Gigitan Tungau Bikin Gatal dan Perih, Begini Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Okt 25, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Nov 8, 2019 Waktu baca: 3 menit
Gigitan Tungau Bikin Gatal dan Perih, Begini Cara Mengatasinya

Pernahkah Anda digigit tungau, baik saat tidur maupun beraktivitas? Gigitan tungau bisa terjadi kapan saja dan menyerang kulit bagian mana saja. Meski tidak berbahaya secara medis, gigitan tungau tetap saja mengakibatkan rasa gatal dan iritasi pada kulit. Lalu, bagaimana cara mengobati gigitan tungau? Berikut penjelasan lengkapnya.

Mengobati gigitan tungau berdasarkan jenisnya

Ada banyak sekali spesies atau jenis tungau yang bisa menggigit Anda. Dari sekian banyak jenis tungau, tiga di antaranya adalah Sarcoptes scabei, demodex dan tungau debu.

Tiga tungau tersebut bisa mengakibatkan iritasi apabila menggigit kulit. Selain itu, kulit juga bisa kering dan memperparah iritasi pada kulit.

Pengobatan gigitan tungau ternyata berbeda-beda, tergantung dari spesies atau jenis tungau mana yang menggigit kulit Anda. Berikut ini cara mengobati gigitan tungau sesuai jenisnya, antara lain:

1. Sarcoptes scabiei 

Tidak hanya menggigit, tungau jenis Sarcoptes scabiei bisa menggali bagian bawah kulit dan menyebabkan kudis. Jika Anda digigit oleh jenis tungau yang satu ini, Anda biasanya akan merasakan gatal di kulit, khususnya di bagian yang terlipat seperti pinggang atau siku.

Bila Anda sampai terkena kudis, maka rasa gatal yang Anda rasakan bisa semakin parah di malam hari. Tidak hanya memicu kudis, gigitan tungau jenis Sarcoptes scabiei ini juga bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan dan berair. 

Segatal apa pun kulit Anda saat iritasi, sebisa mungkin hindari menggaruk kulit yang gatal. Sebab kalau digaruk, maka infeksi ini bisa berkembang menjadi infeksi bakteri sekunder. 

Ada baiknya segera konsultasikan ke dokter. Dokter tentu akan memberikan obat sesuai dengan kebutuhan Anda, misalnya obat oles atau obat berupa pil. Tujuan dari pemberian obat-obatan tersebut adalah untuk mengendalikan rasa gatal dan bengkak di kulit. 

Penyakit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes ini adalah penyakit yang sangat mudah untuk menular. Maka dari itu, hindari kontak fisik dengan orang yang sedang terjangkit penyakit ini agar tidak ketularan.

2. Tungau debu 

Tungau debu banyak bertebaran di dalam rumah. Karena ukurannya sangat kecil, maka Anda hanya bisa melihatnya melalui mikroskop saja.

Tungau mudah berkembang biak di rumah-rumah yang suhunya hangat dan lembap. Untuk bertahan hidup, tungau debu akan memakan serpihan kulit manusia atau hewan. Banyak orang yang mudah mengalami alergi karena jenis tungau yang satu ini. 

Beberapa obat yang bisa Anda gunakan untuk mengobati alergi tungau adalah antihistamin dan dekongestan. Sebelum mengonsumsi obat tersebut, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter yang sudah Anda percayai.

Selain minum obat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperkecil kemungkinan hidupnya tungau, yakni dengan menyalakan AC, rajin mencuci sprei, menggunakan lap basah ketika sedang bersih-bersih, dan sebagainya. 

Baca Selengkapnya: Rumah Sehat, Bebas Tungau

3. Demodex 

Jenis tungau demodex sangat sering ditemukan di tubuh manusia. Pasalnya, demodex bisa hidup di kulit wajah, folikel rambut, dahi, hingga kelopak mata. 

Apabila Anda terkena gigitan tungau demodex, maka akan timbul berbagai macam reaksi. Kebanyakan orang akan merasa kulitnya jadi kemerahan, gatal, hingga terasa perih.

Untuk mengobati gigitan tungau demodex, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, yakni:

  1. Menggunakan sampo bayi untuk membersihkan bulu mata. Anda harus pastikan agar sampo bayi tersebut tidak sampai masuk ke mata. 
  2. Oleskan tea tree oil (minyak pohon teh) di kepala untuk membasmi tungau. 
  3. Untuk bagian wajah, rajin membersihkan wajah sebanyak 2 kali sehari sudah bisa membantu. 
  4. Rajin merawat kulit wajah juga bisa menjadi metode pengobatan yang tepat untuk mengatasi gigitan tungau demodex. 

Selain dengan perawatan di rumah, jangan sungkan untuk konsultasi ke dokter untuk mengobati gigitan tungau. Dokter biasanya akan memberikan obat berupa krim permethrin, salep belerang, krim crotamiton, dan berbagai macam obat lainnya. Biasanya memang lebih sering digunakan obat salep dibandingkan dengan obat oral. 

Beberapa orang bisa sembuh menggunakan obat biasa, tapi ada juga yang tidak. Apabila tidak sembuh setelah beberapa minggu, maka Anda wajib memeriksakannya ke dokter kulit. Hal ini dilakukan agar Anda mendapatkan penanganan yang terbaik dari dokter kulit tersebut. Jika ingin mencoba obat yang keras, jangan lupa untuk meminta resep dokter terlebih dahulu. 

Salah satu faktor lain yang sangat penting untuk mencegah gigitan tungau adalah selalu jaga membersihkan rumah. Jika obat tidak juga membantu, segera periksakan diri ke dokter kulit. 

Baca Juga: Gigitan Kutu Busuk Atau Kutu Kasur Pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Obat


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Everything You Need to Know About Mite and Flea Bites. Everyday Health. (https://www.everydayhealth.com/bug-bites/mite-flea-bites/)
Mite Bites: How to Know If You Have Them. Healthline. (https://www.healthline.com/health/mite-bites)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app