Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Dipublish tanggal: Mar 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 12, 2019 Waktu baca: 3 menit
Perbedaan Psikolog dan Psikiater

Ketika berbicara mengenai kesehatan mental pasti yang akan kamu pikirkan adalah psikiater. Sementara saat mengerjakan ujian untuk diterima dalam suatu pekerjaan maka kamu akan berpikir tentang tes psikologi.

Sebenarnya apa sih perbedaan psikolog dan psikiater? Pada artikel berikut akan dibahas mengenai perbedaan psikolog dan psikiater.

Ketika kamu mengalami permasalahan dalam hal mental hal pertama yang ingin kamu lakukan pasti berkonsultasi dengan ahli jiwa. Tak jarang beberapa di antara kamu bingung membedakan antara psikolog dan psikiater.

Keduanya berkaitan dengan masalah kejiwaan sehingga banyak yang sering tertukar dengan tugas masing-masing. Berikut adalah beberapa perbedaan dari psikolog dan psikiater:

Definisi

Psikolog adalah seseorang yang berkompeten dalam ilmu psikologi dan telah menyelesaikan pendidikan ilmu psikologi dan program profesi psikolog. Sementara itu psikiater adalah seseorang yang ahli dalam bidang psikiater. Psikiater merupakan cabang dari ilmu kedokteran. Psikiater didapat dengan menempuh pendidikan sarjana kedokteran kemudian pelatihan residensi. 

Setelah lulus masa residensi, ahli psikiater akan bergelar spesialis Kesehatan Jiwa (Sp. KJ). Ahli psikiater ini mengetahui banyak hal mengenai kondisi psikologi para pasiennya yang cenderung kompleks misalnya skizofrenia dan gangguan bipolar. Mereka mengetahui bagaimana melakukan diagnosis dan memberikan perawatan yang tepat.

Pada beberapa negara maju kamu akan menemukan bila psikiater merupakan profesi dimana ahli tersebut bertanggung jawab pada semua perawatan kesehatan jiwa seorang pasien.

Seorang psikiater mempelajari hal kimia yang tidak seimbang dalam otak manusia. Karena hal tersebut, seorang psikiater berhak memberikan resep dan terapi baik obat-obatan maupun stimulasi otak. Selain itu mereka juga dapat melakukan pemeriksaan yang dibutuhkan para penderita seperti pemeriksaan fisik dan laboratorium.

Berbeda dengan psikiater, psikolog lebih fokus pada emosi, pikiran dan perilaku penderita. Tugas psikolog yang berurusan dengan psikiater yaitu pada psikologi klinik saat menangani beberapa kasus milik penderita dan diagnosis dari beberapa gejala yang didapat.

Selain itu psikolog juga menangani psikoterapi guna mengobati penderita gangguan jiwa. Psikolog tidak dapat memberikan resep obat pada penderita gangguan jiwa. Psikolog merupakan profesi yang kompeten untuk memberikan tes psikologi sebagai cara psikolog menggambarkan masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang.

Pekerjaan

Seseorang yang telah menyelesaikan studi profesi psikolog akan memperoleh surat izin praktek sebagai syarat untuk menawarkan jasa konsultasi psikologi atau bisa juga untuk bergabung dengan biro konsultasi sebagai tenaga konsultan psikolog.

Dengan hak tersebut, seorang psikolog berhak untuk memiliki, menyimpan, menggunakan atau mengoperasikan alat-alat tes psikologi. Selain itu psikolog juga berhak untuk menjelaskan hasil dari tes psikologi pada pasien atau klien.

Berbeda dengan psikolog, psikiater mempelajari psikologi klinis. psikiater memiliki hak untuk memberikan resep dan perawatan yang bersifat klinis untuk penderita gangguan mental.

Seorang psikiater dapat mendiagnosis kondisi pasien yang kurang sehat dan berhubungan dengan masalah kejiwaan. Seorang psikiater lebih kompeten dalam memberikan obat-obatan dan terapi yang tepat untuk penderita gangguan jiwa.

Jenis terapi yang diberikan

Seorang psikolog akan memberikan terapi yang disebut psikoterapi. Psikoterapi adalah metode terapi yang lebih mengandalkan pada ketrampilan bersosialisasi. Sementara psikiater akan memberikan terapi yang disebut farmakoterapi. Farmakoterapi adalah metode terapi yang menggunakan alat seperti konseling dan penggunaan obat-obatan.

Sebutan bagi mitra kerja

Seseorang yang mendatangi psikolog untuk menggunakan jasa psikologi disebut dengan klien. Beberapa klien tidak hanya datang untuk konsultasi masalah psikologi namun juga melakukan tes psikologi untuk keperluan rekrutmen, seleksi atau penjurusan.

Pada beberapa kasus yang tidak dapat ditangani oleh psikolog, seorang psikolog dapat memberikan rujukan agar klien berkonsultasi pada psikiater. Nah, seseorang yang mendatangi atau mendapatkan rujukan untuk mendapatkan penanganan dari psikiater dapat disebut dengan pasien.

Sudut pandang

Baik psikolog maupun psikiater memiliki sudut pandang yang berbeda. Menurut psikolog seorang manusia memiliki kompetensi untuk menentukan hal-hal apa saja yang terbaik bagi dirinya sendiri.

Oleh sebab itu ketika ada klien yang menggunakan jasa psikolog maka psikolog akan membantu kliennya agar dapat menyelesaikan masalahnya. Salah satu caranya adalah dengan membuka wawasan, merefleksikan dan memberikan pandangan.

Seorang psikiater berpendapat bahwa terdapat fungsi-fungsi fisiologis misalnya neurotransmitter, hormon dan sebagainya yang tidak seimbang sehingga menimbulkan masalah kejiwaan pada seseorang. Itu sebabnya pasien akan mendapatkan resep dan terapi dengan obat-obatan setelah konsultasi dengan psikiater.

Jika kamu merasa mengalami kesehatan jiwa yang kurang baik sebaiknya kamu mendatangi dokter umum terlebih dahulu. Melalui dokter umum kamu akan diarahkan untuk berkonsultasi pada psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Psychologists or Psychiatrists: The Distinctions Between Psychology vs. Psychiatry. WebMD. (https://www.webmd.com/mental-health/features/psychologist-or-psychiatrist-which-for-you#1)
What Is the Difference Between a Psychologist and a Psychiatrist?. Healthline. (https://www.healthline.com/health/mental-health/what-is-the-difference-between-a-psychologist-and-a-psychiatrist)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app