Kapan Janin Mulai Bergerak? Ini Penjelasan Dokter

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Kapan Janin Mulai Bergerak? Ini Penjelasan Dokter
Salah satu momen paling ditunggu oleh ibu hamil adalah ketika merasakan gerakan janin untuk pertama kalinya. Sayangnya banyak yang belum mengetahui kapan janin mulai bergerak dalam rahim, kapan tendangan sang buah hati mulai dirasakan. Mengetahui hal ini sangatlah penting guna memantau perkembangan janin dalam kandungan.

Kapan janin mulai bergerak di dalam kandungan?

Ibu harus merasakan gerakan pertama janin ketika usia kehamilan memasuki 16 sampai 25 minggu. Jika ini adalah kehamilan pertama, maka gerakan pertama bisa lebih lambat yakni mendekati usia 25 minggu. Pada kehamilan kedua, beberapa ibu hamil mulai merasakan gerakan janin secepatnya pada kehamilan 13 minggu. Tips: Jika ingin merasakan gerakan janin yang lebih jelas terasa, maka usahakan Ibu berada pada posisi yang tenang, baik duduk atau berbaring. Baca: Seperti apa sih rasanya ketika janin mulai bergerak? Ibu hamil akan merasakan gerakan janin seolah-olah ada sesuatu yang bergerak dari dalam kandungan, mungkin akan terasa seperti ditendang-tendang, didorong, atau berkedut. Bagi yang baru pertama kali hamil, mungkin akan kesulitan membedakan apakah itu gerakan janin atau gerakan organ perut lainnya, seperti saat ada gas dalam usus, kelaparan, dan sebagainya. Tetapi bagi Ibu yang sudah hamil kedua dan ketiga, mereka akan lebih mahir membedakan ketika bayi mulai bergerak. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, maka gerakan janin akan berbeda. Pada kehamilan trimester kedua dan ketiga, gerakan janin akan lebih nyata terasa, yakni berupa tendangan, dorongan dan sikutan. Seberapa sering janin bergerak? Pada saat janin mulai bergerak di awal kehamilan, gerakannya hanya terasa sedikit (berdetak) dengan frekuensi yang jarang. Tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, biasanya pada akhir trimester kedua, tendangan janin harus lebih kuat dan lebih sering. Studi menunjukkan bahwa pada trimester ketiga, bayi bergerak sekitar 30 kali setiap jam. Janin cenderung bergerak lebih sering pada waktu tertentu dalam sehari, biasanya paling aktif pada pukul 21:00-01:00, tepat seperti jam tidur Ibu. Gerakan yang lebih sering pada jam tersebut terjadi akibat kadar gula darah yang berubah. Janin dalam kandungan juga bisa menanggapi suara atau sentuhan, dan bahkan mungkin menendang pasangan tidur Anda, jika ia merasa kesempitan. Pergerakan janin perlu dipantau! Setelah gerakan janin menjadi mapan (biasanya pada minggu 28), beberapa dokter menyarankan agar bunda selalu memantau gerakan janin untuk memastikannya masih terus bergerak secara normal yang berarti bahwa kondisi kesehatan janin dalam keadaan baik. Jika mau dihitung, pastikan ibu berada pada posisi yang nyaman, bisa duduk atau berbaring pada jam tertentu ketika janin paling aktif bergerak. Hitunglah berapa kali gerakan janin dirasakan selama 2 jam, catat lalu bandingkanlah pada hari-hari setelahnya di jam yang sama. Memang belum ada standar baku mengenai jumlah gerakan yang harus dihitung dan berapa nilai normalnya, tetapi American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan bahwa ibu harus merasakan setidaknya 10 gerakan dalam waktu dua jam. Jika hari ini Ibu tidak merasakan janin bergerak 10 kali selama dua jam, coba lagi di hari berikutnya. Kemudian jika Anda masih tidak bisa merasakan 10 gerakan dalam dua jam, atau janin tidak lebih aktif daripada biasanya, maka hubungi penyedia pelayanan kesehatan Anda, baik bidan ataupun dokter.

Apa yang harus diwaspadai?

Jika kehamilan Anda belum mencapai 25 minggu dan tidak merasakan janin bergerak, atau jika Anda tidak yakin apakah itu gerakan janin atau bukan, maka janganlah panik. Seiring dengan pertumbuhan janin, Anda akan dapat lebih mudah untuk membedakan gerakan nya. Anda juga nantinya akan bisa mengetahui pada jam berapa janin lebih aktif bergerak setiap harinya. Jangan salah, beberapa bayi ada yang secara alami memang kurang aktif bergerak dibanding yang lain. Itulah mengapa pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan rutin untuk memantau kesehatan sang buah hati. Ketahui Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Kurangnya gerakan juga dapat berarti bahwa janin sedang tertidur. Ibu juga mungkin akan merasakan bahwa gerakan janin yang berupa tendangan dan sikutan menjadi lebih jarang setelah usia kehamilan 32 minggu, yakni ketika janin tumbuh lebih besar sedangkan ruangan (rahim) yang tersedia menjadi sempit untuk bergerak. Timeline Gerakan Janin dalam Kandungan Agar lebih mudah dipahami dan diingat, berikut ini adalah panduan yang bisa digunakan untuk memantau pergerakan janin.
  • Minggu 12: Janin harus mulai bergerak, tetapi Ibu biasanya tidak akan merasakan apa-apa, karena bayi masih sangat kecil.
  • Minggu 16: Beberapa Ibu hamil akan mulai merasakan debar-debar kecil. Masih sulit membedakan apakah itu gerakan janin atau gerakan gas dalam usus.
  • Minggu 20: Ibu hamil mulai benar-benar merasakan gerakan pertama janin.
  • Minggu 24: Gerakan janin mulai menjadi lebih mapan. Kandungan terkadang terasa seperti berkedut yang menandakan bahwa janin sedang cegukan. Baca: Janin Sudah Cegukan Sejak Dalam Rahim. (Minimal 10 kali/2 jam di waktu paling aktif)
  • Minggu 28: Janin mulai sering bergerak. Akan terasa tendangan dan sikutan yang lebih nyata. (Minimal 10 kali/2 jam di waktu paling aktif)
  • Minggu 36: Rahim semakin sempit seiring dengan bertambah besarnya janin, sehingga gerakan janin mulai sedikit jarang.
Itulah jawaban dari persoalan kapan janin mulai bergerak, gerakannya seperti apa, dan seberapa sering gerakan dirasakan. Semoga bermanfaat.
14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app