ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Catat, Ini Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil yang Mengidap Diabetes!

Dipublish tanggal: Des 14, 2020 Update terakhir: Jan 4, 2021 Waktu baca: 3 menit
Catat, Ini Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil yang Mengidap Diabetes!

Ringkasan

Buka

Tutup

    • Kadar gula darah yang tinggi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko cacat jantung hingga kelainan pada otak atau sumsum tulang belakang pada bayi;
    • Target kadar gula darah pada ibu hamil adalah 130-140 yang diukur 1 jam setelah makan. Sedangkan 2 jam setelah makan, targetnya 120 atau kurang;
    • Ibu hamil biasanya membutuhkan dosis insulin 2-3 kali lebih banyak menjelang hari persalinan. Bicarakan lebih lanjut dengan dokter;
    • Seimbangkan dengan pengaturan pola makan, olahraga rutin, dan mengendalikan berat badan untuk mengatasi diabetes saat hamil;
    • Ibu hamil dengan diabetes dapat mengonsumsi suplemen vitamin penuh gizi dan nutrisi untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan;
    • Klik untuk mendapatkan obat diabetes ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
    • Dapatkan paket pemeriksaan prenatal dengan promo menarik dan dokter berpengalaman melalui HDmall;
    • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami secara gratis seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

    Menjalani hari-hari kehamilan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi setiap wanita, apalagi kalau mengalami diabetes. Namun, tidak mustahil bagi ibu hamil dengan diabetes bisa melahirkan anak yang sehat seperti ibu-ibu pada umumnya. 

    Kunci mengatasi diabetes saat hamil adalah dengan penanganan yang tepat dan diimbangi dengan penerapan pola hidup yang sehat supaya kadar gula darahnya tetap terkendali. Lantas, bagaimana caranya, ya?

    Apa bahayanya terkena diabetes saat hamil?

    Kadar gula darah yang tinggi bisa membahayakan tubuh bila dibiarkan terus-menerus, terutama pada ibu hamil. Apalagi jika ini terjadi pada minggu-minggu awal kehamilan atau bahkan sebelum Anda menyadari sedang hamil.

    Organ-organ tubuh bayi, seperti otak, jantung, ginjal, dan paru-paru, mulai terbentuk pada 8 minggu pertama kehamilan. Namun, kadar glukosa yang tinggi bisa mengganggu proses ini dan meningkatkan risiko cacat pada bayi: Mulai dari cacat jantung hingga kelainan pada otak atau sumsum tulang belakang.

    Selain itu, ibu hamil dengan diabetes berisiko tinggi mengalami keguguran, kematian bayi dalam kandungan (stillbirth), atau bayi lahir prematur. Setelah terlahir pun, bayi berpotensi mengalami gangguan pernapasan, gula darah rendah, atau justru berat badannya berlebih.

    Baca juga: Penyebab Hipoglikemia pada Ibu Hamil

    Jenis penanganan diabetes pada ibu hamil

    Hormon-hormon tubuh kerap mengalami banyak perubahan selama kehamilan. Tidak hanya rentan memicu mual muntah saat hamil (morning sickness), kondisi ini juga dapat memengaruhi kadar glukosa darah Anda. Itulah sebabnya, jika pola makan tidak diatur sebaik mungkin, ibu hamil dapat mengalami diabetes atau istilah medisnya disebut dengan diabetes gestasional.

    Bagi Anda yang sudah memiliki masalah diabetes sebelumnya, kondisi kehamilan diam-diam bisa memperparahnya, lho! Itulah kenapa, ibu hamil dengan diabetes perlu mendapatkan penanganan yang tepat supaya kondisi ibu dan bayinya tetap sehat sampai tiba waktu persalinan.

    Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin. Melansir National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), target gula darah yang perlu dicapai oleh ibu hamil dengan diabetes adalah sebagai berikut:

    • Sebelum makan, menjelang tidur, dan di malam hari: 90 atau kurang;
    • 1 jam setelah makan: 130-140 atau kurang;
    • 2 jam setelah makan: 120 atau kurang.

    Jika Anda berencana untuk minum obat diabetes saat hamil, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter. Pasalnya, tidak semua obat aman dikonsumsi selama kehamilan. Dokter akan memberitahukan Anda mengenai jenis obat yang aman, beserta dosis dan aturan minum obat sesuai kebutuhan Anda.

    Dokter mungkin juga akan meresepkan insulin untuk mengatasi diabetes tipe 1 dan tipe 2 selama kehamilan. Jenis dan dosisnya mungkin akan berubah dibandingkan dengan sebelum Anda hamil dulu. 

    Biasanya, ibu hamil membutuhkan dosis insulin 2-3 kali lebih banyak menjelang hari persalinan. Bicarakan lebih lanjut dengan dokter kandungan mengenai kebutuhan insulin sesuai kondisi Anda.

    Baca  juga: Menu Diet yang Cocok untuk Gestational Diabetes

    Pentingnya pola hidup sehat untuk ibu hamil dengan diabetes

    Selain dengan rutin cek gula darah dan konsumsi obat-obatan dari dokter, dokter kandungan juga akan menganjurkan Anda untuk menerapkan pola hidup sehat selama kehamilan. Hal ini tidak hanya penting untuk menjaga kesehatan janin dalam kandungan, tetapi juga membantu mengendalikan kadar gula darah Anda.

    Berikut tips-tips yang bisa dilakukan untuk menjaga kehamilan ketika memiliki diabetes saat hamil:

    1. Atur asupan makanan

    Makan terlalu banyak dalam satu waktu bisa membuat gula darah Anda meningkat tajam. Lebih baik gunakan prinsip “makan sedikit tapi sering” dan memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. 

    Bila perlu, Anda juga dapat mengonsumsi vitamin prenatal yang mengandung asam folat untuk mengoptimalkan perkembangan janin. Biasanya, wanita dianjurkan untuk minum asam folat 400 mcg setidaknya 1 bulan sebelum hamil. Setelah dinyatakan hamil, dosis asam folat biasanya ditingkatkan menjadi 600 mcg.

    Baca selengkapnya: Menu Diet yang Cocok untuk Gestational Diabetes

    2. Kendalikan berat badan

    Sedang hamil bukan berarti Anda harus makan untuk 2 porsi, ya! Apalagi kalau Anda memiliki diabetes saat hamil, Anda justru harus mengendalikan berat badan supaya kadar gula darah tetap stabil.

    Caranya, batasi konsumsi makanan manis atau tinggi karbohidrat. Ganti dengan makanan yang lebih sehat seperti sayur kukus, oatmeal dengan potongan buah segar, yogurt, atau ikan panggang.

    Baca juga: Risiko dari Makan dan Minum Manis yang Berlebihan pada Ibu Hamil

    3. Olahraga rutin

    Aktivitas fisik dapat membantu Anda mencapai target glukosa darah selama kehamilan. Aktif secara fisik juga dapat menjaga tekanan darah dan kolesterol dalam batas normal, menghilangkan stres, menguatkan jantung dan tulang, hingga menjaga kelenturan sendi dan otot.

    Pilih olahraga yang ringan sesuai kemampuan, bisa dengan berjalan santai, berenang, atau aerobik setidaknya 30 menit selama 5 hari dalam seminggu. Lebih baik lagi jika kebiasaan sehat ini sudah dimulai sejak awal sebelum kehamilan.

    Ibu hamil dengan diabetes tetap dapat melahirkan anak yang sehat. Yang terpenting, kuncinya terletak pada penanganan diabetes yang dilakukan selama kehamilan. Lakukan pemeriksaan gula darah secara rutin dan segera konsultasikan ke dokter jika kadarnya terus meningkat setelah perawatan. 

    Baca juga: Pentingnya Olahraga untuk Ibu Hamil


    5 Referensi
    Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
    WebMD. Pregnancy and diabetes: Why lifestyle counts. (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-diabetes/art-20044621). 13 Desember 2019.
    National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Pregnancy if You Have Diabetes. (https://www.niddk.nih.gov/health-information/diabetes/diabetes-pregnancy). Januari 2017.
    CDC. What Are the Different Types of Diabetes? (https://www.cdc.gov/reproductivehealth/maternalinfanthealth/diabetes-during-pregnancy.htm). 12 Juni 2018.

    Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

    Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
    (1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

    Buka di app