Tinea Capitis - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mar 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

TInea kapitis adalah salah satu kelainan medis pada kulit yang menyerang bagian rambut kepala. Penyakit tinea kapitis disebabkan oleh penyebaran infeksi dari spesies dermatofita. Penyakit ini dapat terjadi oleh semua umur. Gejala pada rmabut kepala yang khas memudahkan dokter untuk mendiagnosis penyakit ini.

Pada penyakit tinea kapitis, terjadi invasi pada kulit kepala di bagian stratum korneum tempat pelekatan folikel rambut. Tinea kapitis paling sering diderita oleh anak-anak yang memicu komplikasi berupa kerontokan rambut pada masa dewasa. 

Sumber penularan pada penyakit ini sangatlah mudah. Dalam sentuhan saja penyakit ini dapat mudah sekali menular ke orang lain. Selain itu binatang juga menjadi pembawa jamur ini seperti pada kucing, anjing, sapi, dan babi. 

Penggunaan alat yang bersamaan dengan penderita tinea kapitis juga berpeluang menyebabkan tertularnya infeksi tersebut. Organisme yang paling sering menyebabkan munculnya penyakit ini yaitu Microsporum Canis, Microsporum ferrugineum, dan Trichophyton schoenleinii.

Gejala pada Penyakit Tinea Kapitis

Tinea kapitis dibagi menjadi beberapa jenis tergantung perkembangan jamurnya. Perbedaan ini dilihat dari tekstur gejala yang muncul di kulit kepala dan rambut. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit tiner kapitis terdiri dari 3 jenis yaitu.

  1. Gray Patch Ring Worm
  2. Kerion
  3. Black dot Ring Worm
  1. Gejala yang ditimbulkan dari gejala ini adalah bentol-bentol berwarna merah di kulit kepala yang terasa gatal. Bentol ini memilik terkstur bersisik dan pucat bila semakin melebar. Tekstur rambut menjadi warna abu-abu dan sangat mudah patah.
  2. Gejala jenis ini akan terlihat peradangan berat. Peradangan tersebut berupa pembengkakan pada kulit kepala yang menyerupai sarang lebah. Anak-anak biasanya mengeluhkan gatal dan sakit disertai kerontokan rambut. Beberapa kondisi muncul gejala infeksi seperti demam atau pembesaran limpa. Mikroorganisme penyebab dari jenin ini antara lain Microsporum canis dan Microsporum Gypseum.
  3. Pada kondisi ini akan terlihat rambut yang terinfeksi menjadi mudah patah di muara folikel rambut sehingga muncul bintik hitam yang dianamakan balck dot. Trichopyton tonsurans dan Trichophyton violaceum merupakan mikroorganisme penyebab kondisi ini.

Diagnosis Penyakit Tinea Kapitis

Pemeriksaan diagnosis sangat penting untuk memastikan mikroorganisme penyebab dari kondisi di atas. Selain melakukan pemeriksaan kulit kepala dan rambut, pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi:

  1. Lampu Wood
  2. Pemeriskaan KOH
  3. Kultur
  1. Pemeriksaan lampu wood menggunakan penunjang pada penyakit ini. Pencahayaan dilakukan pada lesi di rambut dan akan menunjukkan warna-warna khas. Pada tinea kapitis tipe gray patch ring worm akan terlihat fluorosensi berwarna kehijauan yang menandakan infeksi dari Microsporum terrugineum dan warna fluorosensi kebiruan pada mikroorganisme Tinea schoenleini.
  2. Pemeriksaan KOH diakukan dengan mengambil spesimen dari kerokan kulit kepala dan rambut untuk diperiksa di laboratorium. 
  3. Saat ini kultur sudah jarang sekali digunakan. Apabila diperlukan, penggunaan agar sabouraud menjadi pilihan pada pemeriksaan kultur.

Diagnosis Banding Tinea Kapitis

Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini memiliki kemiripan dengan beberapa penyakit kulit lain seperti pada dermatitis seboroik, psoriasis, trikotilomania, dan folikulitis.

Penanganan Pada Tinea Kapitis

Saat ini obat-obatan menjadi satu-satunya terapi utama untuk menanggulangi gejala pada penyakit tinea kapitis. Obat yang diberikan dapat berupa sampo atau obat minum.

  1. Griseofulvin
  2. Ketokonazol
  3. Selenium Sulfida
  4. Obat lain-lain
  1. Obat Griseofulvin menjadi obat utama untuk mengurangi gejala akibat perkembangan jamur pada tinea kapitis. Sediaan obat ini berupa tablet yang dosisnya disesuaikan dengan usia. Obta ini tidak cocok digunakan pada masa kehamilan. Pengobatan dengan griseofulvin memang cukup lama yaitu minimal 6 hingga 8 minggu sampai dengan 4 bulan.
  2. Obat jamur jenis ini banyak sekali dijual di pasaran. Pengobatan dengan ketokonazol dapat berupa sampo  yang digunakan di kulit kepala yang terkena infeksi sebanyak 3 kali dalam seminggu. Selain itu, ketokonazol juga tersedia sebagai obat minum yang dikonsumsi selama 3 hingga 6 minggu
  3. Sampo jenis ini juga sering digunakan untuk mengurangi gejala pada tinea kapitis jenis grey patch. 
  4. Obat lain seperti flukonazole, itrakonazole, dan terbinafine juga menjadi pilihan. 

9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bergen, T. Healthline (2017). Ringworm of the Scalp (Tinea Capitis). (https://www.healthline.com/health/tinea-capitis)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Ringworm (Scalp). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ringworm-scalp/symptoms-causes/syc-20354918)
DermNet NZ (2003). Tinea Capitis. (https://dermnetnz.org/topics/tinea-capitis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app