada saat menangis. Ketika udara terjebak di dalam perut, maka bayi akan menjadi  rewel, menangis, bersendawa, sering kentut, dan perutnya menjadi kembung dan keras.

Biasanya gas dalam saluran cerna tidak menimbulkan rasa sakit ataupun masalah ketidaknyamanan lainnya. Pasalnya gas-gas tersebut secara normal akan cepat dan mudah didorong melalui sistem pencernaan untuk dikleuarkan, baik melalui kentut ataupun sendawa

Namun, pada tiga belas minggu pertama kehidupan di luar rahim, sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih belajar untuk berfungsi. Otot yang mendukung pencernaan belum mengembangkan ritme yang tepat (peristaltik) untuk mendorong makanan secara efisien pada saluran pencernaan. Hal inilah yang membuat gas menjadi terjebak di dalam perutnya, bayi akan menjadi  rewel, sering bersendawa, sering kentut, dan perutnya menjadi kembung dan keras.

Apa Penyebab Bayi Sering Kentut?

Gas dibentuk di dalam saluran pencernaan sejak bayi mulai mendapatkan minuman pertamanya baik dari ASI atau dari susu formula. Gas alami ini terbentuk dari pencernaan laktosa, protein dan nutrisi lainnya. Namun kadang kala bayi dapat menjadi lebih ber-gas sehingga sering buang angin.

Berikut ini hal-hal yang bisa menjadi penyebab bayi sering kentut:

Makanan penghasil gas

Ibu yang mengonsumsi makanan yang banyak memproduksi gas, seperti kol, kacang - kacangan dan makanan olahan susu, menyebabkan ASI yang diberikan pada bayi akan mengandung lebih banyak gas.

Menyusu tidak tepat

Bayi dapat menelan gas dan gelembung udara pada saat menyusu, terutama sewaktu menghisap ASI atau pun susu formula dari botol. Terlebih ketika dilakukan dengan cara menyusui yang tidak benar, mislanya menyusu hanya di ujung puting susu.

Sering menangis

Bayi juga dapat menelan gas dan gelembung udara pada saat menangis. Ini bisa menjadi penyebab bayi sering kentut yang tak disadari.

Sindrom hiper-laktasi

Ibu yang memiliki pasokan ASI yang sangat banyak, menyebabkan ASI dapat mengalir dengan cepat. Bayi yang menelan susu yang mengalir cepat cenderung menelan lebih banyak gas dan gelembung udara.

Saluran pencernaan bayi belum sempurna

Bayi yang tidak dapat menyerap laktosa (karbohidrat susu) secara sempurna pada usus halusnya, sehingga sebagian laktosa dapat terbawa hingga ke usus besar dan megalami fermentasi yang menghasilkan gas.

Perangsangan berlebihan

Bayi juga dapat mengalami gangguan usus pada situasi stres, sama halnya seperti pada kebanyakan orang dewasa. Bayi yang sensitif terhadap kebisingan, sinar lampu, maupun sentuhan cenderung akan menjadi lebih ber-gas.

Pengenalan makanan padat

Bayi yang lebih tua akan mendapatkan makanan yang lebih padat. Hal ini menimbulkan adaptasi dan perubahan pada saluran pencernaaan. Selama proses ini makanan tidak dapat dicerna dan diserap sepenuhnya. Sebagian makanan yang terbawa ke usus besar juga dapat mengalami fermentasi dan menghasilkan gas.

Baca: Penyebab Sering Kentut dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut

Beberapa langkah berikut dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi bayi sering kentut :

Posisi menyusui harus benar

Pada saat memberikan ASI atau menggunakan susu botol, cobalah untuk menjaga agar posisi kepala bayi lebih tinggi dari perutnya. Dengan posisi ini, susu akan lebih mudah ditelan, dan udara akan naik ke atas. Miringkankan juga posisi botol sedikit lebih tinggi, agar tidak ada ada geembung udara pada putingnya.

Sendawakan bayi

Cara yang paling mudah adalah dengan menepuk punggung bayi dengan tepukan-tepukan ringan setiap 3 -5 menit untuk menyendawakan bayi. Jika bayi tidak segera bersendawa, baringkan dia di atas punggungnya selama beberapa menit dan kemudian coba lagi.

Mengganti peralatan menyusu

Untuk bayi yang menghisap susu dari botol, puting botol harus dipastikan memiliki ukuran yang tepat. Ukuran yang terlalu besar menyebabkan bayi makan terlalu cepat. Ukuran yang terlalu kecil menyebabkan bayi banyak menelan udara.

Memijat perut bayi

Pijatan –pijatan lembut pada perut bayi dengan menggunakan minyak telon dapat membantu memperlancar pergeran udara melewati saluran pencernaannya dan dapat memberikan kehangatan pada perut bayi.

Mengatur pola makan ibu

Jika ingin anak terbebas dari keluhan sering kentut, maka ibu haru rela mengindari konsumsi makanan yang menghasilkan banyak gas. Makanan-makanan penghasil gas yang perlu dihindari antaralain kol, kacang – kacangan, dan makanan olahan susu.

Menggunakan obat-obatan

Berkonsultasilah dengan dokter anda agar dapat menyaranakan penggunaan obat yang tepat. Pastikan bahwa obat tersebut diberikan dengan dosis yang tepat, tidak menimbulkan efek samping, dan tidak menimbulkan alergi.

Kapan Anda Harus ke Dokter

Pada umumnya bayi sering kentut merupakan suatu hal yang normal dan dapat diobati. Namun pada kondisi yang jarang, hal ini bisa saja terjadi sebagai tanda dari adanya penyakit saluran pencernaan yang lebih serius. Oleh karena itu segera hubungi dokter anda apabila bayi anda.

  • Tidak bisa buang air besar, buang air besar berdarah atau muntah.
  • Menjadi sangat rewel, dan tidak bisa anda tenangkan, sehingga dokter perlu memeriksa kondisinya.
  • Mengalami demam. Apabila temperature tubuhnya 38,4 derajar celcius atau lebih. Dokter harus segera mengatasi infeksi yang dialaminya. Segera bawa ke dokter terutama apabila dia berusia kurang dari 3 bulan.

13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Colic and Gas. Children's Hospital of Philadelphia. (https://www.chop.edu/conditions-diseases/colic-and-gas)
Baby Gas: Relief and Prevention. Healthline. (https://www.healthline.com/health/parenting/baby-gas-prevent-relief)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app