7 Penyakit Berbahaya Akibat Kekurangan Vitamin D

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
7 Penyakit Berbahaya Akibat Kekurangan Vitamin D

Vitamin D adalah vitamin sinar matahari, karena merupakan vitamin yang dapat diproduksi tubuh ketika terkena sinar matahari di mana tahapan provitamin D dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin D. Manfaat vitamin D secara umum adalah untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Baca juga: Manfaat Vitamin D Bagi Tubuh

Berdasarkan sejumlah penelitian, kadar vitamin D yang begitu rendah di dalam tubuh dapat menimbulkan ancaman dari sejumlah masalah kesehatan serius. Apa saja itu? Berikut berbagai penyakit akibat kekurangan vitamin D.

7 Penyakit serius akibat kekurangan vitamin D

Vitamin D adalah pro-hormon jenis sterol yang mudah larut dalam lemak. Manfaat vitamin D secara umum adalah untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Baca juga: Manfaat Vitamin D Bagi Tubuh

Secara alami, vitamin ini dapat diproduksi oleh tubuh manusia dari sinar matahari yang diserap kulit sehingga sering disebut juga vitamin sinar matahari. Selain itu, vitamin D dapat pula diperoleh dari konsumsi berbagai jenis makanan seperti, ikan berlemak, hati sapi, jamur, keju, dan kuning telur.

Asupan harian vitamin D yang direkomendasikan para ahli bergantung pada usia dan kondisi kesehatan masing-masing, biasanya berkisar antara 400-800 IU per hari. Kekurangan vitamin D tak sekedar terkait dengan kesehatan tulang namun dapat berkorelasi erat dengan beragam penyakit serius seperti penyakit jantung, demensia, depresi, skizofrenia hingga beberapa jenis kanker. Berikut berbagai penyakit akibat kekurangan vitamin D:

1. Osteoporosis

Asupan vitamin D yang cukup terkait erat dalam pencegahan osteoporosis di kemudian hari. Hal ini lantaran vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme pertumbuhan tulang. Osteoporosis sendiri biasanya baru diketahui setelah penderitanya mengalami retak tulang akibat terjatuh atau kondisi lain.

Untuk itu Yayasan Osteoporosis Internasional (International Osteoporosis Foundation, IOF) merekomendasikan asupan 400-800 IU vitamin D per hari untuk dewasa di bawah 50 tahun dan 800-1000 IU untuk dewasa di atas 50 tahun sebagai langkah pencegahan osteoporosis.

2. Rakitis

Rakitis adalah pelunakan dan pelemahan tulang pada anak-anak yang disebabkan oleh defisiensi vitamin D yang ekstrem dan berkepanjangan. Penyakit yang berpotensi besar menyebabkan patah tulang dan kelainan bentuk tulang ini lebih sering dialami oleh anak-anak berusia 6 bulan-3 tahun di mana pada masa ini pertumbuhan tulang sedang berlangsung sangat pesat.

Maka bayi dan balita di usia tersebut dianjurkan untuk mendapatkan minimal 8,5-10 mikrogram vitamin D setiap hari guna menjaga kesehatan juga pertumbuhan tulangnya di masa depan.

3. Penyakit jantung

Satu penelitian menemukan fakta bahwasanya seseorang dengan tingkat vitamin D yang sangat rendah, hampir 3 kali lebih berisiko meninggal karena gagal jantung dan 5 kali lebih berisiko meninggal karena kematian jantung mendadak. Meski demikian, belum jelas apakah suplementasi vitamin D yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko ini. Baca juga: Sehatkah Jantung Anda? Inilah 5 Indikator Kesehatan Jantung

4. Disfungsi ereksi

Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Heart Association di tahun 2015 , diketahui bahwa pria yang mengalami kekurangan vitamin D di dalam tubuhnya memiliki kemungkinan risiko yang lebih besar hingga 32% mengalami disfungsi ereksi dibandingkan pria dengan tingkat vitamin D yang cukup.

Temuan tersebut mencerminkan adanya efek yang dimiliki vitamin D pada fungsi vaskular, termasuk pembuluh yang membawa darah ke alat kelamin. Dalam beberapa kasus lainnya, disfungsi ereksi yang dialami pria dapat pula berasal dari komplikasi kondisi medis seperti diabetes, kanker prostat dan tekanan darah tinggi.

5. Demensia

Demensia adalah sebuah sindrom yang berhubungan dengan penurunan kemampuan fungsi otak dan bersifat kronis atau progresif. Di mana penderitanya akan mengalami berbagai gejala seperti menurunnya kemampuan berpikir, daya ingat yang berkurang dan perubahan perilaku yang sangat mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Penyakit Alzheimer merupakan bentuk paling umum dari demensia, mewakili sekitar 80% kasus demensia. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kondisi ini berkaitan dengan defisiensi vitamin D. Orang dengan tingkat vitamin D yang sangat rendah memiliki peningkatan risiko 125% lebih mungkin mengembangkan demensia dan gangguan neurodegeneratif.

6. Depresi

Kekurangan vitamin D bisa saja menyebabkan gangguan suasana hati bahkan memicu depresi. Pada sebuah meta analisis besar dengan lebih dari 31 ribu subjek penelitian yang diterbitkan dalam British Journal of Psychiatry, para ahli menemukan adanya korelasi antara defisiensi vitamin D dengan depresi.

Para ahli beranggapan bahwa kondisi ini terkait erat dengan peran vitamin D dalam mempengaruhi neurotransmitter di otak di mana ia dapat memicu pelepasan serotonin yang berperan sebagai kunci hormon kebahagiaan.

7. Skizofrenia

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan psikosis yang ditandai dengan halusinasi, delusi juga perubahan perilaku. Berdasarkan studi observasional yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, diketahui bahwa seseorang yang kekurangan vitamin D dua kali lebih berisiko mengalami skizofrenia.

Hingga saat ini, skizofrenia belum dapat diobati sepenuhnya. Metode pengobatan yang tersedia sebatas ditujukan untuk mengurangi dan mengendalikan gejala yang ada. Beberapa di antaranya seperti penggunaan obat antipsikotik, psikoterapi hingga terapi eletrokonvulsif.

Berbagai penelitian lainnya menunjukkan adanya keterlibatan defisiensi vitamin D dengan beberapa penyakit lain, seperti multiple sclerosis, radang usus hingga sejumlah jenis kanker, yakni kanker payudara, kanker pankreas, kanker prostat dan kanker kolorektal.


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vitamins and minerals - Vitamin D. NHS (National Health Service). (https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-d/)
Vitamin D Deficiency in Adults: When to Test and How to Treat. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2912737/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app