Gangguan Elektrolit - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 3, 2019 Waktu baca: 3 menit

Tahukah Anda bahwa Mineral atau elektrolit seperti natrium, kalium, magnesium, dll sangat diperlukan oleh tubuh manusia untuk menjalankan fungsi sel dan organ. Elektrolit merupakan mineral dalam tubuh yang memiliki muatan listrik. 

Elektrolit memiliki fungsi untuk menjaga cairan dalam tubuh, menjaga keasaman darah (pH), dan membantu kerja fungsi otot. Hal ini yang menjadikan elektrolit sangat penting untuk menjaga kesimbangan tubuh manusia.

Kadang-kadang tingkat elektrolit dalam tubuh meningkat atau menurun karena beberapa penyebab. Ketidakseimbangan kadar elektrolit bisa menimbulkan berbagai gangguan pada fungsi organ di dalam tubuh. Bahkan pada kasus yang berat, hal ini bisa menyebabkan kejangkoma, dan gagal jantung

Kondisi ini dikenal sebagai ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan elektrolit. Hal ini juga dikenal sebagai ketidakseimbangan garam tubuh atau ketidakseimbangan kimia tubuh.

Apa yang menyebabkan terjadinya Gangguan Elektrolit?

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan eletrolit atau ketidakseimbangan elektrolit. Pada umumnya, seseorang akan kehilangan mineral setiap harinya. Setidaknya ada sedikit elektrolit yang hilang setiap kali seseorang pergi ke kamar mandi atau berkeringat terlalu banyak. Namun, hal ini tidak akan menimbulkan masalah karena mineral yang hilang bisa dengan mudah diganti, caranya dengan meminum cairan dan makan makanan yang mengandung banyak mineral.

Masalah gannguan elektrolit akan timbul saat tubuh tidak bisa mengganti mineral yang hilang secara cepat dan tak terkendali. Contohnya adalah ketika seseorang kehilangan banyak darah akibat luka yang besar. Hal ini juga bisa terjadi jika organ tubuh tidak bekerja dengan benar karena penyakit tertentu, seperti jenis kanker dan penyakit ginjal kronis dan lain-lain.

Selain contoh penyebab yang telah disebutkan diatas, kemungkinan penyebab gangguan elektrolit lainnya adalah:

  • Penyakit yang menyebabkan diare, muntah, dan demam
  • Penyalahgunaan alcohol
  • Pola makan buruk yang rendah nutrisi dan mineral
  • Meminum obat tertentu untuk pengobatan penyakit tertentu
  • Ketidakmampuan menyerap nutrisi dari makanan karena masalah pencernaan

Apa saja gejala -gejala dari Gangguan Elektrolit?

Terdapat banyak gejala- gejala yang perlu Anda ketehaui mengenai gangguan elektrolit. Berikut ini adalah gejala paling umum dari ketidakseimbangan elektrolit:

  • Muntah
  • Mulut kering
  • Cepat marah
  • Denyut jantung lambat
  • Kejang
  • Palpitasi
  • Pingsan
  • Sembelit
  • Kekakuan sendi
  • Tekanan darah rendah
  • Kurangnya koordinasi
  • Kelelahan
  • Kram otot dan kejang
  • Mual
  • Pusing

Dalam kasus ketidakseimbangan elektrolit yang parah khususnya pada kasus yang ekstrim, biasanya akan muncul gejala- gejala seperti, koma, kejang, perhentian jantung (cardiac arrest), dan kematian. 

Diagnosis Gangguan Elektrolit

Setelah menanyakan riwayat gejala yang dialami pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama pemeriksaan untuk mengetahui refleks tubuh pasien. Setelah itu, untuk mengukur kadar elektrolit, diambil sampel darah. 

Selain pemeriksaan elektrolit, pemeriksaan fungsi ginjal melalui sampel darah dapat dilakukan.

Bagaimana cara mengatasi Gangguan Elektrolit?

Sebelum mengatasi gangguan elektrolit langkah awal yang perlu dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi penyebab terjadinya gangguan elektrolit sebelum memulai pengobatan apapun.

Biasanya Dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan tes darah dan tes urine, X-ray untuk mendiagnosa penyebab terjadinya gangguan elektrolit. Jika ketidakseimbangan ini disebabkan karena kondisi medis yang ada, prioritas pertama adalah untuk mengatasi kondisi tersebut. 

Dalam kasus-kasus kecil, mengatasi gangguan elektrolit bisa dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak mineral. Kedua, dengan cara memenuhi kebutuhan elektrolit dengan memperbanyak minum, hal ini juga dapat membantu dalam mengobati ketidakseimbangan elektrolit atau ganngguan elektrolit.

Namun, pada kasus yang parah, penggunaan cairan intravena atau cairan infus merupakan pilihan utama untuk mengembalikan elektrolit menjadi normal kembali. Jika gejala memburuk, rawat inap mungkin diperlukan. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter segera jika Anda tidak dapat mengidentifikasi penyebab gejala.

Bagaimana cara mencegah terjadinya Gangguan Elektrolit?

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya gangguan elektrolit:

  • Dehidrasi tidak hanya terjadi selama musim panas karena terdapat kemungkinan ketidakseimbangan elektrolit bahkan terjadi di musim dingin (hujan). Cegah dehidrasi dengan minum cukup cairan dan air, terutama di musim panas.
  • Sebagai tindakan pencegahan, pastikan Anda terhidrasi dengan baik saat melakukan aktivitas fisik atau olahraga.
  • Mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak mineral termasuk buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan

Dalam sebagian besar kasus, ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan elektrolit dapat diobati secara efektif. Namun, hal ini tidak boleh diabaikan, karena dapat mengancam jiwa. Selain itu, perhatikan bahwa mengkonsumsi diet yang seimbang dan minum air dalam jumlah cukup membantu dalam mencegah gangguan elektrolit. Cintailah tubuh Anda dengan menjaga pola hidup yang sehat.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wedro, B. eMedicinehealth (2017). Electrolytes. (https://www.emedicinehealth.com/electrolytes/article_em.htm)
Watson, S. Healthline (2017). Hypophosphatemia. (https://www.healthline.com/health/hypophosphatemia)
Watson, S. Healthline (2017). Hyperphosphatemia. (https://www.healthline.com/health/hyperphosphatemia)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app