6 Tips Mempersiapkan Anak Menghadapi 'New Normal' di Sekolah

Dipublish tanggal: Mei 28, 2020 Update terakhir: Jan 4, 2022 Waktu baca: 4 menit
6 Tips Mempersiapkan Anak Menghadapi 'New Normal' di Sekolah

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Fase 'new normal' menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua karena harus mempersiapkan banyak hal agar anak mampu beradaptasi dengan fase baru ini;
  • Anak termasuk golongan rentan dan tidak kebal virus corona. Buktinya, ada sekitar 3.324 anak dengan status PDP, 584 anak positif COVID-19, dan 14 anak meningal akibat COVID-19 hingga 18 Mei 2020;
  • Untuk menghadapi fase 'new normal', ajarkan anak pentingnya cuci tangan dan pakai masker selama di sekolah, serta jaga jarak fisik dengan orang lain;
  • Ketimbang main di halaman sekolah, sebaiknya ubah caranya dengan bermain secara virtual. Namun, tetap batasi waktu main gadget setidaknya 1-2 jam saja;
  • Selalu bawakan bekal sehat yang terdiri dari banyak sayur dan buah untuk menjaga daya tahan tubuh anak selama sekolah di fase 'new normal';
  • Ajak anak bercerita semua pengalamannya di sekolah. Jika anak sering kontak fisik dengan temannya di sekolah, lalu muncul gejala demam atau batuk, hal ini akan membantu mendeteksi dini penularan virus corona di sekolah;
  • Klik untuk membeli perlengkapan new normal dari rumah Anda melalui HDmall. *Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Dapatkan paket tes COVID-19 berupa swab PCRswab antigen, dan rapid test dengan harga bersahabat dan tim medis berpengalaman di HDmall.

Fase 'new normal' memang membuat kita bisa kembali beraktivitas seperti biasanya. Namun bagi orangtua, hal ini tentu menjadi PR tersendiri karena Anda harus mempersiapkan segala sesuatunya agar anak mampu beradaptasi dengan fase baru ini. Terlebih, anak-anak termasuk golongan rentan yang mudah terkena penyakit, sehingga kesehatannya harus benar-benar dijaga. Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan agar anak bisa menghadapi 'new normal' di sekolah dengan baik? 

Kasus COVID-19 pada anak tak boleh disepelekan

Anak-anak Anda mungkin sudah lama mendambakan saat-saat kembali ke sekolah. Maka tak heran jika si kecil yang semula bosan di rumah berubah jadi tak sabar untuk kembali ke sekolah saat 'new normal' mulai diterapkan.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Di sisi lain, fase baru ini justru membuat banyak orangtua jadi khawatir. Pasalnya, ancaman virus corona COVID-19 masih terus berkeliaran dan siap menjangkiti kapan saja. Apalagi anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sehingga lebih rentan terkena penyakit.

Hingga 18 Mei 2020, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan bahwa ada sekitar 3.324 anak yang tergolong Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sementara 129 anak berstatus PDP meninggal, 584 anak terkonfirmasi positif COVID-19, dan 14 anak meninggal akibat COVID-19.

Temuan ini menandakan bahwa anak-anak termasuk golongan rentan dan tidak kebal virus corona. Hal tersebut juga mematahkan mitos bahwa anak hanya akan menderita sakit ringan saja saat terkena COVID-19.

Maka tak heran jika fase 'new normal' menimbulkan kekhawatiran bagi para orangtua. Apalagi saat wacana kembali ke sekolah sudah mulai banyak digaungkan di media.

Baca juga: Sejumlah Kasus Mirip Gejala Penyakit Kawasaki Muncul Pada Anak Penderita COVID-19

Panduan mempersiapkan anak menghadapi 'new normal' di sekolah

Kunci paling penting yang harus dilakukan pertama kali oleh orangtua adalah tetap tenang. Ya, selama orangtua tenang, maka anak pun juga tidak akan diliputi rasa khawatir sehingga lebih siap menghadapi fase 'new normal' di sekolah.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Agar aktivitas anak berjalan lancar, sehat, dan aman, ajari anak menghadapi 'new normal' di sekolah dengan cara berikut:

1. Berikan pemahaman pada anak dengan bahasa sederhana

Meskipun sampai saat ini masih terus dilakukan pembelajaran daring (via online), orangtua juga tetap perlu memberikan pemahaman pada anak soal COVID-19. Mulai dari bahaya virus corona sampai pentingnya sekolah di rumah selama pandemi.

Katakan bahwa virus corona adalah virus jahat yang bisa masuk ke dalam tubuh kalau ia berdekatan dengan orang lain tanpa pakai masker atau jarang cuci tangan. Dengan demikian, anak akan mengerti mengapa selama ini mereka harus banyak di rumah, rajin cuci tangan, dan pakai masker.

Jadi, mereka tidak hanya melakukannya karena disuruh orangtua, tapi juga menumbuhkan kesadarannya sendiri. Inilah yang akan menjadi pegangan utamanya saat anak kelak masuk sekolah di fase 'new normal' nanti.

Baca juga: Kabar Baik! Anak di Bawah 18 Tahun dan Ibu Hamil Boleh Divaksin COVID-19

2. Ajari anak pentingnya cuci tangan dan pakai masker

Ingat, anak merupakan peniru ulung. Apa pun yang Anda lakukan akan diserap oleh otak anak, lalu dilakukan dalam kesehariannya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Oleh karena itu, jika Anda ingin anak rajin cuci tangan dan pakai masker, maka Anda pun harus demikian. Berikan contoh bahwa Anda rajin cuci tangan setelah menyentuh benda-benda di tempat umum dan tidak menyentuh wajah sebelum cuci tangan.

3. "Bermain" secara virtual

Selama di sekolah, ajarkan anak untuk tetap jaga jarak aman 1-2 meter dengan orang lain, termasuk teman-temannya. Hal ini mungkin akan sulit dilakukan, mengingat anak senang berkumpul dan bermain dengan teman-teman sebayanya.

Supaya lebih aman dan menghindari kontak fisik, sebaiknya ajak anak Anda untuk bermain secara virtual sepulang sekolah. Sekarang ini sudah ada banyak permainan yang bisa dimainkan bersama secara online, misalnya ular tangga, tebak gambar, bahkan game sepak bola.

4. Batasi waktu main gadget

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, main gadget bisa memberikan dampak positif bagi anak selama masa pandemi. Yang terpenting adalah selalu dampingi anak saat bermain dan batasi jamnya.

Membiarkan anak bermain virtual dengan teman-temannya boleh saja, namun cukup batasi 1-2 jam saja. Hal ini dapat membantu mengobati kerinduan anak bermain langsung dengan teman, sekaligus mengajarkan anak pentingnya manajemen waktu belajar dan bermain. Jadi, anak akan lebih tertib dan disiplin saat harus kembali ke sekolah di fase 'new normal'.

5. Selalu bawakan bekal untuk anak

Memenuhi kebutuhan nutrisi anak merupakan faktor yang tak kalah penting agar tubuh anak tetap sehat dan kuat. Ketimbang membiarkan anak jajan di kantin yang belum tentu bersih dan rentan penularan, ada baiknya selalu bawakan bekal sehat untuk si kecil.

Perbanyaklah asupan sayur dan buah, karena keduanya mengandung vitamin dan mineral lengkap yang mampu menjaga sistem imun tubuh anak. Cukup bawakan buah yang mudah dan praktis dimakan, misalnya jeruk, potongan apel, anggur, atau pisang.

6. Ajak anak bercerita sepulang sekolah

Sepulang sekolah, sebisa mungkin luangkan waktu untuk anak Anda. Tanyakan bagaimana hari-harinya di sekolah dan biarkan ia menceritakan semua pengalamannya hari ini.

Semakin Anda bersikap terbuka dengan anak, maka ia juga tak segan untuk terbuka dengan Anda. Hal ini penting untuk mengantisipasi jika anak ternyata tidak memakai masker di sekolah atau diam-diam melakukan kontak fisik dengan teman-temannya. 

Baca juga: 10 Aturan Aman Menghadapi Fase "New Normal" di Kantor

Dengan begitu, Anda bisa segera melakukan pencegahan atau membawa anak ke dokter saat ia tiba-tiba mengalami demam atau batuk setelah terjadi kontak fisik. Hal ini juga dapat dilakukan untuk mendeteksi dini penularan virus corona pada anak di sekolah selama fase 'new normal'.

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
UNICEF. 6 ways parents can support their kids through the coronavirus disease (COVID-19) outbreak). (https://www.unicef.org/coronavirus/6-ways-parents-can-support-their-kids-through-coronavirus-covid-19). 20 Maret 2020.
Pregnancy Birth & Baby. Helping toddlers manage new situations. (https://www.pregnancybirthbaby.org.au/helping-toddlers-manage-new-situations). Januari 2020.
Parenting Indonesia. 5 The New Normal yang Akan Dihadapi Anak-anak. (https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/5-the-new-normal-yang-akan-dihadapi-anak-anak).

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app