Strongiloidiasis, Infeksi Akibat Cacing Gelang

Dipublish tanggal: Jul 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Strongiloidiasis, Infeksi Akibat Cacing Gelang

Strongiloidiasis adalah suatu bentuk infeksi tubuh yang disebabkan oleh cacing gelang jenis Strongyloides stercoralis yang hidup dalam tubuh manusia dan mengambil nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Kondisi ini juga dapat menyebabkan penularan infeksi pada orang lain.

Cacing jenis Strongyloides stercoralis paling banyak ditemukan di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Infeksi strongiloidiasis biasanya terjadi pada orang desa yang memiliki tingkat sosial ekonomi kurang baik serta fasilitas kesehatan yang minim.

Larva cacing Strongyloides dapat menembus organ tubuh manusia terutama pembuluh darah dan kemudian memakai manusia sebagai inangnya. Bahayanya, cacing tersebut akan tinggal di usus dan semakin membesar dan bertelur lalu keluar bersama feses. Namun tak jarang pula larva-larva ini menembus lapisan epitel usus dan kulit anus yang menyebabkan infeksi pepertua atau siklus autoinfeksi.

Risiko autoinfeksi yang dapat terjadi bersifat internal maupun eksternal, di mana secara internal terjadi ketika larva terus berkembang di mukosa usus dan masuk ke dalam pembuluh darah lalu menyebar. Sementara auotinfeksi eksternal dapat terjadi akibat kontaminasi ketika buang air besar dan masuk ke dalam pembuluh darah.

Baca juga: Cara Meningkatkan Bakteri Baik Dalam Saluran Pencernaan

Gejala strongiloidiasis

Umumnya gejala strongiloidiasis tidak terdeteksi, pada beberapa kasus, penderita strongiloidiasis mungkin akan mengalami gejala seperti:

  • Nyeri atau sensasi terbakar pada perut bagian atas
  • Diare dan konstipasi secara berkala
  • Batuk
  • Demam
  • Ruam
  • Bercak merah dekat anus
  • Muntah
  • Tidak nafsu makan
  • Berat badan menurun

Jika gejala tersebut berlangsung dalam waktu yang terus menerus, ditambah dengan rasa tidak nyaman pada perut, rasa gatal dan ruam yang tak kunjung hilang, merasakan diare berdarah dan sembelit, batuk berdarah, sesak napas, dan menggigil, maka diperlukan penanganan dokter sesegera mungkin.

Penyebab strongiloidiasis

Cacing genus Strongyloides, yakni S. stercoralis, dan S. fullerborni adalah 2 jenis cacing penyebab strongiloidiasis. Siklus hidup cacing Strongyloides adalah sebagai berikut:

  • Larva dan cacing masuk melalui makanan setengah matang yang dikonsumsi
  • Larva cacing masuk menembus kulit melalui aliran darah
  • Cacing bergerak pada aliran darah melewati jantung dan paru-paru
  • Cacing bergerak dari paru-paru ke tenggorokan kemudian masuk ke perut yang selanjutnya menuju usus halus
  • Cacing bertelur di usus halus dan menghasilkan larva
  • Larva cacing dibuang bersama feses dan menjadi cacing dewasa yang bisa menginfeksi orang lain
  • Larva cacing bisa masuk kembali setelah keluar melewati kulit di sekitar anus (autoinfeksi)

Cacing Strongyloides bersifat parasit namun dapat berkembang biak tanpa inang dan dapat menular ke orang lain. Pasien akan mudah terkena strongiloidiasis jika:

  • memiliki sistem imun lemah karena HIV/AIDS atau infeksi lain
  • pola hidup tidak bersih dan tidak sehat
  • pergi ke daerah kotor yang minim fasilitas kesehatan dan air bersih
  • sering berjalan tanpa alas kaki
  • sering terpapar kotoran manusia
  • mempunyai rumah yang kontak langsung dengan kotoran manusia atau tanah yang terkontaminasi
  • infeksi virus Human T-Cell LymphotropicVirus-1 (HTLV-1)

Diagnosa strongiloidiasis

Untuk memastikan apakah terinfeksi strongiloidiasis atau tidak, dokter akan meggunakan cara pemeriksaan berikut:

  • Aspirasi duodenal yang dilakukan dengan mengambil cairan duodenum lalu melakukan uji laboraturium
  • Tes cairan tubuh seperti ingus, ludah, dan cairan paru-paru
  • Tes darah dengan menghitung kadar sel darah putih yaitu eosinofil. Karena pada kasus yang parah, eosinofil pasien akan meningkat 10-80%
  • Tes antigen yang diambil dari darah namun metode ini memiliki kelemahan, yaitu tidak bisa membedakan antara infeksi lama dengan yang baru
  • Studi sampel feses yang bertujuan untuk mencari keberadaan telur dan larva cacing Strongyloides dalam tubuh
  • Kultur sampel feses dengan membiarkan larva atau telur dan mengawasi perkembangannya dalam medium khusus kemudian dilepaskan dan dibiakkan di kultur

Pengobatan strongiloidiasis

Pengobatan strongiloidiasis dilakukan bertujuan untuk membasmi cacing Strongyloides di dalam tubuh. Namun berikut ini adalah jenis obat yang bisa digunakan untuk mengobati strongiloidiasis:

  • Antelmintik
  • Albendazole dan Benzimidazole untuk mencegah cacing dewasa berkembang biak serta membunuh larva dan telur cacing
  • Ivermectin untuk membasmi cacing parasit hingga 97%
  • Cyclosporine A untuk penderita strongiloidiasis yang juga menerima transplantasi organ
  • Antibiotik jika sudah terinfeksi bakteri enterik dan diberikan selama 2-4 minggu dan jika ada gejala meningtis atau bakteremia saat masa pengobatan

Komplikasi strongiloidiasis yang mungkin terjadi

Jika tidak segera dibawa ke dokter, maka akan menimbulkan komplikasi lain, seperti:

  • Pneumonia eosinofilik: Jika cacing sudah masuk ke paru-paru dan eosinofilik pada paru-paru meningkat maka akan menyebabkan paru-paru membengkak
  • Malnutrisi: Tubuh mengalami kekurangan gizi karena nutrisi diserap oleh cacing Strongyloides
  • Strongiloidiasis terdiseminasi: Sistem imun menjadi terganggu karena penyebaran cacing ke organ tubuh dan sistem daya tahan tubuh

11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app