Rinitis Alergi: Pilek, Bersin Alergi

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Mei 9, 2019 Waktu baca: 3 menit
Rinitis Alergi: Pilek, Bersin Alergi

Rinitis alergi disebut juga sebagai hay fever yang memiliki gejala seperti hidung gatal, bersin-bersin, hidung meler dan tersumbat atau pilek.  Gejala rinitis alergi memang mirip dengan Flue atau common cold

Bedanya, rinitis alergi ini disebabkan oleh reaksi alergi sedangkan influenza ataupun common cold disebabkan oleh infeksi virus. Alergi pada rinitis alergi dapat disebabkan oleh debu, bulu binatang, serbuk sari dan lain-lain atau bisa juga diperparah oleh cuaca yang dingin atau lingkungan dingin sehingga sering kali kita jumpai bersin-bersin pada pagi hari.

Tanda dan gejala rinitis alergi

Ciri khas dari pilek alergi ini (Rhinitis alergi) yaitu gejala pilek akan muncul  ketika seseorang terpapar dengan alergen (bahan yang menyebabkan alergi) tertentu misalkan ketika terpapar debu seseorang menjadi bersin-bersin hidung tersumbat dan meler.

Secara lengkap gejala rinitis alergi terdiri dari :

  • Hidung berair (rhinorrhea)
  • Hidung tersumbat (kongesti hidung)
  • Hidung gatal
  • Mata berair mata gatal
  • Mata bengkak, warna mata lebih gelap dikantung mata (allergic shiners)
  • Batuk
  • Cairan hidung keluar melalui tenggorokan atau postnasal drips
  • Kelelahan

Walaupun rinitis alergi bisa mengenai semua umur namun paling sering terjadi pada usia remaja atau dewasa muda.

Faktor risiko rinitis alergi

Seseorang akan mudah atau mungkin lebih mudah mengalami rinitis alergi ketika :

  • Memiliki riwayat alergi seperti asma atau gatal-gatal pada kulit.
  • Riwayat keluarga dengan rinitis alergi atau asma dan alergi jenis lain.
  • Tinggal di tempat yang sering terpapar alergen seperti bulu binatang.

Komplikasi rinitis alergi

Masalah yang mungkin berhubungan dengan rinitis alergi atau hay fever meliputi:

  • Berkurangnya kualitas hidup. Hay fever atau rinitis alergi dapat mengganggu kenikmatan kegiatan dan menyebabkan Anda menjadi kurang produktif. Bagi banyak orang, gejala rinitis alergi ini mengakibatkan absen dari pekerjaan atau sekolah.
  • Kurang tidur. Rinitis alergi dapat membuat Anda tidak bisa tidur sehingga kurang istirahat.
  • Memperberat asma. Jika Anda memiliki asma, rinitis alergi dapat memperburuk tanda-tanda dan gejala asma, seperti batuk dan mengi.
  • Sinusitis. Tersumbatnya Sinus dalam jangka panjang karena rinitis alergi dapat meningkatkan kerentanan seseorang untuk terkena sinusitis - infeksi atau peradangan pada selaput yang melapisi sinus.
  • Infeksi telinga. Pada anak-anak, rinitis alergi sering merupakan faktor penyebab terjadinya infeksi telinga bagian tengah (otitis media).

Pengobatan rinitis alergi

Cara mengobati pilek-bersin alergi (Rinitis Alergi) yang terbaik adalah dengan menghindari zat yang menyebabkan Rinitis Alergi. Jadi harus diketahui dulu hal-hal apa saja yang membuat pilek alergi anda muncul untuk bisa menghindarinya karena setiap orang bisa berbeda.

Jika Rinitis Alergi tidak terlalu parah, obat-obat anti alergi yang dijual bebas mungkin cukup untuk meringankan gejala-gejala yang muncul. Untuk gejala yang lebih mengganggu, Anda mungkin perlu obat dari resep dokter.

Jika anak mengalami rinitis alergi, konsultasikan dengan dokter  tentang perawatan yang terbaik. Karena ada obat-obatan tertetu yang bisa untuk orang dewasa tapi tidak boleh untuk anak-anak, jadi jangan sembarangan diberi obat.

Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi pilek, bersin-bersin alergi (rinitis alergi) antara lain :

  • Nasal kortikosteroid. Obat semprot hidung yang mengandung kortikosteroid untuk mencegah dan mengobati peradangan hidung, hidung gatal dan pilek yang disebabkan oleh alergi.
  • Antihistamin. Biasanya berbentuk pil (contohnya CTM, loratadin,desloratadine,  dypenhydramin, cetirizin, dsb). Berfungsi meringankan hidung gatal, bersin-bersin dan pilek.
  • Decongestan. Ada sedian tablet, sirup, dan juga semprot hidung berfungsi untuk melegakan hidup tersumbat. Tapi, hati-hati dapat menyebabkan peningkaan tekanan darah (terutama yang sediaan minum). Contoh oral decongestan seperti pseudoefedrin. Sedangkan contoh sediaan spray yaitu oxymetazoline.

Secara umum itulah obat-obat yang sering digunakan untuk menangani rinitis alergi walapun masih ada jenis obat yang lain seperti Cromolyn sodium, Leukotriene modifier, Nasal ipratropium, dll.

 


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Corren, J. (2000). Allergic rhinitis: Treating the adult. Journal Of Allergy And Clinical Immunology, 105(6), S610-S615. https://doi.org/10.1067/mai.2000.106151. Journal of Allergy and Clinical Immunology. (https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(00)23031-5/fulltext)
Allergic Rhinitis (Allergies). American Academy of Family Physicians. (https://familydoctor.org/condition/allergic-rhinitis/)
Hay Fever - Rhinitis Symptoms, Diagnosis, Management & Treatment. The American Academy of Allergy, Asthma & Immunology (AAAAI). (https://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/allergies/rhinitis)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app