Kenali 30 Gejala HIV AIDS Fase Awal, Laten, dan Lanjut

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mei 24, 2019 Waktu baca: 4 menit

HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Sebuah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh agar menjadi lemah sehingga tidak dapat melawan infeksi dan penyakit. Sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome yaitu sekumpulan gejala penyakit yang muncul karena sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga dapat mengancam nyawa penderita dan disebabkan oleh virus HIV.

Dengan kata lain AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, ketika tubuh tidak lagi bisa melawan infeksi yang dapat mengancam jiwa. Dengan diagnosis dini dan mengetahui gejala HIV / AIDS dan pengobatan yang efektif, kebanyakan orang dengan HIV tidak akan terus mengembangkan AIDS.

HIV biasanya menular lewat hubungan seksual. Virus ini juga dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang penderita yang terinfeksi, misalnya menggunakan jarum suntik bersama-sama, mesin tato yang terkontaminasi, dan sebagainya. Bisa juga ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan atau menyusui. Ketika virus HIV masuk ke tubuh manusia, ia akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk melemahkan sistem kekebalan tubuh sampai akhirnya menjadi penyakit AIDS.

Sampai saat ini belum ditemukan obat HIV / AIDS, namun sudah ada obat yang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan meringankan gejala HIV / AIDS. Obat ini telah mengurangi angka kematian akibat AIDS di banyak negara maju. Penyakit ini menjadi momok yang menakutkan bagi siapa saja. Upaya yang bisa kita lakukan adalah dengan mengenali setiap gejala HIV / AIDS sedari awal kemunculannya, lalu dengan cepat tanggap melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan hal tersebut karena apabila ditangani dengan segera maka penyakit ini sangat mungkin untuk disembuhkan. Apa saja gejala-gejala dari HIV / AIDS?

Tahapan-Tahapan Gejala HIV AIDS

Gejala HIV Fase Primer atau Akut

Banyak orang tidak mengalami gejala apapun setelah terinfeksi HIV. Sedangkan sebagian lainnya mengalami gejala HIV yang mirip flu dalam 1-2 bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh. Fase ini disebut sebagai infeksi HIV primer atau akut, biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Tanda-tanda dan gejala HIV primer atau akut antara lain:

  • Demam atau panas. Menyerupai demam pada umumnya, yaitu suhu tubuh yang tinggi antara 38-40 °C. Demam terjadi ketika tubuh membentuk antibodi dalam melawan virus.
  • Sakit kepala adalah efek dari timbulnya demam. Ketika demam muncul biasanya akan disusul dengan sakit kepala, namun gejala ini tidak selalu ada.
  • Nyeri otot. Sakit atau pegal-pegal merupakan kondisi umum yang bisa disebabkan oleh penyakit HIV tahap awal. Bedakan dengan pegal-pegal akibat kelelahan. Nyeri otot di sini dipengaruhi oleh kondisi tubuh yang meriang bersamaan dengan demam.
  • Ruam. Memang ini ciri-ciri HIV yang tidak selalu ada dan kehadirannya pun seringkali diabaikan lantaran ruam yang muncul hanya samar-samar, tidak seperti pada campak yang tampak jelas.
  • Menggigil. Ketika suhu tubuh naik tinggi dibanding dengan lingkungan atau suhu ruangan, maka seseorang bisa mengalami menggigil.
  • Sakit tenggorokan yang mirip dengan ketika terkena radang tenggorokan.
  • Sariawan pada mulut atau alat kelamin.
  • Pembesaran kelenjar getah bening, terutama pada leher.
  • Nyeri sendi.
  • Keringat malam.
  • Diare.

Meskipun gejala HIV primer ini mungkin cukup ringan, namun jumlah virus di dalam aliran darah (viral load) sangat tinggi. Sebagai akibatnya, infeksi HIV akan menyebar lebih efisien selama infeksi primer daripada selama tahap berikutnya. Gejala HIV akut biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu, namun virus HIV masih tetap eksis di dalam tubuh.

Gejala HIV Fase Laten

Setelah infeksi awal, seseorang mungkin tidak memiliki gejala apapun. Fase ini disebut fase laten. Pada beberapa orang, pembengkakan kelenjar getah bening tetap terjadi selama fase laten ini. Jika tidak, maka tidak ada tanda-tanda dan gejala khusus. Perkembangan penyakit bervariasi di masing-masing individu, di mana kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa bulan hingga lebih dari 10 tahun.

Selama periode ini, virus terus berkembang biak secara aktif dan menginfeksi serta membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh. Padahal sistem kekebalan tubuh kita berfungsi untuk melawan bakteri, virus, dan penyebab infeksi lainnya. Sel-sel kekebalan tubuh yang diserang oleh virus HIV adalah sel-sel yang merupakan pejuang infeksi primer, yang disebut CD4+ atau sel T4.

Gejala Awal Infeksi HIV

Setelah sistem kekebalan tubuh melemah, seseorang yang terinfeksi HIV akan menunjukkan gejala sebagai berikut:

  • Lemah.
  • Berat badan turun.
  • Demam dan sering berkeringat.
  • Infeksi jamur persisten atau sering terjadi.
  • Ruam kulit persisten atau kulit terkelupas.
  • Kehilangan memori jangka pendek.
  • Infeksi herpes pada mulut, genital, atau anus.
  • Berkembang menjadi AIDS.

Jika tidak menerima pengobatan, HIV ini biasanya akan berkembang menjadi AIDS dalam kurun waktu sekitar 10 tahun. Pada saat AIDS berkembang, sistem kekebalan tubuh telah rusak parah dan membuat seseorang rentan terhadap infeksi.

Gejala AIDS

Definisi penderita AIDS adalah semua orang terinfeksi HIV yang memiliki kurang dari 200 sel CD4+ per mikroliter darah. Definisi ini juga mencakup 26 kondisi penyakit yang umum pada penyakit HIV lanjut, namun jarang terjadi pada orang sehat. Artinya orang yang terkena HIV karena kekebalan tubuhnya lemah, maka akan mudah terserang infeksi baik oleh bakteri, virus, jamur, parasit, maupun organisme lainnya. Kondisi ini disebut dengan infeksi oportunistik. Oleh karena itu, yang menjadi masalah bukan lagi penyakit HIV namun infeksi oportunistik tersebut.

Tanda-tanda dan gejala AIDS yang merupakan tanda-tanda infeksi oportunistik adalah sebagai berikut:

  • Keringat berlebihan di malam hari.
  • Menggigil atau demam lebih tinggi dari 38°C selama beberapa minggu.
  • Batuk, karena seringnya terkena peradangan atau infeksi di tenggorokan.
  • Sulit atau sakit saat menelan.
  • Sesak napas, bisa terjadi akibat pneumonia atau paru-paru basah yang sering disebabkan oleh mikoorganisme Pneumocystic carinii.
  • Diare kronis, maksudnya adalah menderita diare yang lama meskipun telah diobati namun tak kunjung sembuh.
  • Bintik-bintik putih persisten atau lesi yang tidak biasa di lidah atau di mulut (sariawan).
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan yang terus menerus.
  • Penglihatan kabur dan terdistorsi.
  • Berat badan turun drastis.
  • Ruam kulit atau benjolan.

Orang dengan AIDS juga rentan terhadap berbagai kanker seperti sarkoma kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut limfoma. Setelah diagnosis AIDS ditegakkan, rata-rata waktu survival diperkirakan berkisar antara 2-3 tahun. Apabila Anda merasa memiliki gejala-gejala HIV AIDS seperti di atas, apalagi yang termasuk golongan berisiko, segeralah periksakan diri ke dokter atau rumah sakit untuk mendapat kepastian.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Halaman tidak ditemukan - Spirita (http://www.spiritia.or.id/Dok/pedomanart2011.pdf)
Five Stages of HIV & AIDS - Healthfully (https://www.livestrong.com/article/90423-five-stages-hiv-aids/)
Perilaku Seksual Berisiko Masih Jadi Penyebab Utama Kasus HIV/AIDS di Indonesia (https://www.voaindonesia.com/a/perilaku-seksual-menyimpang-masih-jadi-penyebab-utama-kasus-hiv-aids-di-indonesia/3618742.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app