Siapa yang Boleh Minum Pil KB? dan Serba-serbi Pil KB Lainnya

Dipublish tanggal: Jul 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Siapa yang Boleh Minum Pil KB? dan Serba-serbi Pil KB Lainnya

Pil KB merupakan alat kontrasepsi yang paling sering digunakan untuk mencegah kehamilan. Pil KB ini bekerja dengan cara mencegah ovum mengeluarkan sel telur sekaligus mengentalkan lendir pada leher rahim, sehingga sperma tidak dapat membuahi sel telur. Walaupun pil KB bisa dikonsumsi oleh siapa saja, tapi ada beberapa hal yang penting untuk Anda perhatikan.

Mengenal jenis pil KB

Ada 2 jenis pil KB yang dapat dikonsumsi, yaitu pil mini dan pil KB kombinasi. Pil mini memiliki kandungan hormon progesteron yang lebih tinggi, sehingga dapat mengentalkan lendir pada leher rahim dan mencegah ovulasi

Selain itu, minum pil KB jenis ini juga dapat menipiskan dinding rahim, sehingga sel telur tidak dapat menempel dan tidak terjadi kehamilan. Dalam satu kemasan pil KB mini, semuanya merupakan pil aktif yang mengandung hormon progesteron.

Beda dengan itu, pil KB kombinasi mengandung kombinasi hormon estrogen dan progesteron. Pil KB kombinasi bekerja dengan menghambat ovarium memproduksi sel telur, mengentalkan lendir pada leher rahim, serta menipiskan dinding rahim, sehingga dapat mencegah terjadinya kehamilan. 

Dalam satu kemasan pil KB kombinasi, mengandung pil aktif yang mengandung hormon dan pil tidak aktif yang tidak mengandung hormon (plasebo).

Cara minum pil KB yang tepat

Pada dasarnya, baik pil KB mini maupun pil KB kombinasi sama-sama dapat mencegah kehamilan. Cara kerjanya pun sama, yaitu mencegah ovarium mengeluarkan sel telur sekaligus mengentalkan lendir pada leher rahim.

Apa pun jenis pil KB yang Anda gunakan, kontrasepsi ini harus diminum secara teratur. Pil KB dianjurkan untuk diminum pada malam hari sebelum tidur atau setelah makan malam.

Hati-hati, jangan sampai Anda lupa minum pil KB meskipun hanya sehari saja. Jika lupa, segeralah minum pil KB begitu Anda ingat. Pasalnya, lupa minum pil KB selama 3 kali berturut-turut dapat meningkatkan risiko terjadinya kehamilan.

Bila diminum secara teratur, pil KB dapat mencegah hingga 99%. Namun kalau sampai kelupaan, maka efektivitasnya bisa menurun dan tersisa 91%. Sebanyak 6-8 dari 100 wanita mengalami kehamilan akibat kelupaan minum pil KB.

Baca Juga: 4 Kesalahan Minum Pil KB yang Bisa Bikin 'Kebobolan' Hamil Lagi

Siapa yang boleh minum pil KB?

Pada dasarnya, pil KB boleh dikonsumsi oleh siapa saja, terkecuali ibu hamil. Wanita yang belum mempunyai anak, remaja, wanita bertubuh gemuk atau kurus, bahkan wanita perokok sekalipun dapat mengonsumsi pil KB dengan aman. 

Selain itu, wanita yang menstruasinya banyak dan merasakan nyeri saat menstruasi, siklus menstruasi tidak teratur, ataupun mengalami anemia juga diperbolehkan minum pil KB. Kontrasepsi ini juga aman digunakan oleh penderita tumor jinak, diabetes, endometriosis, penyakit tiroid, ataupun radang panggul.

Ibu yang menyusui juga dapat mengonsumsi pil KB, tetapi yang diperbolehkan hanya jenis pil mini. Pil mini hanya mengandung hormon progesteron dan tidak mengandung hormon estrogen, sehingga tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.

Manfaat dan efek samping penggunaan pil KB

Selain efektif mencegah kehamilan, minum pil KB juga memiliki banyak keuntungan seperti menstruasi menjadi lebih teratur, lebih sedikit, dan lebih singkat waktunya. 

Selain itu, kebiasaan minum pil KB juga dapat dihentikan kapan saja. Hal ini tidak akan memengaruhi kesuburan sehingga Anda bisa cepat hamil kembali setelah berhenti minum pil KB.

Keunggulan lainnya, pil KB ternyata juga dapat mencegah kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik), kista ovarium, kanker endometrium, tumor jinak payudara, serta kanker indung telur.

Dibalik manfaat pil KB yang banyak, alat kontrasepsi ini juga menyimpan efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping pil KB meliputi munculnya rasa mual, sakit kepala, berat badan naik, nyeri payudara, bahkan tidak haid.

Beberapa wanita juga mengeluhkan munculnya bercak darah di antara siklus menstruasi. Hal ini juga termasuk efek samping pil KB, biasanya muncul ketika Anda lupa atau terlambat minum pil KB. 

Bercak darah yang muncul diantara masa menstruasi juga merupakan efek samping penggunaan pil KB. Bercak darah biasanya muncul ketika Anda lupa atau terlambat mengonsumsi pil KB. Konsultasikan lebih lanjut untuk memastikan apakah Anda boleh minum pil KB dan mewaspadai kemungkinan efek samping yang ditimbulkan.

Baca Selengkapnya: 5 Efek Samping Pil KB Paling Umum yang Mungkin Terjadi


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Risk of venous thromboembolism among users of drospirenone-containing oral contraceptives. (2012) (http://www.acog.org/Resources-And-Publications/Committee-Opinions/Committee-on-Gynecologic-Practice/Risk-of-Venous-Thromboembolism)
Progestin-only hormonal birth control: Pill and injection. (2014, July) (http://www.acog.org/Patients/FAQs/Progestin-Only-Hormonal-Birth-Control-Pill-and-Injection#work)
Mosher, W. D., Jones, J. (2010). Use of contraception in the United States: 1982–2008. Vital and Health Statistics, 23(29) (http://www.cdc.gov/nchs/data/series/sr_23/sr23_029.pdf)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app