GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR.VINA SETIAWAN
Ditinjau oleh
DR.VINA SETIAWAN

Makanan Probiotik untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Dipublish tanggal: Agu 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 27, 2020 Waktu baca: 2 menit
Makanan Probiotik untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Ingin memiliki daya tahan tubuh yang kuat? Hal ini tentu sangat penting bagi kesehatan agar tidak mudah terkena penyakit. Tetapi bagaimana cara menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit? Terlebih ketika memasuki musim penghujan, faktor cuaca dapat menyebabkan seseorang lebih mudah terserang penyakit seperti flu dan pilek.

Agar tidak mudah terserang penyakit, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satunya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik.

Apa itu probiotik?

Probiotik biasanya terkandung di dalam makanan tertentu yang sudah mengalami proses fermentasi. Dalam proses tersebut, terdapat bakteri tertentu yang sengaja ditambahkan pada kandungan makanan sehingga membentuk sumber makanan yang kaya akan kandungan gizi berbeda.

Probiotik ini merupakan sebuah bakteri baik yang berperan dalam membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di dalam usus. Berbagai jenis probiotik yang sering digunakan adalah bakteri asam laktat lactobacillus dan bifidobacteria. Sementara itu, jenis makanan yang mengandung probiotik biasanya terdapat pada tempe, yogurt, kefir, kimchi, ataupun sauerkraut.

Manfaat probiotik (bakteri baik) di dalam usus

Perlu diketahui bersama kalau di dalam usus manusia terdapat banyak sekali bakteri, jumlahnya pun hampir 100 triliun. Bakteri ini membantu tubuh dalam meningkatkan kesehatan saluran pencernaan. 

Selain itu, bakteri juga dapat membantu dalam memecah makanan sehingga makanan akan lebih mudah diserap oleh tubuh. Tanpa adanya bakteri ini di dalam sistem pencernaan maka saluran pencernaan tidak dapat bekerja dengan maksimal. Tidak hanya memecah makanan, probiotik ini dapat membantu dalam membunuh bakteri, kuman, virus, dan jamur yang terkandung di dalam makanan yang dikonsumsi. 

Dengan cara ini, bakteri yang ada di dalam usus dapat melindungi tubuh dari berbagai jenis mikroorganisme yang dapat membahayakan tubuh manusia. Bakteri yang ada di dalam tubuh juga dapat menjadi alat untuk mengirim sinyal dari usus langsung ke otak. Bakteri ini menginformasikan langsung ke otak mengenai apa saja yang sedang terjadi di dalam tubuh.

Misalnya ketika sedang gugup, mungkin saja perut merasa sakit. Nah, bakteri inilah yang berfungsi dalam menjalin komunikasi antara usus dan otak, sehingga hal inilah yang menyebabkan perut terasa sakit.

Baca juga: Cara Meningkatkan Bakteri Baik dalam Pencernaan

Peran probiotik dapat meningkatkan daya tahan tubuh

Saat ini banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa bakteri yang ditemukan di minuman yogurt atau makanan fermentasi lainnya dapat memperkuat daya tahan atau kekebalan tubuh. Untuk mencegah terjadinya infeksi yang tidak hanya terjadi di dalam usus namun juga berperan untuk menghindari infeksi menyebar ke seluruh tubuh.

Salah satu penelitian menyebutkan bahwa bahwa seorang atlet yang mengonsumsi probiotik mengalami flu dan infeksi saluran pencernaan 40 persen lebih sedikit daripada yang tidak sama sekali mengonsumsi probiotik. Hal ini disebabkan karena probiotik mampu meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara menyeimbangkan jumlah bakteri di dalam usus.

Semakin banyak bakteri baik maka semakin mudah juga untuk tubuh dalam melawan berbagai penyakit. Bakteri baik ini bekerja dengan cara melindungi lapisan usus sehingga mampu meningkatkan kemampuan usus dalam menyerap nutrisi yang baik dan membantu dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, probiotik juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh secara menyeluruh dengan cara menyeimbangkan limfosit T dan B dalam tubuh. Kedua limfosit ini bekerjasama dalam melawan bakteri yang dapat membahayakan tubuh. Karena sel kekebalan tubuh yang terbentuk dapat merangsang sistem imun tubuh untuk bekerja saat mengetahui ada mikroorganisme yang dapat membahayakan tubuh manusia. 


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Nichols, Andrew. (2007). Probiotics and athletic performance: A systematic review. Current sports medicine reports. 6. 269-73. 10.1007/s11932-007-0044-5. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/6219959_Probiotics_and_athletic_performance_A_systematic_review)
Schmitz, Laura & Ferrari, Nina & Schwiertz, Andreas & Rusch, Kerstin & Woestmann, Ulrich & Mahabir, Esther & Graf, Christine. (2019). Impact of endurance exercise and probiotic supplementation on the intestinal microbiota: a cross-over pilot study. Pilot and Feasibility Studies. 5. 76. 10.1186/s40814-019-0459-9. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/333668956_Impact_of_endurance_exercise_and_probiotic_supplementation_on_the_intestinal_microbiota_a_cross-over_pilot_study)
Endurance exercise and gut microbiota: A review. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6188999/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app