Penyebab Tangan Kesemutan dan Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 18, 2019 Waktu baca: 4 menit
Penyebab Tangan Kesemutan dan Cara Mengatasinya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kondisi tangan kesemutan mungkin sering dialami entah pada salah satu tangan saja atau bahkan kedua tangan, meski hanya terjadi sebentar hal tersebut tentu tidak mengenakkan
  • Penyebab kesemutan pada salah satu tangan bisa terjadi karena adanya saraf terjepit, mengidap penyakit tumor otak, herpes zoster, stroke, hingga akibat trauma
  • Kesemutan di kedua tangan bisa disebabkan oleh diabetes, penyakit autoimun, kelainan bawaan, kekurangan vitamin, serta akibat racun atau minuman beralkohol
  • Cara mengobati kesemutan juga ada beberapa dan disesuaikan dengan gejalanya, termasuk perubahan gaya hidup hingga pemberian obat tertentu

Banyak orang sering mengeluhkan kondisi tangan kesemutan. Keluhan yang mereka alami pun bervariasi, mulai dari satu tangannya kesemutan, kedua tangannya kesemutan, ada yang hanya berlangsung sesaat, dan tidak sedikit yang sering mengalami kesemutan. 

Seperti halnya penyakit pada umumnya, kesemutan pada tangan menimbulkan ketidaknyamanan terutama bagi mereka yang aktif beraktivitas. Maka tak heran, siapapun yang mengalami tangan kesemutan pasti penasaran akan apa penyebabnya, apakah kondisi ini tergolong berbahaya dan bagaimana cara mengatasinya agar kesemutan dapat berkurang sampai sembuh.

Penyebab Tangan Kesemutan

Pada dasarnya kesemutan terjadi karena adanya gangguan atau kerusakan pada saraf tertentu. Oleh karena itu, kesemutan biasanya disertai dengan keluhan lain seperti rasa baal, kebas, nyeri atau sakit. Untuk mempermudah mengerti penyebabnya, kesemutan pada tangan dapat dibagi sebagai berikut:

Kesemutan pada Salah Satu Tangan

Kesemutan pada salah satu tangan bisa berlangsung sebentar dan bertahan lama. Kesemutan yang terjadi sesaat paling sering disebabkan oleh gangguan aliran darah yang menyuplai oksigen ke saraf tangan. 

Hal ini biasanya terjadi ketika seseorang tidur dengan posisi miring dan salah satu tangannya tertindih oleh badannya. Kesemutan seperti ini akan hilang ketika tangan terbebas dari tindihan. Di sisi lain, kesemutan yang bertahan lama biasanya disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu, seperti:

  • Saraf Terjepit. Penyakit saraf terjepit yang paling sering ditemui adalah Sindrom Terowongan Karpal (Carpal Tunnel Syndrome).  Penyakit ini diakibatkan saraf medianus (mempersarafi ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) terjepit pada terowongan di pergelangan tangan. Gejala yang muncul mulai dari kesemutan hingga nyeri pada tangan, ibu jari, telunjuk, jari tengah, serta sebagian jari manis. Gejalanya biasanya memburuk di malam hari hingga dapat membangunkan seseorang dari tidurnya.
  • Trauma atau perlukaan. Trauma seperti patah tulang atau perlukaan seperti cedera pada saraf akan mengakibatkan kesemutan pada saraf yang bersangkutan. Apabila terdapat kerusakan saraf di lengan bagian bawah maka area di bawahnya akan ikut mengalami kesemutan.
  • Herpes Zoster. Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicela zoster yang akan menyerang saraf terlebih dahulu sebelum menimbulkan lesi pada kulit, sehingga penderita akan merasakan sensasi nyeri dan kesemutan. 
  • Stroke. Kesemutan yang timbul akibat stroke tidak hanya muncul di tangan, namun juga di lengan dan bahkan sampai separuh badan. Selain itu, gejala stroke biasanya disertai kelemahan anggota tubuh yang bersangkutan, bicara pelo, dan penurunan kesadaran. 
  • Tumor Otak. Mirip dengan stroke, tumor pada otak dapat membuat anggota tubuh bersangkutan mengalami kesemutan yang disertai gejala lain. 

Baca juga: Mengenal Tanda, Gejala, dan Pengobatan Tumor Otak

Kesemutan pada Kedua Tangan

Kesemutan pada kedua tangan biasanya disertai juga dengan kesemutan di kaki, karena rusaknya saraf tepi atau neuropati perifer. Hal ini disebabkan oleh penyakit atau gangguan yang bersifat sistemik dan bukan lokal (hanya melibatkan satu atau sebagian saraf), seperti:

  • Diabetes. Kencing manis dengan gula darah tinggi yang tak terkontrol, lama-kelamaan dapat menyebabkan kerusakan pada saraf perifer yang ditandai dengan kesemutan, rasa baal, dan kaki tangan terasa dingin.
  • Penyakit sistemik, seperti gangguan ginjal, penyakit hati, kerusakan pembuluh darah, penyakit darah, amyloidosis, gangguan jaringan ikat, peradangan kronis, ketidakseimbangan hormon (termasuk hypothyroidism), dan kanker serta tumor jinak pada jaringan saraf.
  • Kekurangan vitamin. Vitamin E, B1, B6, B12, dan niasin sangat penting untuk menjaga fungsi saraf yang sehat. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa yang merupakan penyebab utama dari neuropati perifer. Namun, terlalu banyak vitamin B6 juga dapat menyebabkan kesemutan di tangan dan kaki.
  • Alkoholisme. Alkoholik cenderung memiliki kebiasaan diet yang buruk sehingga kekurangan vitamin B1 dan vitamin penting lainnya dan timbullah neuropati perifer. Tidak menutup kemungkinan bahwa alkohol itu sendiri yang menyebabkan kerusakan saraf.
  • Racun. Logam berat seperti timbal, arsen, merkuri, talium, serta beberapa bahan kimia industri dan lingkungan. Obat-obatan seperti obat-obatan kemoterapi untuk kanker paru-paru, beberapa antivirus serta antibiotik.
  • Penyakit autoimun, seperti Guillain-Barre syndrome, Lupus dan Rheumatoid Arthritis.
  • Kelainan bawaan, seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth.

Diagnosis Tangan Kesemutan

Untuk menentukan penyebab pasti tangan kesemutan periksakanlah diri Anda ke dokter. Selain melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah juga dibutuhkan guna membantu mendeteksi diabetes, kekurangan vitamin, gangguan fungsi hati dan ginjal, gangguan metabolik lainnya serta tanda-tanda aktivitas sistem kekebalan tubuh yang abnormal. 

Apabila masih belum menemukan penyebabnya, kemungkinan Anda akan dirujuk ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

  • Pemeriksaan cairan serebrospinal untuk mengidentifikasi antibodi yang berhubungan dengan neuropati perifer
  • Pemeriksaan elektromiogram (EMG) untuk menguji aktivitas listrik otot
  • Kecepatan konduksi saraf (NCV)
  • Computed Tomography (CT)
  • Magnetic Resonance Imaging (MRI)
  • Biopsi saraf
  • Biopsi kulit untuk mengecek ujung serabut saraf

Cara Mengatasi Tangan Kesemutan

Keberhasilan pengobatan tangan kesemutan tergantung pada diagnosis yang akurat, sehingga pengobatannya akan sesuai dengan penyebabnya. Selain itu, penerapan gaya hidup dan konsumsi obat yang sesuai dapat membantu Anda mengobati tangan kesemutan. 

Pengobatan sesuai dengan penyebabnya

  • Gula darah yang terkontrol pada penderita diabetes dapat memperlambat perkembangan neuropati perifer
  • Suplemen vitamin dapat memperbaiki neuropati perifer yang disebabkan oleh kekurangan vitamin

Rekomendasi gaya hidup 

  • Menjaga berat badan ideal
  • Menghindari paparan racun
  • Mengikuti program latihan secara medis, makan diet seimbang
  • menghindari atau membatasi konsumsi alkohol
  • Berhenti merokok, karena rokok dapat mempersempit suplai darah ke pembuluh darah yang menyuplai nutrisi ke saraf perifer

Obat untuk kesemutan

  • Kesemutan ringan : obat anti inflamasi seperti aspirin atau ibuprofen.
  • Kesemutan berat : obat anti depresan seperti amitriptyline (harus dengan resep dokter) yang berfungsi untuk mengubah persepsi tubuh. Obat ini biasanya diberikan dengan dosis yang sangat rendah guna mengatasi kesemutan, tidak setinggi dosis untuk mengobati depresi. 
  • Kesemutan parah : turunan opium seperti kodein (harus dengan resep dokter).

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Why Smoking Will Worsen Your Chronic Pain – Health Essentials from Cleveland Clinic (https://health.clevelandclinic.org/why-smoking-will-worsen-your-chronic-pain/)
Vitamin B12 deficiency can be sneaky, harmful - Harvard Health Blog - Harvard Health Publishing (https://www.health.harvard.edu/blog/vitamin-b12-deficiency-can-be-sneaky-harmful-201301105780)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app