Fungsi Kandung Kemih Dapat Terganggu Akibat Hal Ini

Dipublish tanggal: Okt 28, 2019 Update terakhir: Nov 22, 2021 Tinjau pada Nov 15, 2019 Waktu baca: 4 menit
Fungsi Kandung Kemih Dapat Terganggu Akibat Hal Ini

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Kandung kemih yang berada pada tubuh manusia mempunyai fungsi untuk menyimpan urine hingga dikeluarkan oleh tubuh melalui kencing;
  • Fungsi kandung kemih dapat menampung urine hasil produksi ginjal dengan daya tampung sekitar 400-600 ml sebelum dikeluarkan;
  • Gangguan fungsi kandung kemih umumnya disebabkan oleh masalah kesehatan dan juga faktor usia serta meregangnya otot kandung kemih;
  • Fungsi kandung kemih juga dapat terganggu akibat adanya pembentukan batu kandung kemih, inkontinensia urine, hingga sistitis;
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin baik di klinik maupun di rumah dengan harga khusus dan promo menarik hanya melalui HDmall.

Kandung kemih adalah suatu bagian dalam sistem saluran kencing yang berada pada tubuh manusia dan mempunyai fungsi untuk menyimpan urine hingga dikeluarkan oleh tubuh. Akan tetapi, fungsi urine dapat terganggu jika mengalami infeksi kandung kemih atau masalah kesehatan lainnya.

Selain kandung kemih, terdapat pula ginjal dan organ lainnya yang termasuk dalam saluran ini, yaitu:

  • Saluran uretra, yang berfungsi untuk mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih
  • Saluran ureter atau uretra juga mempunyai peran mengeluarkan urine dari dalam tubuh

Urine sendiri merupakan hasil saringan dari limbah dan cairan yang berasal dari darah. Urine yang belum dikeluarkan dari dalam tubuh akan diproduksi oleh ginjal dan terkumpul di kandung kemih. 

Fungsi kandung kemih adalah sebagai tempat penampungan urine hasil produksi ginjal yang biasanya mampu menampung sekitar 400-600 ml sebelum nantinya dikeluarkan melalui proses buang air kecil.

Apa saja kondisi yang dapat mengganggu fungsi kandung kemih?

Terganggunya fungsi kandung kemih dapat disebabkan oleh masalah kesehatan dan juga faktor usia. Sebab semakin bertambahnya usia, dinding kandung kemih akan mengalami perubahan. 

Perubahan yang terjadi dapat berupa kakunya jaringan elastis pada kandung kemih, melemahnya beberapa bagian otot, dan berkurangnya tingkat fleksibilitas kandung kemih saat berkembang. Akibatnya, kemampuan fungsi kandung kemih dalam menampung urine menjadi tidak optimal dibandingkan sebelumnya.

Otot kandung kemih yang melemah biasanya akan membuat kandung kemih dan vagina turun pada wanita. Hal ini pun berisiko menyebabkan terjadinya penekanan dan menghambat aliran urine di saluran kemih. 

Sedangkan pada pria, saluran kemih menjadi terhalang oleh pembesaran kelenjar prostat. Selain karena hal tersebut, beberapa kondisi lainnya juga dapat mengganggu fungsi kandung kemih, di antaranya:

Batu kandung kemih

Terbentuknya batu dalam kandung kemih atau bladder calculi dapat terjadi karena endapan kandungan mineral dalam tubuh yang akan menghambat aliran urine saat keluar. Kondisi ini dapat menyumbat saluran urine dan menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil. 

Pembentukan batu kandung kemih dapat berisiko lebih tinggi pada orang yang lebih sedikit minum air putih dan hasil itu dapat memperparah ukuran dan bentuk batu yang berada di kandung kemih. 

Kebiasaan dalam menahan kencing ini bahkan dapat menyebabkan seseorang menjadi tidak bisa buang air kecil sama sekali dan mungkin membutuhkan bantuan penggunaan kateter.

Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Diagnosis Batu Kandung Kemih

Inkontinensia urine

Inkontinensia urine adalah suatu kondisi ketika seseorang merasa sulit untuk menahan kencing sehingga urine tidak terkontrol dan dapat menyebabkan buang air kecil tanpa sengaja (mengompol). 

Inkontinensia urine atau kebocoran urine ini biasanya terjadi seiring bertambahnya usia serta beberapa kondisi yang dapat menjadi faktor penyebab, seperti peningkatan tekanan pada perut yang disebabkan oleh aktivitas olahraga, penyakit stroke, diabetes, ataupun kondisi lain yang menyebabkan seseorang menjadi sulit buang air kecil ke kamar mandi.

Retensi urine

Retensi urine adalah gangguan ketika urine tidak dapat keluar dari kandung kemih secara lancar sehingga kandung kemih sulit berada dalam keadaan kosong. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh terhambat atau tertekannya aktivitas otot kandung kemih. 

Retensi urine juga disebabkan oleh adanya infeksi yang tidak hanya terjadi pada kandung kemih, tetapi juga di sekitar sumsum tulang belakang. Retensi urine ini dapat menyebabkan pembengkakan kandung kemih karena menahan terlalu banyak urine.

Overactive bladder (OAB)

Sebelum terjadinya inkontinensia urine, biasanya kandung kemih akan mengalami kondisi overactive bladder (OAB) atau dikenal dengan kandung kemih overaktif terlebih dahulu. 

Penyebab kondisi ini bisa terjadi karena otot-otot kandung kemih yang bekerja terlalu aktif sehingga menyebabkan kontraksi otot dan memicu keluarnya urine secara mendadak. Akibatnya, seseorang akan sangat sulit menahan keinginan untuk buang air kecil walau hanya sebentar.

Cystitis

Cystitis merupakan suatu kondisi yang menggambarkan adanya infeksi atau peradangan yang terjadi pada kandung kemih. Biasanya kondisi ini akan menyebabkan rasa sakit, perasaan tidak nyaman saat buang air kecil atau bahkan menyebabkan intensitas buang air kecil menjadi lebih sering. 

Sistitis (Cystitis) paling sering disebabkan oleh adanya infeksi bakteri sehingga disebut juga sebagai infeksi kandung kemih. Umumnya, kasus Cystitis yang ringan dapat sembuh dengan sendirinya.

Akan tetapi jika sudah terjadi selama beberapa hari, maka ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter agar diberikan resep obat antibiotik oleh dokter atau bahkan diperlukan tindakan operasi laparoskopi untuk mengatasi infeksi saluran kemih yang sudah parah dan terbentuk batu di dalamnya.

Baca juga: Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Obat

Bagaimana cara mengetahui ada tidaknya gangguan fungsi kandung kemih?

Jika Anda merasakan beberapa gejala yang tidak nyaman terutama ketika buang air kecil, segera periksakan kondisi ini pada dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Waspadai juga beberapa keluhan saat buang air kecil seperti warna urine berubah menjadi gelap, kencing berdarah, nyeri punggung, dan juga demam.

Dokter akan menelusuri riwayat kesehatan dan mulai melakukan pemeriksaan fisik, termasuk tes urine. Saat pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan memasukkan tabung yang berisi kamera dalam saluran kemih untuk melihat kondisi secara lebih jelas.

Perawatan yang dilakukan untuk mengatasi gangguan fungsi kandung kemih pun bervariasi, termasuk latihan senam kegel, pemasangan kateter, hingga tindakan operasi dan laparoskopi. 


32 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Diagnosing and treating interstitial cystitis. Harvard Health. (https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/diagnosing-and-treating-interstitial-cystitis)
Functional urological disorders: a sensitized defence response in the bladder–gut–brain axis. Nature. (https://www.nature.com/articles/nrurol.2016.227)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app