Menanggulangi Muntah pada Anak dengan Benar

Dipublish tanggal: Jul 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Menanggulangi Muntah pada Anak dengan Benar

Sebenarnya sebagai orangtua, Anda tidak perlu panik jika anak Anda mengalami muntah. Pada umumnya, muntah hanya berlangsung sebentar saja dan tidak menimbulkan bahaya pada anak. Hanya saja jika muntah tersebut kemudian berlangsung berhari-hari disertai dengan penurunan kondisi kesehatan anak, Anda wajib mencari tahu apa penyebabnya sehingga bisa teratasi dengan segera.

Bagi Anda yang memiliki anak berusia di bawah 12 tahun maka Anda perlu memahami lebih dalam terkait masalah kesehatan pada anak. Hal ini dikarenakan adanya berbagai penyakit yang lebih sering muncul pada anak-anak karena sistem imun anak yang belum sempurna.

Penyebab Muntah pada Anak

Muntah pada anak umumnya disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya alergi makanan, adanya bakteri atau mikroorganisme, serta gangguan pada apendisitis (usus buntu). Tetapi hal lain yang mungkin dapat menyebabkan muntah adalah ketika anak tidak sengaja menelan zat beracun atau terkontaminasi oleh makanan atau minuman berbahaya.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi dibutuhkan perhatian orang tua untuk menghindari hal-hal yang berbahaya dari jangkauan anak-anak serta segera membawa anak ke dokter untuk diperiksa agar tidak membahayakan kesehatan anak.

1. Alergi makanan

Masalah utama dan yang paling umum terjadi biasanya disebabkan oleh alergi yang dimiliki anak, hal ini juga seringkali tidak disadari oleh para orangtua bahwa anaknya memiliki alergi pada jenis makanan tertentu. Gejala yang muncul biasanya berupa perubahan warna kulit, rasa gatal, dan muntah.

Selain itu, ada pula gejala lain yang mungkin terjadi seperti pembengkakan pada wajah atau bagian tubuh lain pada anak. Jika hal ini dialami oleh anak Anda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak demi mendapatkan penanganan yang baik dan optimal.

2. Adanya bakteri atau mikroorganisme

Penyebab muntah pada anak lainnya adalah akibat dari bakteri atau mikroorganisme yang menjangkit pada sistem pencernaan anak, dalam istilah medis disebut dengan gastroenteritis. 

Dengan adanya bakteri pada tubuh biasanya anak akan mengalami muntah disertai dengan demam dan diare yang berkepanjangan. Jika anak Anda mengalami gejala tersebut, segeralah melakukan memeriksakan anak ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan tindakan medis, termasuk pemberian obat-obatan. Namun bila level penyakit sudah cukup berat, biasanya dokter akan menganjurkan anak Anda dirawat inap demi penanganan yang lebih intensif.

3. Gangguan pada apendisitis (usus buntu)

Penyebab lain terjadinya muntah pada anak juga dapat terjadi ketika anak mengalami apendistis atau istilah umumnya adalah usus buntu. Jika terjadi usus buntu, maka dokter akan melakukan operasi kecil pada anak dan ini dilakukan agar tidak terjadi masalah pencernaan pada anak Anda di kemudian hari.

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Obat Usus Buntu pada Anak

Pertolongan Dini pada Anak Saat Muntah

Anda juga bisa melakukan penanganan dini sebelum membawa anak ke dokter. Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberikan minum air putih yang banyak pada anak atau bisa juga dengan memberikan minuman oralit. Pertolongan dini ini bermanfaat untuk mencegah dihidrasi pada anak. Namun bila muntah masih berlanjut, maka sebaiknya tidak diteruskan dan mengambil langkah untuk langsung diperiksa oleh dokter. 

Baca juga: Manfaat Air Putih dan Jumlah Air Harian yang Disarankan

Anda dapat memberikan oralit secara berkala setiap 15 menit dengan dosis yang terus ditambah sebanyak 1-2 sendok makan bubuk oralit. Anda juga bisa menggunakan minuman yang membuat perut anak merasa lebih nyaman seperti teh panas atau minuman jahe. Jahe sendiri dipercaya bisa membantu mengurangi nyeri dan rasa mual pada anak. 

Jika anak Anda tidak suka dengan jahe, Anda bisa menggunakan sup kaldu. Biasanya sup kaldu dikombinasikan dengan bubur agar anak Anda mau makan dan perutnya terasa nyaman.

Baca juga: Manfaat Jahe Bagi Kesehatan Tubuh

Tetapi setelah melakukan penanganan awal tersebut anak Anda sudah tidak mengalami muntah dalam kurun waktu 6-10 jam, maka Anda bisa sudah mulai bisa memberikan makanan padat bergizi kembali. Namun perlu diingat, jika anak Anda merasa belum nyaman untuk mengonsumsi makanan padat, sebaiknya jangan dipaksakan dan tetap lanjutkan dengan memberikan makanan lembut yang mudah dikunyah seperti bubur nasi atau bubur jenang.

Jangan langsung memberikan obat kimia seperti obat sakit perut atau diare kepada anak. Pemeberian obat tetap harus sesuai dengan anjuran dokter agar dosis yang didapat sesuai dengan kebutuhan dan daya tahan anak.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Vomiting in children (ages one to five): what's normal and what's not. BabyCentre UK. (https://www.babycentre.co.uk/a25007793/vomiting-in-children-ages-one-to-five-whats-normal-and-whats-not)
Vomiting in children (ages one to five): what's normal and what's not. BabyCenter Australia. (https://www.babycenter.com.au/a25007793/vomiting-in-children-ages-one-to-five-whats-normal-and-whats-not)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app