Keampuhan Cuka Apel Dalam Menghilangkan Kutil

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Keampuhan Cuka Apel Dalam Menghilangkan Kutil

Meski kutil tidak membahayakan, namun bagi pemiliknya tentu merasa terganggu akibat tampilannya yang tak jarang membuat malu. Memang ada banyak cara untuk menghilangkan kutil, misalnya dengan laser, cryoterapi, operasi, dan sebagainya yang umumnya berbiaya mahal.

Nah, bagi Anda yang tidak berkesempatan atau mungkin tidak menginginkan terapi modern di atas, Anda bisa memanfaat cuka apel untuk menghilangkan kutil. Mengapa cuka apel bisa membasmi kutil dan bagaimana keampuhannya? simak penjelasan di bawah ini.

Bagaimana cara cuka apel menghilangkan kutil?

Kutil merupakan gangguan kulit yang lazim terjadi. Masalah kulit yang disebabkan HPV (humam papilloma virus) ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil bertekstur kasar, biasanya di bagian kaki dan tangan. Karena belum ada obat untuk mengatasi HPV, maka yang dapat dilakukan penderitanya hanyalah usaha untuk menghilangkan kutilnya saja.

Sudah berabad-abad lamanya, manusia menggunakan cuka apel untuk berbagai kebutuhan, mulai dari mengobati sakit perut, alergi, hingga diabetes. Mengenai keampuhan cuka apel dalam menghilangkan kutil juga sudah terbukti sejak lama.

Secara umum, cuka apel bisa menghilangkan kutil dengan cara berikut:

  • Kandungan asam asetat dalam cuka apel dapat membunuh berbagai jenis bakteri dan virus.
  • Cara kerja cuka apel sama seperti asam salisilat, yakni membakar dan perlahan-lahan merusak kulit yang terinfeksi. Ini menyebabkan kutil jadi terlepas dari kulit dengan sendirinya.
  • Dampak iritasi dari asam mampu merangsang sistem imun untuk melawan kutil.

Sekarang, bagaimana cara memakai cuka apel untuk menghilangkan kutil?

Caranya tidaklah susah, bahkan cukup sederhana malah. Anda hanya perlu cotton ball/ kapas, air bersih, cuka apel, dan plester atau perban. Setelah semua bahan siap, maka ikuti panduan berikut:

  1. Campurkan 2 bagian cuka apel dan 1 bagian air.
  2. Basahi kapas dengan larutan tadi, lalu tempelkan langsung ke bagian atas kutil.
  3. Tutupi dengan plester atau perban, biarkan kapas di atas kutil semalaman selagi tidur (lebih lama dari itu juga tak mengapa).
  4. Setelah itu, buang kapas dan plesternya.
  5. Ulangi setiap malam hingga kutilnya hilang.

Cara lain adalah dengan merendam kaki atau tangan dalam larutan cuka:

  • Campurkan cuka apel dan air (perbandingan sama) dalam sebuah ember atau baskom besar.
  • Rendam area yang ditumbuhi kutil selama 15 menit setiap harinya.
  • Setelah selesai, bilas kulit dengan air bersih.

Apakah ada riset ilmiah yang mendukung metode penyembuhan kutil dengan cuka apel ini?

Sayangnya, hanya ada sedikit saja bukti ilmiah yang membuktikan kalau cuka apel efektif hilangkan kutil. Berbagai studi memang menunjukkan kalau cuka apel dapat membunuh patogen berbahaya di laboratorium.

Oleh karenanya cuka sering sekali dimanfaatkan untuk mensterilkan peralatan rumah tangga, atau mengawetkan makanan. Namun, para ahli belum berani mengklaim kalau cuka apel – baik diminum atau dioleskan – dapat membantu mengatasi infeksi pada manusia.

Walau begitu, cuka apel digadang-gadang memiliki cara kerja yang sama dengan asam lain, salah satunya asam salisilat. Riset kecil-kecilan yang dilakukan terhadap 57 pasien mendapati bahwa kristal asam monokloroasetat dan salep asam salisilat (60%) jauh lebih efektif atasi kutil ketimbang plasebo.

Ini berarti asam-asam tersebut bekerja dengan cara merusak jaringan kutil. Meski secara teori, cuka apel bisa bekerja dengan cara yang sama, namun belum ada bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut.

Jadi, apakah aman kalau membubuhkan cuka apel di atas kutil?

Sifat asam pada cuka apel tidaklah terlalu kuat karena hanya mengandung 4-8% asam asetat saja. Meski demikian, asam yang lemah ini juga bisa menyebabkan kulit terbakar. Beberapa kasus, khususnya pada anak-anak, mendapati bahwa cuka apel bisa menyebabkan kulit terbakar ketika dioleskan langsung ke kulit.

Oleh karenanya, sebelum memakai cuka apel, ada baiknya Anda mengujinya lebih dulu. Wajar kalau kulit mengalami iritasi ringan atau sensasi terbakar setelah dibubuhi cuka apel. Namun kalau sensasi tersebut kian parah seiring bertambahnya waktu, maka segera singkirkan kapas dari kulit dan bilas bagian tersebut dengan air.

Anda juga bisa ‘melatih’ kulit untuk terbiasa memakai cuka apel dengan cara berikut:

  • Perbanyak airnya, sementara cuka apelnya sedikit saja.
  • Gunakan perbandingan sama antara cuka apel dan air.
  • Begitu kulit sudah terbiasa, maka Anda boleh menggunakan cuka apel full tanpa tambahan air.

Pastinya, jangan sekali-kali membubuhkan cuka apel ke kulit terluka. Area wajah dan leher juga sebaiknya jangan, kecuali kalau Anda memang sudah terbiasa dan terbukti tidak mengalami iritasi saat memakainya.

Reaksi alergi yang mungkin ditimbulkan cuka apel antara lain:

Jika mengalami reaksi alergi tadi (atau lainnya), maka segera hentikan pemakaiannya dan hubungi dokter.

Kesimpulannya

Sama seperti bahan alami lainnya, bukti yang mendukung penggunaan cuka apel untuk kutil kebanyakan masih bersifat anekdot. Namun karena cuka apel mudah didapatkan dan harganya juga terjangkau, maka tak ada salahnya mencoba bahan alami ini lebih dulu sebelum menempuh metode perawatan lain yang lebih mahal. Selamat mencoba!


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Apple Cider Vinegar for Wart Removal. Healthline. (https://www.healthline.com/health/apple-cider-vinegar-warts)
Apple cider vinegar to remove warts: Effectiveness and side effects. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/321055.php)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app