HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Obat Batuk itu Diperlukan Atau Tidak sih?

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Obat Batuk itu Diperlukan Atau Tidak sih?

Batuk adalah salah satu gejala medis yang paling sering kita alami. Meskipun biasanya hanya berlangsung dalam waktu dua minggu dan jarang ada yang perlu dikhawatirkan, namun tetap saja batuk sangat mengganggu dan membuat tidak nyaman. Pada situasi inilah biasanya kita dengan cepat memutuskan untuk membeli obat batuk. Pertanyaannya kemudian, benarkah kita benar-benar membutuhkan obat?

Batuk adalah cara tubuh untuk melindungi dirinya sendiri. Batuk berfungsi sebagai mekanisme yang digunakan tubuh untuk menjaga agar saluran pernafasan tetap bersih, membersihkan tenggorokan dari dahak, tetesan postnasal (lendir hidung yang menetes ke bagian belakang tenggorokan), atau sisa-sisa makanan pada tenggorokan. (Baca selengkapnya apa itu batuk).

Apakah Obat Batuk Efektif?

Berdasarkan cara kerjanya obat batuk digolongkan menjadi 4, yaitu antitusif (penekan batuk), pengencer dahak (ekspektoran dan mukolitik), anti alergi (antihistamin), dan pelega hidung (dekongestan). (Baca juga Tips memilih Obat batuk).

Sejauh ini, obat-obat over the counter (obat yang bisa diperoleh tanpa resep dokter) tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk mengatasi batuk, ini termasuk obat-obat antitusif (misalnya dextromethorphan) atau ekspektoran (guaiphenesin). Hal ini bukan berarti obat-obat ini tidak bekerja sama sekali, namun lebih karena kebanyakan batuk disebabkan oleh virus. Jadi, selama penyebabnya belum diatasi batuk akan terus terjadi.

Pengobatan Batuk Pada Bayi dan Anak

FDA (badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika serikat) tidak merekomendasikan penggunaan obat batuk pilek (OTC) untuk anak-anak di bawah usia 2 tahun. Bagi bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun, obat-obatan tersebut berisiko menimbulkan efek samping yang serius dan berpotensi mengancam jiwa.

FDA juga memperingatkan bahwa anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak boleh menggunakan codein untuk mengobati rasa sakit atau batuk karena risiko terkena masalah pernafasan yang berpotensi mengancam jiwa. FDA juga menentang penggunaan codein pada remaja usia 12 - 18 tahun yang mengalami obesitas atau memiliki kondisi seperti obstructive sleep apnea (aliran nafas terblokir saat tidur) atau penyakit paru-paru parah. Faktor risiko ini dapat meningkatkan peluang terjadinya masalah pernapasan serius saat meminum obat ini. (sumber FDA : Kebanyakan Batuk dan Pilek Pada Bayi dan Anak Tidak Perlu Obat-obatan).

American Academy of Pediatrics menyarankan agar tidak menggunakan obat batuk dan pilek untuk anak di bawah usia 6 tahun. Untuk anak-anak berusia 4 - 6 tahun, gunakan obat batuk dan pilek hanya atas rekomendasi dokter.

Pengobatan Batuk Pada Orang dewasa dan Anak > 6 Tahun

Untuk anak usia lebih dari 6 tahun dan orang dewasa, kemungkinan obat batuk memberikan efek samping yang serius sangat kecil. Tentu saja penggunaanya disesuaikan dengan penyebab dan kondisi medis lain yang menyertai batuk.

Apakah Obat Batuk Diperlukan?

Batuk adalah sebuah mekanisme alami pertahanan tubuh yang sebagian besar kasusnya akan hilang dengan sendirinya. Namun hal ini tetaplah sebuah situasi yang sangat mengganggu. Sangat baik jika Anda menemui dokter jika gejala tidak hilang setelah 1 minggu, atau jika dilengkapi dengan gejala-gejala lain seperti : Kesulitan bernafas, sakit dada, mulas, batuk darah, demam atau berkeringat di malam hari, atau kesulitan tidur.

Jika tidak mengalami gejala seperti di atas, Anda bisa melakukan perawatan alami di rumah, misalnya :

  • Minum banyak cairan, karena asupan cairan yang cukup bisa membantu mengencerkan lendir dan mempermudah untuk batuk. Sebaiknya minum air hangat. Untuk bayi perbanyak memberi ASI karena ASI sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Jika anak sudah cukup besar bisa diberikan teh hangat dengan sesendok madu dan lemon. Namun perlu diingat, sebaiknya tidak memberi madu untuk bayi di bawah usia satu tahun, karena berisiko keracunan.
  • Uap panas sangat baik digunakan sebagai cara mengatasi batuk berdahak. Mandi air panas dan beruap bisa membantu memecah lendir (dahak) sehingga lebih mudah dikeluarkan. Anda bisa berendam menggunakan air panas yang sudah ditambahkan menthol, kamper atau kayu putih.
  • Istirahat yang cukup akan membantu mengembalikan daya tahan tubuh sehingga mempercepat proses penyembuhan.
  • Jika Anda seorang perokok, berhenti merokok akan sangat membantu proses penyembuhan.

Bacaan pendukung :

Satu hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan meminum obat batuk, terutama obat over the counter adalah bahwa batuk sebenarnya sangat berguna. Hal ini adalah mekanisme alamiah tubuh untuk mengeluarkan dahak yang mengandung kuman dari tenggorakan dan paru-paru. Jadi, menekan batuk, terutama batuk berdahak justru tidak dianjurkan.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Common Cold Medicine: Decongestants, Antihistamines & More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/common-cold-drugs)
Cough and cold medications: Active ingredients, types, cautions. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/16181.php)
Cough Medicine: Should You or Shouldn’t You?. WebMD. (https://www.webmd.com/cold-and-flu/features/cough-medicine-should-you-shouldnt-you)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app