Antara Manfaat dan Bahaya Suntik Putih

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 8 menit
Antara Manfaat dan Bahaya Suntik Putih

Meski suntik putih menjadi trend sebagai cara yang dianggap ampuh menjadikan kulit tampak putih, namun nyatanya terdapat sejumlah resiko yang mengintai. Dalam artikel ini Anda akan diajak untuk mengetahui kandungan dan manfaat suntik putih, resiko bahaya, dan tips aman menjalaninya.

Andaikata dapat terlahir kembali dan diberi pilihan, pastilah sebagian besar masyarakat Indonesia terutama wanita serempak untuk memilih terlahir dengan kulit putih dari pada kulit sawo matang yang eksotis.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Injeksi & Infus via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket injeksi & infus hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Ditambah lagi dengan semakin mengguritanya iklan dari berbagai produk kecantikan yang mendefinisikan kecantikan dengan kulit putih. Tak ayal, membuat mereka yang berkulit lebih gelap merasa tersudutkan, hingga banyak diantaranya yang 'menghalalkan' segala cara demi memiliki kulit putih yang dianggap menawan.

Ada yang memilih cara alami dengan mengonsumsi berbagai sumber makanan yang dipercaya mampu memutihkan kulit. Tak sedikit pula yang lebih memilih cara artifisial dan instan, seperti perawatan dengan laser, cryotherapy hingga yang kini semakin marak dan menjadi trend yakni suntik putih.

Pertanyaannya, seberapa bermanfaatkah suntik pemutih tersebut? Adakah bahaya yang mengintai apabila melakukan suntik putih?

Sebelum sampai pada kesimpulan tentang manfaat dan bahaya suntik putih, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa yang menyebabkan kulit seseorang nampak gelap.

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Mengapa Kulit Seseorang Nampak Gelap?

Warna kulit manusia dipengaruhi oleh kadar melanin pada kulit. Semakin tinggi kadarnya, maka akan semakin gelap juga warna kulitnya. Melanin sendiri merupakan pigmen penentu warna kulit yang dihasilkan oleh sel melanosit dan terdiri dari tiga jenis utama yakni pheomelanin, neuromelanin dan eumelanin.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Injeksi & Infus via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket injeksi & infus hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Pheomelanin adalah pigmen hasil reduksi berwarna kuning krem yang menyebabkan timbulnya bintik-bintik hitam di wajah sebagai blok perlindungan terhadap sinar UV. Selain itu, pheomelanin juga yang memengaruhi warna rambut seseorang menjadi pirang atau kemerahan.

Sedangkan neuromelanin adalah pigmen gelap yang terdapat pada bantalan neuron otak manusia yang sampai saat ini fungsi utamanya masih belum diketahui.

Jenis melanin yang terakhir yakni eumelanin. Pigmen yang merupakan hasil dari oksidasi dan berwarna cokelat tua inilah yang 'bertanggung jawab' dari terbentuknya warna kulit coklat atau gelap. Semakin banyak kadar eumelanin di dalam kulit, semakin gelap pula warna kulitnya.

Sederhananya, tipe kulit yang hanya mengandung pigmen pheomelanin atau kadarnya lebih besar dibandingkan dengan pigmen eumelaninnya seperti pada ras Kaukasoid dan Mongoloid, akan memiliki kulit yang putih, kemerahan atau putih kekuningan.

Sedangkan jika kadar pigmen pheomelaninnya lebih kecil dibandingkan dengan pigmen eumelaninnya, seperti kita masyarakat Indonesia yang termasuk ras Melayu cenderung memiliki warna kulit yang sawo matang atau coklat kehitaman.

Sudah cukup jelas bukan apa yang membuat kulit seseorang nampak gelap?

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Injeksi & Infus via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket injeksi & infus hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Komposisi Suntik Putih

Komposisi suntik putih ini terdiri dari glutathione, vitamin C dan kolagen. Ketiga zat ini ditujukan untuk menekan pigmen coklat dari melanin yaitu eumelanin, agar kadar pheomelaninnya lebih dominan.

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Glutathione

Glutathione merupakan jenis antioksidan yang diproduksi secara alami oleh tubuh. Komponen utama pembentuknya terdiri dari sulfur dan 3 jenis asam amino yakni sistein, glisin dan asam glutamat.

Meski kurang dikenal, namun glutathione memegang peranan yang amat penting di dalam tubuh. Saking pentingnya, para ahli menjuluki glutathione dengan sebutan The Mother Of All Antioxidants atau induk dari semua antioksidan.

Sampai saat ini pun belum ada antioksidan lain yang terbukti secara klinis mampu menandingi kekuatan glutathione dalam membantu melindungi DNA, mempercepat proses pembentukan sel baru yang sudah usang atau rusak, peremajaan kulit, memperbaiki sistem kekebalan tubuh, detosifikasi dan banyak lagi lainnya.

Sayangnya, ketika seseorang telah memasuki usia 20 tahun, kadar glutathione dalam tubuh pun perlahan berkurang dan akan semakin minim ketika menginjak usia manula.

Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti stres, kurang istirahat, merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, efek penyakit dan pola makan yang tidak sehat. Bisa dibilang, gaya hidup serampanganlah yang memiliki andil besar dari kondisi ini.

Untuk mengatasinya, para ahli menyarankan agar menerapkan gaya hidup sehat ditambah dengan memperbanyak asupan makanan kaya antioksidan, mengonsumsi suplemen glutathione atau yang lebih efektif dengan pemberian glutathione secara intravena sesuai dosis amannya.

2. Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu nutrisi penting yang larut dalam air dan bertanggung jawab atas berbagai fungsi tubuh. Kehadirannya di dalam tubuh dibutuhkan untuk menunjang fungsi glutahione dan vitamin E agar dapat bekerja optimal.

Vitamin C dalam suntik putih juga bekerja menghambat enzim tirosinase di kulit yang dibutuhkan untuk menghasilkan melanin. Selain itu, vitamin C juga berfungsi untuk mencegah kerusakan pada kulit dengan cara menangkal efek berbahaya dari radikal bebas, kunci utama untuk memproduksi kolagen, menetralisir pembentukan ROS (reactive oxygen species) karena paparan sinar UV dan berbagai fungsi penting lainnya.

Asupan vitamin C bisa didapati dengan rutin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin C seperti buah-buahan citrus, jambu biji, buah berry, kiwi, brokoli atau biji bunga mawar yang konon kandungan vitamin C nya 20 kali lebih tinggi dari buah jeruk.

3. Kolagen

Kolagen merupakan protein berserat larut yang terdiri dari asam amino glisin, prolin, hidroksiprolin dan arginin. Di dalam tubuh, setidaknya ada 16 jenis kolagen yang paling sering ditemukan di kulit, jaringan ikat tubuh dan otot.

Kolagen sendiri memiliki berbagai manfaat, diantaranya untuk menciptakan elastisitas kulit, membantu dalam pembentukan struktural serta kekuatan otot dan tulang, membantu pertumbuhan sel baru dan melindungi organ-organ di dalam tubuh.

Proses produksi kolagen melibatkan vitamin C yang berfungsi dalam pembentukan molekul prekursor yang disebut dengan procollagen. Kemudian molekul prekursor tersebut barulah dikemas menjadi kolagen. Tanpa kehadiran vitamin C atau asam askorbat, proses produksi kolagen akan terganggu. Itulah mengapa, dalam pemberian kolagen secara intravena selalu disertai dengan vitamin C.

Dalam dunia kecantikan, suntik kolagen bertujuan untuk menghilangkan keriput atau garis-garis halus di sekitar area mata, wajah, dagu dan kulit, untuk menambah volume bibir, menghilangkan bekas luka dan untuk mengencangkan payudara juga bokong.

Apa yang Membuat Suntik Putih Berbahaya?

1. Dosis Terlalu Besar

Zat-zat yang dipakai dalam suntik putih sebenarnya memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh selama dalam batas normal. Masalahnya, dosis yang dipakai dalam satu ampul suntik putih sangat tinggi, yakni sekitar 1000-4000 mg vitamin C. Ditambah dengan glutathione sebanyak 600 mg, bahkan hingga 5.000 mg sekali suntik per dua minggu sekali.

Padahal, asupan vitamin C dalam tubuh orang dewasa idealnya hanya sebanyak 40 mg saja. Sedangkan para ahli merekomendasikan asupan glutathione dari luar tubuh hanya sekitar 100 hingga 250 mg per harinya. Jadi, asupan berlebihan pada suntik putih inilah yang dikhawatirkan dapat memberikan efek negatif pada pemakainya.

Bahkan jika dilakukan secara terus menerus dalam jangka panjang, tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada timbulnya penyakit serius hingga kerusakan organ tubuh seperti hati dan ginjal.

2. Efek Samping Glutathione

Efek samping gluthione dalam suntik putih umumnya terjadi pada orang yang rentan atau sensitif sehingga mencetuskan reaksi alergi, diantaranya:

  • Anafilaksis. Reaksi alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan gejala kesulitan bernapas atau sesak di dada, timbulnya ruam, gatal dan bengkak pada kulit.
  • Sindrom Stevens-Johnson. Kelainan serius pada kulit yang jarang terjadi. Kondisi ini sangat individual, hanya terjadi pada orang yang rentan.
  • Lyell's Syndrome. Kondisi kesehatan serius yang umumnya disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan.
  • Infeksi sistemik. Penyebaran infeksi ke seluruh tubuh akibat bakteri atau virus, ketika dilakukan dengan cara tidak steril.
  • Nyeri abdomen yang parah. Mengacu pada timbulnya sensasi kram dan tertusuk di area perut.
  • Disfungsi tiroid. Gangguan fungsi kelenjar tiroid.
  • Gagal ginjal. Kondisi dimana ginjal sudah tidak dapat berfungsi lagi sebagaimana mestinya.

Jadi kondisi akibat alergi sangat individual, artinya tidak semua orang mengalaminya.

3. Efek Samping Vitamin C

Efek samping serius dari suntikan vitamin C dosis tinggi antara lain sebagai berikut:

  • Mengganggu fungsi hati dan ginjal. Pemakaian berlebih dalam jangka panjang menyebabkan gagal hati dan gagal ginjal.
  • Menopause dini. Gejalanya seperti berkurangnya gairah seksual, depresi ringan, vagina kering, timbulnya gangguan kandung kemih, kulit, mulut dan mata nampak kering.
  • Ketidakseimbangan hormon. Dalam jangka panjang kondisi ini dapat membuat wanita mengalami infertilitas (kemandulan).

Selain itu, penggunaan vitamin C berlebihan juga dapat menyebabkan ketergantungan, membuat kulit kusam, rambut rontok, memicu diare, mengganggu penyerapan mineral dalam tubuh dan beberapa efek buruk lainnya.

4. Efek Samping Kolagen

Potensi efek samping serius dari suntikan kolagen antara lain sebagai berikut:

  • Reaksi alergi. Timbulnya ruam kulit, kesulitan bernapas dan muncul benjolan merah dan gatal-gatal pada kulit. Lagi-lagi, kondisi ini sangat individual, hanya terjadi pada orang yang rentan.
  • Nekrosis kulit. Kondisi serius di mana sel-sel kulit akan mati karena tidak mendapat suplai darah yang memadai. Hal ini terjadi akibat reaksi alergi, hanya pada orang yang rentan.
  • Sembelit. Kelainan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan pengerasan pada feses secara berlebihan.
  • Aritmia. Kondisi dimana denyut jantung berdetak secara tidak teratur.
  • Hiperkalsemia. Kadar kalsium darah yang tinggi, lebih dari 10,5 mgr/dL darah.

Efek samping lain pada suntik kolagen juga dapat menyebabkan nyeri otot dan nyeri sendi, kelemahan serta terbentuknya lapisan pada lidah yang memicu kepekaan rasa dan bau mulut.

Tips Aman suntik putih

Tak perlu takut, kita bisa terhindar dari potensi bahaya suntik putih dengan menerapkan tips aman berikut ini:

  • Pilihlah dokter profesional dan terlatih. Hindari melakukan suntik putih pada pekerja salon kecantikan.
  • Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai kondisi kesehatan Anda dan apakah sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu atau tidak.
  • Tes kulit terlebih dahulu untuk memeriksa apakah tubuh memiliki reaksi alergi terhadap zat yang akan disuntikkan.
  • Pastikan produk yang akan dipakai aman dan telah terdaftar di BPOM.
  • Hindari suntik putih ketika sedang dalam kondisi hamil atau menyusui.

Akhirnya kita sampai pada kesimpulan tentang manfaat dan bahaya suntik putih. Jika melihat fakta diatas, suntik putih tentunya dapat lebih cepat mencerahkan kulit bila dibandingkan dengan cara alami. Manfaatnya pun telah dirasakan oleh banyak orang.

Jadi, selama dilakukan pada dokter yang terpercaya dan tidak berlebihan, suntik putih dapat menjadi alternatif bagi yang ingin memiliki kulit putih secara instan. Namun, bila ingin menghemat isi kantong dan meminimalisir efek sampingnya, maka dapat mencoba cara yang alami. Ya, meskipun dibutuhkan kesabaran ekstra untuk melihat hasilnya.

Satu hal yang mungkin penting untuk diketahui. Sebenarnya, semakin gelap warna kulit justru akan semakin menguatkan melanin yang bertindak sebagai 'tameng' dari bahaya sinar UV yang dapat menyebabkan kanker kulit. Itulah mengapa, banyak orang Eropa atau Amerika yang berkulit putih justru malah mendambakan memiliki warna kulit eksotis seperti kita.

Kembali lagi, semua bergantung pada pilihan Anda. Mensyukuri apa yang telah Tuhan berikan dengan terus merawatnya sebaik mungkin? atau Memilih suntik putih sebagai cara instan agar terlihat lebih menarik?

42 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Traverso N, et al. (2013). Role of glutathione in cancer progression and chemoresistance. (https://www.omicsonline.org/references/role-of-glutathione-in-cancer-progression-and-chemoresistance-359310.html)
Singh RJ. (2002). Glutathione: A marker and antioxidant for aging. DOI: (http://dx.doi.org/10.1067/mlc.2002.129505)
Sekhar RJ, et al. (2011). Glutathione synthesis is diminished in patients with uncontrolled diabetes and restored by dietary supplementation with cysteine and glycine. DOI: (https://doi.org/10.2337/dc10-1006)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app