Makanan yang Dapat Membantu Mengurangi Depresi dan yang Perlu Dihindari

Dipublish tanggal: Jun 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 1, 2019 Waktu baca: 3 menit
Makanan yang Dapat Membantu Mengurangi Depresi dan yang Perlu Dihindari

Depresi merupakan kondisi gangguan mental yang menyebabkan munculnya pikiran dan perilaku negatif pada penderita yang dapat mempengaruhi suasana hati. Depresi sendiri sering dialami orang banyak, salah satunya Taeyeon SNSD. Baca juga: Dampak Depresi Bagi Tubuh

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menangani depresi, antara lain melalui obat-obatan antidepresan, psikoterapi, serta terapi alternatif seperti akupuntur dan meditasi. Tetapi salah satu cara lain yang dapat dilakukan sendiri adalah dengan melakukan diet makanan tertentu yang dapat memperbaiki kondisi tubuh.

7 kandungan makanan yang baik dalam membantu mengurangi depresi:

Selenium

Kandungan selenium diperkirakan dapat membantu mengurangi gejala depresi pada banyak banyak orang. Kadar selenium yang rendah diperkirakan menjadi penyebab suasana hati kurang baik. Selenium biasanya terdapat pada hati dan juga dalam bentuk suplemen serta beberapa jenis biji-bijian, kacang, dan makanan laut.

Vitamin D

Kekurangan vitamin D memungkinkan terjadinya banyak gangguan suasana hati, termasuk depresi sehingga penting untuk mencukupi kebutuhan vitamin D. Vitamin ini dapat diperoleh dengan mudah melalui paparan sinar matahari. Selain itu, ikan berlemak seperti tuna, salmon, dan makarel merupakan sumber makanan yang mengandung vitamin D.

Asam lemak omega 3

Kekurangan asam lemak omega 3 dapat menyebabkan tingginya gangguan depresi. Sumber omega 3 yang baik bisa didapatkan dari ikan salmon, sarden, tuna, makarel, biji rami, chia seed, kacang kenari, serta kacang almond. Asam lemak omega 3 juga membantu melindungi sel saraf, menjaga fungsi otak, dan mengurangi risiko gangguan suasana hati (mood).

Antioksidan

Antioksidan telah dikenal sebagai penangkal radikal bebas yang menjadi penyebab penuaan dini, peradangan, hingga sel mati. Makanan yang mengandung vitamin E, vitamin C, dan vitamin A (beta karoten) umumnya juga kaya akan antioksidan sehingga dianggap dapat membantu mengurangi dan mengembalikan kerusakan yang terjadi akibat radikal bebas.

Baca juga: Manfaat dan Sumber Makanan yang Kaya Antioksidan

Vitamin B

Beberapa jenis vitamin B, seperti vitamin B12 dan folat atau vitamin B9 dianggap mampu menurunkan risiko gangguan mood. Sumber vitamin B yang mudah ditemukan, di antaranya telur, daging, ikan, tiram, susu, biji-bijian, sereal. Makanan lain yang mengadung folat adalah buah-buahan, kacang polong, makanan laut, sayuran berdaun gelap, serta berbagai produk susu.

Seng

Kandungan seng dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan juga berpengaruh pada gangguan depresi. Seng dapat ditemukan dalam bentuk suplemen dan sumber makanan seperti biji-bijian, tiram, kacang-kacangan.

Makanan kaya protein

Protein berkualitas sangat penting bagi tubuh, salah satunya bermanfaat dalam mengurangi gejala depresi. Makanan seperti tuna, kalkun, dan buncis memiliki kadar tryptophan yang baik dan dapat membentuk serotonin. Kekurangan serotonin dapat menjadi penyebab utama depresi.

Jika bagian atas merupakan kandungan makanan yang bermanfaat bagi penderita depresi, berikut ini merupakan sejumlah makanan dan minuman yang perlu dihindari agar depresi tidak bertambah parah.

3 Kandungan zat yang perlu dihindari dalam mengatasi depresi:

Kafein

Untuk penderita depresi yang berkaitan dengan kecemasan mungkin perlu menghindari kafein karena kandungan kafein dapat membuat sulit tidur dan mempengaruhi sistem kerja tubuh selama berjam-jam setelah dikonsumsi.

Alkohol

Mengonsumsi alkohol dapat memicu gejala depresi semakin buruk, walaupun hanya sesekali. Sementara jika alkohol dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko depresi semakin tinggi dan menyebabkan adanya perubahan suasana hati.

Baca juga: Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Untuk Atasi Mabuk Alkohol

Makanan dan minyak olahan

Makanan berkalori tinggi yang mengandung banyak gula dan karbohidrat tetapi sedikit nutrisi seperti roti dan kue dapat mempengaruhi gejala depresi, sehingga ada baiknya untuk mengonsumsi makanan utuh yang padat nutrisi. Terlalu banyak mengonsumsi minyak olahan juga tidak baik karena memiliki asam lemak omega 6 yang tinggi dan dapat menyebabkan terjadinya peradangan otak serta mempengaruhi gejala depresi.


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Clinical Trial Finds Diet Works for Depression. Psychology Today. (https://www.psychologytoday.com/us/blog/diagnosis-diet/201702/clinical-trial-finds-diet-works-depression)
4 Foods that Might Make Depression Worse. PSYCOM.NET. (https://www.psycom.net/4-foods-make-depression-worse)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Apakah Saat Depresi Tetap Bisa Kerja Produktif ?
Apakah Saat Depresi Tetap Bisa Kerja Produktif ?

Tidak semua orang yang depresi menarik diri dari lingkungan sosialnya dan menghindari segala bentuk kegiatan sehari-harinya. Hal itu tergantung faktor penyebab depresinya.

Buka di app