27 Penyebab Batuk Berdahak Dari Yang Ringan Sampai Terparah

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
27 Penyebab Batuk Berdahak Dari Yang Ringan Sampai Terparah

Secara garis besar batuk itu ada dua macam, yakni batuk berdahak dan tidak berdahak. Gangguan batuk yang disertai keluarnya lendir atau dahak, merupakan pertanda adanya inflamasi atau infeksi dalam saluran nafas. Lantas faktor apa saja yang umumnya menjadi penyebab batuk berdahak?

Sebagain dari kita pasti menganggap bahwa dahak atau lendir adalah suatu tanda yang mengerikan dan itu menjadi ancaman bagi kesehatan tubuh kita. Namun sekarang ubahlah persepsi tersebut, karena keberadaan lendir-lendir dahak saat batuk itu sejatinya merupakan respon kekebalan tubuh yang bertujuan melindungi saluran nafas.

Sekilas fakta tentang lendir...

Sebenarnya setiap orang pasti menghasilkan dahak atau lendir dalam tubuhnya. Meski menjijikkan, namun keberadaan lendir sangat penting bagi tubuh. Lendir itu ibarat minyak yang melumasi mesin.

Lendir mempunyai peran seperti selimut yang melindungi permukaan mulut, hidung, sinus, tenggorokan, paru-paru, dan saluran gastrointestinal, agar tak sampai kering.

Selain itu, tekstur lendir yang lengket dan kental juga mirip seperti kertas perekat sehingga mampu menjebak substansi seperti bakteri dan debu agar tak sampai masuk ke dalam tubuh. Lebih dari itu, lendir juga mengandung antibodi yang membantu tubuh mengenali keberadaan bakteri atau virus.

Lendir juga mengandung beragam enzim yang sanggup membunuh virus dan bakteri yang terperangkap tadi. Di dalam lendir juga terdapat protein yang membuatnya bersifat lengket.

Ketika ada infeksi, maka produksi lendir akan meningkat. Pada kasus batuk berdahak, ada banyak lendir dalam saluran nafas, maka secara otomatis tubuh akan mengeluarkannya melalui reflek batuk sekaligus membersihkan saluran nafas.

Bahkan saat sehat pun, tubuh biasanya tetap menghasilkan 1-1½ liter lendir setiap harinya. Lendir tersebut hanya menetes dalam tenggorokan dan jumlahnya sedikit sehingga Anda tak menyadari keberadaannya.

Dengan demikian, maka bisa kita simpulkan bahwa adanya dahak berlebihan saat batuk menandakan adanya proses yang tak wajar pada saluran pernafasan, maka dari itu maka kita perlu mencermati apa saja penyebab batuk berdahak sehingga bisa menanganinya dengan tepat.

Penyebab Batuk Berdahak yang Perlu Anda Tahu

Namun ada kalanya, lendir tersebut berubah menjadi lebih kental sehingga Anda dapat merasakannya. Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa Anda mengalami batuk berdahak. Beberapa kondisi berikut ini bisa menjadi penyebab batuk berdahak:

1. Pilek atau flu

“Penyebab batuk berdahak yang paling umum sangat mudah ditebak. Kalau bukan infeksi virus influensa, ya karena pilek,” ujar Norman H. Edelman, MD, kepala kantor American Lung Association.

Seringkali gangguan flu berupa hidung ingusan dan bersin-berisn akan berakhir dengan sendirinya selang beberapa hari, namun batuk berdahak mungkin masih tetap ada hingga berminggu-minggu ke depan karena infeksi virus telah membuat saluran nafas bengkak dan sensitif.

Efek ini dapat berlangsung lama bahkan setelah virusnya sudah pergi. Mungkin Anda pun pernah mengalaminya, ketika terserang batuk pilek, pasti batuknya akan sembuh belakangan.

2. Alergi  dan asma

Saat tubuh merespon terhadap hal-hal yang menimbulkan alergi seperti serbuk sari atau udara dingin, sel-sel dalam tubuh akan mengeluarkan zat yang dinamakan histamin. Zat inilah yang memicu bersin, gatal, bahkan hidung berair.

Ketika hidung atau sinus memproduksi lendir berlebih, maka itu dapat menetes juga pada bagian belakang tenggorokan sehingga memicu reaksi reflek seperti batuk dan tentu saja ada dahak ketika batuk.

3. Naiknya asam lambung

Naiknya asam lambung dapat menjadi penyebab batuk berdahak selanjutnya, kondisi ini disebut dengan reluks asam lambung (GERD). Untungnya, kondisi ini dapat disembuhkan. Kalau Anda mengalami beberapa gejala seperti bersendawa, heartburn (rasa panas di perut), hingga batuk berkepanjangan, maka segera temui dokter.

4. Sleep apnea

Gangguan tidur obstruktif seperti sleep apnea juga merupakan salah satu penyebab batuk berdahak. Gejala seseorang mengalami sleep apnea umumnya meliputi insomnia, mendengkur dengan keras, nafas terengah-engah atau seperti tercekik saat tidur, berkali-kali bangun di malam hari, hingga merasa ngantuk saat siang hari.

5. Stres

Stres kronis dapat membuat batuk yang diidap seseorang sulit sembuh. Hal ini terjadi karena daya tahan tubuh yang menurun ketika ada beban fikiran yang sampai membuat stres. Untuk mengatasi hal ini, maka tentu saja Anda harus mengurangi stres khususnya ketika sakit.

6. Kurang minum air

Saat tubuh terkena flu, Anda perlu minum banyak air. Asupan cairan bisa berasal dari air putih, jus, atau kuah sup, karena semua ini dapat mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Hindari minum alkohol atau yang mengandung kafein karena bisa membuat tubuh dehidrasi.

Baca juga: Bahaya Akibat Kurang Minum Air Putih

7. Terlalu banyak memakai inhaler

Produk pelega nafas sejenis inhaler mungkin tampak membantu pada awalnya. Namun terlalu sering menggunakannya (lebih dari 3 hari berturut-turut) dapat membuat flu yang diderita bertambah parah. Penggunaan inhaler berlebihan dapat membuat membran saluran nafas bengkak sehingga membuat flu dan batuk bertambah parah.

8. Suhu udara sekitar

“Suhu udara yang terlalu kering saat cuaca dingin dapat membuat batuk kian parah,” ujar Edelman. Di lain sisi, berkutat dengan humidifier secara berlebihan juga takkan membantu. Udara lembab juga bisa memicu asma, memperbesar peluang tumbuhnya jamur dan penyebab alergi lainnya yang juga bisa menyebabkan batuk berdahak.

9. Infeksi bakteri atau virus

Ketika saluran nafas masih dalam keadaan iritasi setelah pilek atau flu, mudah sekali bagi bakteri untuk menyusup masuk. Bakteri tersebut kemudian bisa memicu beragam infeksi seperti sinus, bronkitis, dan pneumonia. Kalau dahak yang Anda keluarkan berwarna kuning, maka bisa jadi Anda terkena bronkitis.

Namun kalau dahaknya berwarna hijau, maka besar kemungkinan Anda mengidap pneumonia. Untuk menangani kondisi ini, biasanya dokter menyarankan Anda mengonsumsi antibiotik.

10. Debu atau asap

Jika dahak yang Anda keluarkan berwarna coklat, maka bisa jadi itu dikarenakan sebelumnya Anda terlalu banyak menghirup debu atau asap.

11. Batuk rejan

Batuk rejan disebut juga dengan batuk seratus hari atau pertusis. Batuk yang umumnya diidap oleh anak-anak ini dapat menghambat saluran pernafasan dengan salah satu gejalanya yaitu batuk yang disertai dengan dahak. Untuk mencegahnya, jangan lupa berikan imunisasi DPT pada anak. Lebih lanjut, bisa Anda pelajari di sini: Batuk Rejan, Pertusis, atau Batuk 100 Hari

12. ISPA

Mereka yang menderita infeksi saluran pernafasan akut kerapkali juga mengalami batuk berdahak. Salah satu penyebabnya adalah karena common cold yang berlanjut menjadi parah.

13. TBC

TBC adalah radang paru-paru yang dapat diidap oleh siapa saja, bahkan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh stabil sekalipun. Umumnya TBC terbagi menjadi 3 tahap, mulai dari yang ringan sampai berat. Sifatnya yang mudah menular membuat pasien harus dirawat dalam sebuah ruangan khusus. TBC paru umumnya menyebabkan batuk berdahak, dan pada kasus yang masuk kategori berat, penderitanya bisa batuk darah.

Lebih lanjut mengenai penyakit ini, silahkan baca: Ciri-Ciri Penyakit TBC (Tuberkulosis)

14. Asap Rokok

Rokok bukan hanya dapat memicu timbulnya penyakit berat seperti gangguan paru-paru atau kanker saja, namun asapnya juga bisa membuat seseorang sesak nafas. Tak jarang, mereka yang merokok, ataupun sering terpapar asap rokok (perokok pasif) sering mengalami batuk-batuk.

15. Penyakit Jantung

Penderita penyakit jantung juga bisa mengalami batuk berdahak. Gagalnya jantung untuk memompa darah yang membawa oksigen ke paru-paru membuat organ tersebut tak bisa bekerja maksimal. Alhasil, muncul timbunan lendir dalam paru-paru sehingga memicu batuk berdahak.

16. Makanan tertentu

Siapa sangka jenis makanan tertentu bisa menjadi penyebab batuk berdahak. Makanan seperti produk susu, yang mengandung gula refinasi, coklat, kedelai, makanan asin, serta yang mengandung ragi dapat meningkatkan produksi lendir atau dahak. Jadi hindarilah konsumsi makanan tersebut ketika Anda menderita batuk berdahak.

17. Asap Kimia

Asap kimia bisa menyebabkan batuk berdahak karena memiliki sifat mengiritasi saluran nafas yang dilaluinya. Ketika iritasi berlanjut menjadi peradangan, maka saluran nafas akan mengaluarkan lendir-lendir atau dahak sebagai respon pertahanan.

18. Kanker paru-paru

Penyebab batuk berdahak lainnya yang tak boleh dipandang enteng adalah kanker paru-paru. Munculnya sel abnormal pada paru-paru dapat menghambat fungsinya. Jadi bila Anda sulit sembuh dari batuk berdahak, bahkan batuk sampai mengeluarkan darah, segera periksakan diri ke dokter, karena ini bisa jadi beberapa gejalanya.

Penyebab batuk berdahak lainnya

  1. Sinusitis akut dan kronis
  2. Bronkiektasis
  3. Bronkiolitis (terutama pada bayi dan anak-anak)
  4. Tersedak, terutama pada anak-anak)
  5. PPOK
  6. Croup (terutama pada anak-anak)
  7. Cystic fibrosis
  8. Emfisema
  9. Respiratory syncytial virus (RSV).

Beberapa kondisi di atas, bisa saja diawali dengan batuk kering, namun ketika kondisinya memburuk, maka muncullah dahak. Setelah mengetahui penyebabnya, maka jangan lewatkan informasi mengenai Obat Batuk Berdahak Paling Manjur, sekian semoga bermanfaat.


23 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app