Lawan COVID-19, Ini Tips Isolasi Mandiri yang Aman buat Kamu

Dipublish tanggal: Jul 2, 2021 Update terakhir: Jul 5, 2021 Waktu baca: 2 menit
Lawan COVID-19, Ini Tips Isolasi Mandiri yang Aman buat Kamu

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Untuk sekarang, isolasi mandiri adalah pilihan terbaik bagi pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan
  • Isolasi mandiri di rumah perlu dilakukan secara disiplin dan aman agar seluruh anggota keluarga lainnya terhindar dari risiko penularan
  • Pantau kondisi kesehatan, ikuti petunjuk dokter pengawas selama masa pengobatan, serta lakukan kegiatan yang menyenangkan walau kondisi terbatas
  • Lakukan isolasi mandiri selama 10 hari sejak pertama kali merasakan gejala COVID-19 atau setelah dikonfirmasi positif COVID-19
  • Jika dalam 10 hari gejala belum hilang, tambah 10 hari lagi sampai benar-benar hilang. Jika gejala sudah benar-benar hilang, beri 3 hari isolasi tambahan untuk memastikan kamu sudah benar-benar sehat
  • Klik untuk membeli suplemen multivitamin dan perlengkapan new normal melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD
  • Lakukan tes COVID-19 berupa swab PCR dan swab antigen dengan harga bersahabat dan tim medis berpengalaman di HDmall

Di tengah lonjakan kasus COVID-19 belakangan ini, jumlah keterisian ruang perawatan dan penanganan di berbagai rumah sakit juga semakin penuh. Akibatnya, sejumlah pasien COVID-19 tanpa gejala (OTG) atau hanya bergejala ringan disarankan menjalani masa pemulihan di rumah alias isolasi mandiri.

Dalam menjalani isolasi mandiri, pasien COVID-19 perlu memperhatikan beberapa hal agar proses pemulihan berjalan lancar dan tidak menimbulkan masalah baru berupa penularan yang lebih luas ke orang sekitar. Lalu, bagaimana cara menjalani isolasi mandiri yang benar?

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Yang harus dilakukan saat menjalani isolasi mandiri di rumah

Lakukan isolasi mandiri secara disiplin dan aman walau tanpa pengawasan petugas medis, tetap ikuti anjuran dokter terkait metode pengobatan yang diberikan untuk kamu. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam isolasi mandiri:

  • Pantau kondisi kesehatan dan gejala COVID-19. Jika merasa sesak napas atau gejala semakin berat, segera kontak dokter pengawas atau datang ke IGD terdekat
  • Lakukan isolasi mandiri di ruang terpisah dengan anggota keluarga lain, termasuk kamar mandi jika memungkinkan
  • Atur ventilasi udara dengan sebaik mungkin
  • Hindari kontak dengan anggota keluarga lain dalam bentuk apa pun, termasuk saat menyediakan makanan atau keperluan lain
  • Gunakan barang berbeda dengan anggota keluarga lain, terutama alat makan dan alat mandi
  • Gunakan masker dengan benar, sering mencuci tangan, dan semprot ruangan dengan disinfektan 

Baca juga: Multivitamin Ini Atasi Efek Kelelahan Pasca-terinfeksi Virus Corona

Tips agar tidak mudah bosan saat jalani isolasi mandiri

Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan mengikuti anjuran pengobatan selama menjalani isolasi mandiri di rumah, ada pula beberapa tips yang bisa dijalani agar terbebas dari rasa bosan. Hal ini penting untuk mempercepat penyembuhan dan menjaga mental tetap sehat meski dalam kondisi terbatas. 

Pilihan kegiatan saat menjalankan isolasi mandiri di rumah dapat berupa:

  • Berjemur di bawah sinar matahari dengan tetap menggunakan masker
  • Lakukan aktivitas fisik atau olahraga ringan di dalam ruangan isolasi, seperti yoga atau aerobik
  • Lakukan hobi, misalnya melukis, menulis, atau bernyanyi
  • Cari aktivitas menyenangkan, seperti membaca buku, bermain video game, atau menonton film
  • Hubungi keluarga atau sahabat untuk saling bertukar cerita seru dan menyenangkan
  • Lakukan meditasi untuk menenangkan pikiran serta buat diri kamu merasa gembira dan positif 

Baca juga: Tips Aman Tinggal Serumah dengan Pasien COVID-19

Berapa lama waktu yang diperlukan untuk isolasi mandiri di rumah?

Waktu isolasi mandiri yang diwajibkan bagi pasien COVID-19 adalah 10 hari sejak pertama kali merasakan gejala atau setelah dikonfirmasi positif COVID-19 lewat tes PCR. Jika dalam waktu tersebut gejala, seperti demam, menggigil, bersin, merasa tidak fit, atau diare, belum hilang, lakukan isolasi mandiri lanjutan selama 10 hari sampai gejala benar-benar hilang. 

Iklan dari HonestDocs
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik

Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.

Ingat, ya, 10 hari dan gejala hilang. Jika sebelum 10 hari gejalanya sudah hilang, tetap jalani masa isolasimu sampai genap 10 hari. Kalau gejala-gejala tadi sudah benar-benar hilang, jalani 3 hari tambahan isolasi untuk memastikan kamu sudah benar-benar dalam kondisi sehat.

Isolasi mandiri bisa kamu akhiri jika setelah 10 hari kamu sudah tidak mengalami satu gejala COVID-19 pun. Jika masih mengalami batuk atau anosmia (perubahan indera penciuman), kamu mesti bersabar sampai gejalanya benar-benar hilang. ya. Gejala itu biasanya dapat terjadi selama beberapa minggu dan akan pulih dengan sendirinya. 

Jika ingin memastikan kondisi kesehatan setelah menjalani isolasi mandiri (isoman), kamu bisa melakukan tes PCR. Langkah yang satu ini tidak diwajibkan. Yang terpenting, kamu telah menjalani masa isolasi mandiri dengan benar sesuai waktu yang ditetapkan dan sudah dalam kondisi sehat.

Baca juga: Prosedur Tes COVID-19 dengan Metode PCR

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
​Sehat Negeriku - Kementerian Kesehatan RI. Cara Efektif Cegah Penularan COVID-19 : Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina, dan Isolasi.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app