GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Peppermint: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Dipublish tanggal: Mei 17, 2019 Update terakhir: Mei 20, 2021 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Peppermint dikenal memiliki aroma dan rasa wangi yang menyegarkan sehingga banyak digunakan dalam pasta gigi, obat kumur, dan produk konsumen lainnya
  • Peppermint oil bahkan sering digunakan sebagai aromaterapi yang memberikan efek menenangkan dan dapat membantu mengurangi sakit kepala
  • Kandungan menthol pada pepperminta juga dikenal memiliki sifat dekongestan dan ekspektoran yang ampuh mengatasi gejala flu, batuk dan pilek
  • Untuk penggunaan daun peppermint (Mentha piperita) terbilang aman digunakan dalam jangka pendek hingga 8 minggu penggunaan
  • Klik untuk membeli produk peppermint atau produk konsumen lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD

Peppermint adalah tanaman aromatik yang terdiri dari campuran water mint dan spearmint. Tanaman ini digunakan untuk menambah rasa atau aroma pada makanan, kosmetik, sabun, pasta gigi, obat kumur, dan produk lainnya. 

Daun peppermint (Mentha piperita) dapat digunakan untuk membuat teh dalam bentuk kering ataupun dalam kondisi teh segar. Daun peppermint berasal dari Eropa, namun saat ini peppermint telah dibudidayakan dan banyak ditemukan di berbagai wilayah.

Di samping itu, tanaman peppermint juga memiliki beberapa kegunaan bagi kesehatan termasuk memberikan efek menenangkan dan mengurangi efek sakit kepala jika digunakan sebagai aromaterapi. 

Mengenai Peppermint

Golongan

Herbal

Kemasan

Minyak esensial, kapsul

Kandungan

  • mentol (40,7 persen)
  • menthone (23,4 persen)
  • menthyl acetate
  • 1,8-cineole
  • limonene
  • beta-pinene
  • Beta-caryophyllene

Manfaat Peppermint

Peppermint tak hanya tersedia dalam bentuk daun saja yang bisa dikonsumsi secara langsung, tetapi peppermint dapat diekstrak menjadi minyak yang disebut dengan minyak atsiri peppermint (peppermint oil). 

Seperti minyak esensial lainnya, minyak atsiri peppermint tidak dapat digunakan dengan cara dikonsumsi secara langsung melalui mulut, tetapi minyak atsiri peppermint oil harus diencerkan terlebih dahulu sebelum dioleskan ke kulit.

Peppermint memiliki beberapa manfaat yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kesehatan, seperti:

Memiliki efek menenangkan

Peppermint digunakan untuk mengobati perut kembung, nyeri haid, diare, mual, gangguan kecemasan yang berhubungan dengan depresi, nyeri otot, gangguan saraf, pilek, gangguan pencernaan, dan penyakit peradangan pada saluran cerna (IBS).

Gangguan pencernaan

Peppermint juga memiliki khasiat untuk merilekskan otot perut dan meningkatkan aliran empedu sehingga peppermint cocok untuk mengatasi gangguan pencernaan. Namun, peppermint tidak boleh digunakan oleh orang dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD) yang memiliki penyebab berbeda.

Kondisi kulit

Minyak peppermint (peppermint oil) sering digunakan untuk mengatasi iritasi kulit dan gatal-gatal serta mengurangi kemerahan di kulit. Minyak esensial peppermint harus selalu diencerkan sebelum dioleskan ke kulit dan tersedia dalam beberapa produk perawatan kulit.

Sakit kepala dan migrain

Mengoleskan peppermint oil yang telah dilarutkan ke dahi telah terbukti efektif dalam pengobatan sakit kepala. Minyak peppermint dapat membantu meringankan gejala sakit kepala tegang. Salah satu penelitian menemukan minyak peppermint sama efektifnya dengan Tylenol atau parasetamol untuk menghilangkan rasa sakit kepala.

Pilek dan flu

Menthol yang termasuk komponen utama dalam peppermint memiliki sifat dekongestan yang efektif. Dekongestan sendiri merupakan zat yang dapat mengurangi pembengkakan selaput lendir di hidung sehingga membantu membuka saluran pernapasan menjadi lebih lancar. Menthol juga memiliki khasiat ekspektoran yang berfungsi untuk melonggarkan saluran pernafasan dan mengeluarkan lendir dari paru-paru sehingga dapat mengatasi gejala batuk.

Dosis Peppermint

Dosis peppermint untuk orang dewasa:

  • Untuk sindrom iritasi usus besar (IBS): Konsumsi 1-2 kapsul dengan dosis 0,2 mL atau 180-225 mg minyak peppermint yang diminum 3 kali sehari
  • Untuk kejang selama endoskopi: Kapsul yang mengandung 0,2 mL minyak peppermint dapat diminum 4 jam sebelum melakukan pemeriksaan endoskopi
  • Untuk sakit perut: Produk spesifik yang mengandung 90 mg minyak peppermint dan 50 mg minyak jintan (Enteroplant), diminum 2-3 sehari hingga 4 minggu
  • Untuk ketidaknyamanan pada payudara karena menyusui: Gel minyak peppermint (0,2%) dapat dioleskan pada puting setiap hari selama 2 minggu
  • Untuk sakit kepala dan migren: 10% minyak peppermint dalam larutan etanol diterapkan di dahi dan pelipis yang bisa diulang setiap 15-30 menit

Dosis untuk anak-anak:

  • Untuk sindrom iritasi usus (IBS): Konsumsi 1-2 kapsul berlapis enterik yang mengandung 0,2 mL minyak peppermint per kapsul diminum 3 kali sehari selama 2 minggu oleh anak-anak berusia di atas 8 tahun

Efek samping Peppermint

Daun peppermint aman bila digunakan sebagai obat jangka pendek hingga 8 minggu penggunaan, tetapi tingkat keamanan dalam menggunakan daun peppermint jangka panjang tidak diketahui. 

Peppermint juga dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti dada terasa terbakar dan reaksi alergi tertentu termasuk kemerahan pada kulit, sakit kepala, maupun sariawan.

Interaksi Peppermint

Peppermint dapat berinteraksi dengan beberapa obat tertentu, seperti:

Peppermint juga seharusnya tidak digunakan bersamaan dengan antasida karena beberapa suplemen peppermint tersedia dalam bentuk kapsul. Lapisan kapsul mungkin rusak terlalu cepat jika pasien juga menggunakan antasida sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek samping peppermint.

Perhatian

  • Ibu hamil dan menyusui bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan peppermint dan gunakan sesuai dosis dan anjuran dokter
  • Penderita masalah pencernaan achlorhydria tidak boleh menggunakan minyak peppermint yang dilapisi enterik karena dapat larut terlalu cepat
  • Penderita diare yang menggunakan minyak peppermint yang dilapisi enterik dapat menyebabkan dubur terasa terbakar 

Artikel terkait:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app