Penyebab Bronkitis Akut dan Kronis Yang Penting Diketahui

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Penyebab Bronkitis Akut dan Kronis Yang Penting Diketahui

Jika ada yang sakit batuk-batuk dan divonis menderita bronkitis, maka langkah selanjutnya tentu melakukan pengobatan. Agar pengobatan berhasil dan mencegah kekambuhan serta mencegah penularan, maka hal yang wajib diketahui adalah penyebab bronkitis itu sendiri dan faktor-faktor yang meningkatkan resikonya.

Bronkitis merupakan penyakit akibat peradangan yang terjadi pada bronkus di paru-paru. Ketika saluran utama yang mengalirkan udara ke paru-paru ini meradang, terjadilah penyempitan dan sekresi lendir berlebihan sehingga menyebabkan batuk, sesak napas, dan sejumlah gejala bronkitis lainnya.

Penyebab bronkitis secara umum terjadi akibat infeksi dan iritasi pada saluran pernafasan, bisa disebabkan oleh virus, bakteri atau paparan polusi udara dan zat kimia. Berdasarkan durasi waktu terjadinya dan penyebabnya, terdapat dua jenis bronkitis, yaitu bronkitis akut dan kronis.

Setiap Jenis Bronkitis Memiliki Penyebab dan Konsukuensi Berbeda 

1. Bronkitis Akut

Bronkitis akut adalah peradangan bronkus akibat infeksi dan iritasi yang baru saja terjadi dan berlangsung tak lama (maksimal 3 minggu). Gejala utamanya adalah batuk yang disertai dahak namun ada juga yang tidak berdahak.

Gejala batuk umumnya dimulai sejak awal penyakit ini menyerang kemudian berlangsung hingga 10 - 20 hari hingga perlahan mereda. Selain itu, biasanya juga akan disertai sakit kepala, demam, nafas yang pendek dan sakit di dada.

Dengan penanganan yang tepat seperti istirahat yang cukup, cukup konsumsi cairan, menghirup udara yang hangat dan lembab, serta menghindari asap rokok dan polusi, dan penggunaan obat pereda batuk sudah bisa mengendalikan bronkitis akut ini.

Namun, jika setelah melakukan penanganan seperti tadi kondisi penderita belum membaik, segeralah hubungi dokter. Hal ini karena, meskipun lebih cepat diatasi tubuh, bronkitis akut yang terjadi secara berulang atau berlangsung lama bisa saja memicu timbulnya bronkitis kronis yang lebih sulit disembuhkan.

2. Bronkitis Kronis

Berbeda dengan bronkitis akut, bronkitis kronis terjadi lebih lama dan berkesinambungan setiap hari. Ditandai dengan pembengkakan dan penyempitan saluran pernapasan yang disertai munculnya lendir dan menyebabkan batuk disertai dahak. Kondisi seperti ini paling sedikitnya terjadi selama 3 bulan dan biasanya berulang selama dua tahun berturut-turut. Pada bronkitis kronis biasanya paru-paru sudah mengalami kerusakan sehingga lebih sulit menanganinya.

Bronkus yang mengalami peradangan dan memproduksi lendir secara berlebihan menyebabkan perubahan pada sel-sel di saluran nafas. Kemudian banyak sel yang melapisi saluran nafas ini kehilangan fungsi silianya (lapisan seperti rambut).

Silia ini berfungsi untuk memindahkan partikel dan cairan lendir dari permukaan saluran bronkus, sekaligus menjaga kebersihannya dari bakteri dan kotoran. Pada akhirnya lendir yang menumpuk pada saluran napas dan pembengkakan yang terjadi akan mempersempit saluran napas bahkan hingga menutupnya. Itulah mengapa penderita bronkitis akut akan mengalami kesulitan bernafas atau mengi.

Penyebab Bronkitis Akut dan Faktor Risikonya

Penyebab paling umum bronkitis akut adalah virus. Namun, tidak ada virus yang secara khusus menyebabkan bronkitis akut, karena terdapat beberapa jenis virus yang bisa jadi penyebabnya. Meskipun begitu, virus-virus penyebab bronkitis akut ini masih satu genus, diantaranya adalah:

  • Virus influenza (juga menyebabkan pilek).
  • Parainfluenza.
  • RSV.
  • Rhinovirus.
  • Adenovirus.
  • Virus Corona.

Banyak orang yang mengidap bronkitis akut ini hanya mengalami gejala yang ringan sehingga seringkali virus penyebab infeksinya tidak pernah diperiksakan secara tepat. Orang lebih sering langsung mengonsumsi obat yang bisa mengatasi gejala yang timbul kemudian sembuh dalam beberapa hari.

Beberapa jenis bakteri juga dapat menjadi penyebab bronkitis akut, meskipun ini jarang terjadi. Bakteri penyebab bronkitis ini meliputi:

  • Mycoplasma.
  • Streptococcus.
  • Bordetella.
  • Moraxella.
  • Haemophilus.
  • Chlamydia pneumoniae.

Jika penyebabnya adalah infeksi, maka tentu saja kondisi ini akan menular. Ditularkan melalui udara, misalnya ketika seseorang menghirup percikan batuk atau bersin dari penderita. Sama halnya dengan penularan penyakit flu atau batuk pilek biasa. Bahkan tak jarang, bronkitis menjadi kelanjutan dari flu dan batuk biasa yang sebelumnya diderita.

Selain virus dan bakteri, iritan lainnya seperti asap tembakau, polusi dan bahan kimia berbahaya juga dapat mengganggu bronkus dan menyebabkan bronkitis akut. Kalau ini yang menjadi penyebabnya, maka tidak ditularkan dari penderita.

Siapa yang lebih beresiko terkena bronkitis akut?

Orang-orang dengan kondisi berikut memiliki faktor risiko yang lebih tinggi:

  • Sering kontak atau berada di dekat orang yang batuk, bersin, atau menyentuh barang yang terkena bersin penderita bronkitis.
  • Orang yang sering menghirup polusi udara, asap tembakau dan zat kimia yang menyebar di udara atau area kerja, seperti pekerja tambang dan pabrik bahan kimia.
  • Risiko bronkitis akut juga meningkat pada musim penghujan.

Penyebab Bronkitis Kronis dan Faktor Risikonya

Ada banyak penyebab bronkitis kronis, namun yang utama adalah asap rokok. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention, AS menunjukkan bahwa sekitar 49% perokok mengalami bronkitis kronis dan 24% lainnya mengalami emfisema.

Selain rokok, iritasi akibat menghirup asap kendaraan, polusi industri atau bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan bronkitis kronis. Virus dan bakteri yang awalnya menyebabkan bronkitis akut, jika terjadi berulang-ulang juga akan jadi pemicu munculnya bronkitis kronis.

Selain itu, beberapa penyakit pernapasan juga bisa jadi penyebab bronkitis kronis, diantaranya seperti asma, fibrosis kistik, imunodefisiensi, gagal jantung kongestif, kelainan genetik yang membuat seorang cenderung menderita bronkitis, serta pelebaran bronkiolus yang biasa disebut bronkiektasis. Namun, penyebab ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan perokok.

Siapa yang lebih beresiko terkena bronkitis kronis?

Faktor utama seseorang terjangkit bronkitis kronis adalah merokok ataupun terkena paparaan asap rokok orang lain atau perokok pasif. Namun selain itu juga ada beberapa faktor risiko lain seperti berikut:

  • Sering menghirup polusi (terutama polusi udara berbentuk amonia, sulfur dioksida, klorin, bromium dan hidrogen sulfida).
  • Sering terpapar debu.
  • Sering mengalami bronkitis akut atau pneumonia.
  • Penderita GERD (naiknya asam lambung ke kerongkongan).

2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bronchitis (Acute and Chronic): Symptoms, Causes, Diagnosis, and Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/lung/understanding-bronchitis-basics)
Acute Bronchitis: Causes, Symptoms, and Treatment. Healthline. (https://www.healthline.com/health/bronchitis)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app