GRACIA BELINDA
Ditulis oleh
GRACIA BELINDA
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Apa yang Buat Tolak Angin Efektif Lawan Masuk Angin?

Dipublish tanggal: Okt 14, 2020 Update terakhir: Apr 7, 2022 Waktu baca: 3 menit
Apa yang Buat Tolak Angin Efektif Lawan Masuk Angin?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Tolak Angin adalah salah satu produk herbal Indonesia yang seringkali dianggap ampuh meredakan gejala masuk angin;
  • Ada 4 kandungan utama dalam produk Tolak Angin: Buah adas, kayu ules, daun cengkeh, dan jahe;
  • Tolak Angin ditujukan untuk meredakan gejala masuk angin, kelelahan, kurang tidur, dan memelihara daya tahan tubuh;
  • Beberapa pilihan produk Tolak Angin antara lain Tolak Angin Flu, Tolak Angin Anak + Madu, Tolak Angin Bebas Gula, dan Tolak Angin Permen;
  • Klik untuk membeli Tolak Angin serta obat masuk angin dan obat herbal lainnya dari rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkir ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Orang pintar minum Tolak Angin? Tagline tersebut tentu tak asing terdengar di sebagian besar masyarakat Indonesia. Salah satu produk herbal dari Indonesia ini seringkali dianggap ampuh meredakan gejala masuk angin. Nah, pertanyaannya: Apa yang membuat Tolak Angin diklaim ampuh melawan masuk angin? 

Kandungan Herbal Tolak Angin

Jelas, kandungan herbal pada tolak angin yang menjadi jawabannya. Pada dasarnya, Tolak Angin memiliki 4 kandungan berikut:

1. Foeniculi fructus (Buah adas)

Foeniculi Fructus atau buah Adas yang lebih dikenal sebagai bumbu masakan memiliki manfaat sebagai pelega tenggorokan karena dapat membantu mengencerkan dan mengeluarkan dahak, serta mengurangi peradangan pada tenggorokan.

2. Isorae fructus (Kayu ules)

Kayu ules seringkali dijadikan sebagai bahan pembuatan jamu karena memiliki sifat analgesik yang berguna untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri. Kayu ules juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan meningkatkan imunitas tubuh. 

3. Caryophylli folium (Daun cengkeh)

Daun cengkeh yang ada dalam produk Tolak Angin memiliki khasiat untuk mengatasi mual, perut kembung, dan gangguan pencernaan lainnya. Daun cengkeh sendiri dianggap baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena kandungan antioksidan yang dimilikinya.

4. Zingiberis rhizoma (Jahe)

Selain mampu menghangatkan tubuh, ada beragam manfaat jahe bagi kesehatan, di antaranya membantu mengatasi mual, muntah, dan perut kembung. Jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi dan analgesik yang berguna untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada tubuh. Oleh karena itu, jahe menjadi salah satu kandungan penting dalam Tolak Angin. 

Selain bahan-bahan di atas, sejumlah produk Tolak Angin juga memiliki kandungan bahan lain, seperti daun mint, madu, royal jelly, echinacea, valerian, panax ginseng, dan beberapa kandungan lainnya.

Baca juga: 10 Manfaat Jahe untuk Kesehatan 

Manfaat Tolak Angin

Meredakan gejala masuk angin

Dikenal sebagai salah satu obat masuk angin, hampir semua produk Tolak Angin memang ditujukan untuk meredakan gejala masuk angin. 

Masuk angin sendiri sering diartikan sebagai sensasi 'tidak enak badan' akibat banyaknya angin yang masuk ke dalam tubuh. Faktanya, dunia medis lokal dan internasional tidak mengenal penyakit 'masuk angin'.

Dilansir Kompas, dr. Mulia Sp. PD, dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktik di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, mengungkapkan bahwa masuk angin adalah istilah yang dipakai orang Indonesia untuk menggambarkan sekumpulan gejala dari 2 penyakit, yaitu maag (gastritis) dan flu biasa (common cold).

Saat terkena masuk angin, seseorang biasanya akan mengalami gejala maag seperti perut kembung, begah, mual, dan sering sendawa. Pada saat yang bersamaan, orang tersebut biasanya juga merasakan demam, menggigil, sakit kepala, hidung tersumbat atau meler, hingga badan pegal dan lemas sebagaimana gejala flu yang khas.

Masyarakat Indonesia menganggap masuk angin menjadi suatu penyakit yang sering muncul akibat kelamaan terkena udara AC atau sering hujan-hujanan. Padahal, sampai saat ini belum ada bukti medis yang cukup untuk mendukung klaim ini. Terlebih, gejala masuk angin yang sering diceritakan ternyata mirip dengan penyakit flu.

Baca juga: Cara Atasi Masuk Angin Setelah Kehujanan 

Manfaat tolak angin lainnya

Selain efektif meredakan gejala masuk angin, manfaat Tolak Angin yang termasuk dalam kategori obat herbal juga dapat diminum saat sedang melakukan perjalanan jauh, kelelahan, atau kurang tidur. 

Untuk pemeliharaan daya tahan tubuh, dosis yang direkomendasikan oleh Tolak Angin adalah 2 sachet setiap hari. Dosis lainnya bisa dilihat pada kemasan.

Baca juga: 6 Penyebab Sistem Kekebalan Tubuh Menurun

Varian Tolak Angin

Tolak Angin adalah produk obat herbal yang diproduksi dan dikembangkan oleh PT. Sido Muncul yang terbukti melalui serangkaian pengujian dapat membantu memelihara atau menjaga daya tahan tubuh. 

Berikut ini beberapa varian Tolak Angin yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat sesuai dengan indikasi penggunaan:

  1. Tolak Angin Cair;
  2. Tolak Angin Anak+Madu;
  3. Tolak Angin Flu;
  4. Tolak Angin Bebas Gula;
  5. Tolak Angin Mint Soft Capsule;
  6. Tolak Angin Permen;
  7. Tolak Angin Jamu Serbuk.

Meski Tolak Angin termasuk obat herbal tradisional dengan kandungan bahan alami, penggunaannya sebagai obat masuk angin tetap harus mengikuti aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jika dalam 3 hari setelah penggunaan kondisi tetap tidak membaik, segera periksakan diri ke dokter.

Sejumlah efek samping ringan yang mungkin timbul akibat penggunaan produk herbal Tolak Angin adalah sakit kepala, sulit tidur, penglihatan kabur, dan gelisah. Bahkan efek samping yang parah seperti peningkatan detak jantung, penyempitan pembuluh darah jantung, dan penurunan gerak pada usus juga mungkin terjadi.

Produk Tolak Angin sebagai salah satu cara mengatasi masuk angin tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia 12 tahun, wanita hamil, dan wanita menyusui. Penderita gangguan fungsi hati juga sebaiknya tidak mengonsumsi Tolak Angin. Hindari penggunaan Tolak Angin dalam jangka panjang atau melebihi waktu 8 minggu berturut-turut.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app