HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Urtikaria: Gatal Biduran, Kaligata, Alergi - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Mei 5, 2019 Waktu baca: 3 menit

Urtikaria atau Gatal Biduran adalah erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan dan disertai rasa gatal. Urtikaria dapat berlangsung secara akut, kronik atau berulang.

Urtikaria akut biasanya berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari dan umumnya penyebabnya dapat diketahui. Urtikaria kronik, yaitu urtikaria yang berlangsung lebih dari 6 minggu, dan urtikaria berulang biasanya tidak diketahui pencetusnya dan dapat berlangsung sampai beberapa tahun. Urtikaria kronik umumnya ditemukan pada orang dewasa.

Mengenai urtikaria

Penyebab urtikaria

Secara pemeriksaan histologis dibawah mikroskop, urtikaria menunjukkan adanya pelebaran atau dilatasi pembuluh darah dermal di bawah kulit dan edema (pembengkakan) dengan sedikit infiltrasi sel perivaskuler, di antaranya yang paling dominant adalah eosinofil. Kelainan ini disebabkan oleh mediator yang lepas, terutama histamin, akibat degranulasi sel mast pada kulit, serta leukotrien.

Histamin akan menyebabkan pelebaran (dilatasi) pembuluh darah di bawah kulil sehingga kulit berwarna merah (eritema). Histamin juga menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga cairan keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya menyebabkan pembengkakan lokal. Cairan serta sel yang keluar dari pembuluh darah akan merangsang ujung saraf perifer kulit sehingga timbul rasa gatal. Terjadilah bentol merah yang gatal.

Bila pembuluh darah yang terangsang adalah pembuluh darah jaringan subkutan. Biasanya jaringan subkutan longgar, maka edema yang terjadi tidak berbatas tegas dan tidak gatal karena jaringan subkutan mengandung sedikit ujung saraf perifer.

Daerah yang terkena biasanya muka (periorbita dan perioral). Urtikaria dapat terjadi melalui mekanisme imun dan non imun. Mekanisme imun seperti pada reaksi hipersensitifitas tipe I dan aktivasi sistem komplemen. Sedangkan mekanisme non imun  disebut dengan reaksi anafilaktoid dapat disebabkan oleh faktor fisik (cahaya, dingin, gesekan/tekanan, panas dan getaran ), latihan jasmani (exercise), faktor psikis (stress), anafilatoksin dll.

Gejala urtikaria

Tanda dan gejala biduran adalah:

  • Tampak bentol jumlah banyak yang berbatas tegas
  • Berwarna merah dan gatal. Bentol dapat pula berwarna putih ditengah yang dikelilingi warna merah. Warna merah bila ditekan akan memutih.
  • Ukuran tiap lesi bervariasi, dan tiap lesi akan menghilang setelah 1 sampai 48 jam.
  • Kadang-kadang disertai angioedema, yaitu pembengkakan pada seluruh tubuh yang tidak gatal dan bila ditekan tidak bisa kembali normal (fluktuasi positif) dengan predileksi di muka derah sekitar mata dan sekitar mulut, kadang-kadang di genitalia. Kadang-kadang pembengkakan dapat terjadi di faring dan Laring sehingga tidak dapat bernafas dapat mengancam jiwa.

Diagnosis urtikaria

Cara diagnosis urtikaria tidaklah sulit. Penderita atau orangtua penderita sendiri pada umumnya sudah dapat menegakkan diagnosisnya.

Diagnosis ditegakkan secara klinis berdasarkan melihat kulit secara langsung adanya lesi khas yaitu bentol berwarna merah, berbatas tegas, gatal, memutih bila ditekan. Yang sulit adalah mencari etiologinya.

Untuk menemukan etiologinya perlu dilakukan anamnesis yang teliti dan terinci serta pemeriksaan fisis lengkap. Anamnesis terhadap faktor lingkungan seperti debu, tungau debu rumah, binatang peliharaan, tumbuh-tumbuhan, karpet, sengatan binatang, serta faktor makanan termasuk zat warna, zat pengawet, obat-obatan, faktor fisik seperti dingin, panas, cahaya dan sebagainya perlu ditelusuri. Bila dari anamnesis dan pemeriksaan fisik belum dapat ditegakkan etiologinya, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang.

Selain pemeriksaan rutin darah dan urin, feses, dapat dilakukan berbagai pemeriksaan lain seperti:

  • Uji kulit terhadap alergen
  • Uji provokasi
  • Pemeriksaan IgE spesifik

Pada urtikaria dingin dilakukan provokasi dengan potongan es yang diletakkan di bagian medial atau volar lengan bawah selama 5 menit, kemudian dilihat apakah terjadi bentol pada tempat tersebut. Demikian juga uji yang serupa dapat dilakukan bial terdapat kecurigaan terhadap faktor tersebut.

Pengobatan urtikaria

Urtikaria akut pada umumnya lebih mudah dapat diatasi dan kadang-kadang sembuh sendiri tanpa pengobatan. Pengobatan dapat ditujukan pada penghindaran faktor penyebab dan pengobatan simptomatik.

Pada urtikaria diberikan pengobatan antihistamin seperti loratadine, desloratadine, cetirizine. Kortikosteroid dapat digunakan untuk mengobati reaksi inflamasi atau peradangan. Pada urtikaria yang menyebabkan reaksi anafilaksis, mula-mula diberikan adrenalin dengan dosis 0,01 ml/KgBB


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hives (urticaria): Causes, treatment, and symptoms. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/157260.php)
Hives: Causes, Risks, Prevention, and Pictures. Healthline. (https://www.healthline.com/health/hives)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app