HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Testosterone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Mar 5, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Testosterone ialah salah satu hormon yang hanya ada pada laki laki dan merupakan hormon yang vital dan penting keberadaanya bagi para pria. 

Namun selain nama salah satu macam hormon, ternyata testeosterone pun menjadi nama salah satu obat yang memang fungsinya ialah sebagai pengganti hormon testosterone dalam tubuh seorang pria apabila hormon testosterone yang ada pada pria tersebut berjumlah sangat rendah atau minim.

Mengapa ada obat Testosterone walaupun tubuh seorang pria sudah bisa memproduksi hormon Testosterone itu sendiri ?

Hal ini tentunya menjadi pertanyaan yang akan banyak ditanyakan oleh para awam karena memang secara logikanya tubuh seorang pria tentunya sudah Tuhan lengkapi dengan hormon testosterone namun mengapa masih ada obat pengganti keberadaan hormon ini. 

Jawabannya ialah karena hormon testosterone merupakan hormon yang banyak dan subur diproduksi saat seorang pria beranjak dewasa hingga pria tersebut berusia dibawah umur 30 tahunan, begitu sampai di umur 30 tahunan maka otomatis tubuh pun akan mengalami penurunan dalam memproduksi hormon ini dimana normalnya tubuh akan memproduksi hormon testosterone dalam kadar cukup (bukannya melimpah seperti saat usia pria beranjak dewasa). 

Namun di beberapa kasus ditemukan, penurunan produksi hormon testosteron bukanlah sampai tahap cukup melainkan tahap kurang sehingga hormon testosterone dalam tubuh pria tersebut sifatnya sangat rendah atau sering disebut dengan keaadaan hipogonadisme sehingga akan menganggu sistem reproduksi serta kegiatan seksual pria tersebut.

Fungsi Testosterone bagi tubuh pria

Hormorn testosterone bagi pria memiliki sejuta manfaat seperti meningkatkan kesuburan, meningkatkan gairah seksual, memberatkan suara pada pria, membantu pertumbuhan organ kelamin dan rambut pada seluruh tubuh pria, membantu produksi sel sperma dan sel darah merah hingga memelihara fungsi dan kepadatan pada tulang.

Dosis penggunaan obat Testosterone

Obat testosterone merupakan obat yang harus diresepkan oleh dokter dan digunakan sesuai anjuran dokter dosis dan takarannya. 

Obat testosterone sendiri bentuknya bisa berupa tablet, kapsul, gel maupun suntikan. Di apotek sendiri, obat testosterone dijual dengan beberapa merek dagang seperti Android Testocaps, Nebido dan Tostrex.  

Dosis dan takaran penggunaan obat testosterone akan ditentukan oleh dokter tergantung berapa banyak hormon testosterone yang perlu di tambahkan pada tubuh pasien tersebut. Pada umumnya di awal pengobatan, dokter akan meresepkan dosis 120 hingga 160 mg per harinya dan dalam masa pemeliharaan dosis akan diubah menjadi 40 hingga 120 mg per hari.

Peringatan dalam menggunakan obat Testosterone

  • Konsultasikan keadaan mu secara jujur dan terbuka pada dokter yang memeriksamu, baik keadaan seksualitasmu maupun riwayat penyakit lain yang pernah atau sedang diidap. Khususnya untuk para pasien dengan riwayat penyakit gangguan ginjal, tekanan darah tingg, diabetes, migrain, epilepsi, kanker dan gangguan jantung. Selain itu beritahukan juga ke dokter mengenai supplemen atau obat obat apa saja yang sedang kamu konsumsi dalam masa perawatan hormon testosterone 
  • Untuk kamu yang punya alergi sebaiknya juga beritahukan ke team dokter yang memeriksamu
  • Bila selama masa pengkonsumsian obat ini, kamu sering mengalami ereksi, segeralah hentikan penggunaan obat dan konsultasikan ke doktermu karena dikhawatirkan penismu akan mengalami cidera
  • Wanita hamil dan menyusui dilarang sama sekali untuk mencoba obat jenis testosterone
  • Untuk testosterone yang dapat dikonsumsi lewat mulut misal dalam bentuk tablet, sebaiknya konsumsi bersamaan setelah kamu makan. namun bila dalam bentuk suntikan, sebaiknya kamu rutin dan teratur mengikuti jadwal suntik yang sudah dokter tentukan. Bila obat testosterone yang kamu gunakan dalam bentuk gel, maka hindari berbagi gel dengan orang lain ataupun hindari kontak pada bagian yang diolesi gel dengan orang lain

Efek samping penggunaan Testosterone

Beberapa efek samping yang dapat terjadi bagi para pasien pengobatan testosterone ialah rasa mual, diare,tekanan darah naik, berat badan menjadi naik, tangan, kaki dan payudara yang membesar, bulu di tubuh menjadi lebih banyak. 

Terkadang pasien juga mengalami susah buang air kecil, kebotakan pada area rambut kepala, serta menjadi lebih moody. 


31 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Tyagi V, et al. (2017). Revisiting the role of testosterone: Are we missing something? DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5434832/)
Testosterone, total, bioavailable, and free, serum. (n.d.). (http://www.mayomedicallaboratories.com/test-catalog/Clinical+and+Interpretive/83686)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app