GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Tren Konsumsi Shirataki untuk Menurunkan Berat Badan

Dipublish tanggal: Jan 23, 2020 Update terakhir: Okt 27, 2020 Tinjau pada Feb 19, 2020 Waktu baca: 3 menit
Tren Konsumsi Shirataki untuk Menurunkan Berat Badan

Ada beragam cara menurunkan berat badan yang bisa dilakukan, mulai dari peningkatan aktivitas olahraga, penerapan pola makan sehat, hingga mencukupi kebutuhan tidur. Karena dengan menerapkan ketiganya, rencana program penurunan berat badan demi mendapatkan berat badan ideal baru mungkin tercapai.

Bagi orang yang sedang menjalani program diet demi mendapatkan berat badan ideal, mencoba berbagai hal yang dapat membantu menurunkan berat badan merupakan hal yang biasa untuk dilakukan. Meski sempat menjadi tren, selain nasi merah sebagai sumber makanan yang rendah karbohidrat, belakangan ini juga muncul salah satu jenis makanan sehat yang dianggap mampu membantu program penurunan berat badan, yaitu shirataki.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Mengenal shirataki

Terdapat 2 jenis produk shirataki yang mulai bermunculan, yaitu beras shirataki dan mie shirataki. Berasal dari Jepang, setiap 100 gram shirataki mengandung rendah kalori, sedikit lemak, protein, dan karbohidrat yang cocok menjadi menu diet karena dapat membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.

Secara umum banyak sekali orang yang sangat menyukai mie terutama mie instan. Tetapi karena dianggap tinggi kalori dan kurang baik bagi kesehatan, terutama karena kandunga natriumnya yang tinggi maka cukup banyak orang yang beralih mencari penggantinya. Oleh karena itu, para produsen mie mulai menciptakan alternatifnya, yaitu dengan menghadirkan mie shirataki atau porang yang diklaim lebih sehat dan dapat membantu menurunkan berat badan karena rendah kalori dan kaya serat.

Baca juga: Makan Mie Instan Setiap Hari

Shirataki sendiri berasal dari tanaman umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus muelleri atau konjac (konnyaku) yang biasanya tumbuh di negara Jepang dan Cina. Shirataki yang berwarna putih transparan memiliki rasa yang hambar dan lengket jika dikunyah dengan kandungan air sebanyak 97 persen dan serat glukomannan sekitar 3 persen.

Shirataki yang juga mengandung glucomannan merupakan serat larut yang baik dianggap dapat membantu mengatasi sembelit dan menjaga kestabilan gula darah. Selain itu, sama seperti yogurt, glucomannan juga merupakan probiotik atau bakteri baik yang dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah perut kembung.

Benarkah shirataki dapat menurunkan berat badan?

Sebenarnya penurunan berat badan bisa terjadi jika adanya keseimbangan antara kalori yang masuk dengan kalori yang keluar melalui aktivitas olahraga dan menu makanan yang dikonsumsi. Tetapi manfaat shirataki dalam membantu menurunkan berat badan bisa saja berbeda antar produk, tergantung kandungan nutrisi dan gizi yang terdapat di dalamnya, termasuk jumlah serat dan protein.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Demi mendapatkan berat badan ideal, dengan mengonsumsi shirataki maka serat glucomannan yang terdapat dalam shirataki akan membantu memperlambat proses pencernaan sehingga rasa kenyang akan terjadi lebih lama dan otomatis mengurangi porsi makan. Selain itu, serat shirataki akan difermentasi menjadi asam lemak rantai pendek yang dapat meningkatkan rasa kenyang.

Kandungan glucomannan pada shirataki juga dapat membantu menurunkan kadar hormon ghrelin yang berfungsi mengirimkan sinyal lapar ke otak dan mengatur nafsu makan. Tetapi proses penurunan berat badan juga tentunya harus diimbangi dengan peningkatan aktivitas olahraga yang teratur.

Baca juga: Cara Menurunkan Berat Badan dan Membentuk Tubuh Ideal

Manfaat shirataki bagi kesehatan lainnya

Selain diklaim mampu membantu menurunkan berat badan, kandungan serat glucomannan pada shirataki juga telah terbukti mampu mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes. Hal ini dikarenakan proses penyerapan shirataki pada lambung dan saluran cerna berlangsung cukup lama sehingga mampu mencegah kenaikan gula darah secara drastis setelah makan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa shirataki dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida karena memiliki kandungan glucomannan. Tak hanya itu, shirataki juga dapat membantu mengatasi masalah sembelit karena glukomannan juga termasuk bakteri baik sekaligus memiliki efek pencahar yang baik untuk pencernaan.

1 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shirataki Noodles: The Zero-Calorie ‘Miracle’ Noodles. Healthline. (https://www.healthline.com/nutrition/shirataki-noodles-101)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app