Diclofenac: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 3, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Jun 20, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Diclofenac merupakan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) yang dapat meringankan reaksi peradangan dan membantu meredakan nyeri.
  • Manfaat Diclofenac juga dapat membantu meredakan gejaal osteoarthritis, nyeri haid atau gejala PMS, serta mengatasi sakit kepala karena migrain.
  • Dosis Diclofenac untuk dewasa 75-150 mg sehari dibagi dalam 2-3 kali pemberian. Sedangkan untuk anak disesuaikan dengan berat badannya.
  • Hindari mengemudi atau menjalankan mesin berat setelah minum Diclofenac karena obat ini dapat menyebabkan katuk, pusing, hingga sakit kepala.
  • Tidak dianjurkan untuk ibu hamil, terutama pada trimester akhir. Diclofenac juga tidak disarankan untuk ibu menyusui.
  • Klik untuk mendapatkan Diclofenac atau obat anti inflamasi lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Diclofenac merupakan salah satu jenis obat antiinflamasi non-steroid (OAINS). Obat ini dapat digunakan untuk masalah kesehatan yang berkaitan dengan reaksi peradangan dan membantu meredakan rasa nyeri.

Mengenai Diclofenac

Cara kerja Diclofenac adalah dengan menghalangi produksi prostaglandin. Prostaglandin merupakan senyawa yang dilepaskan tubuh sehingga kita dapat merasakan sensasi nyeri dan reaksi inflamasi.

Ketika prostaglandin terhambat, maka rasa nyeri atau sakit maupun reaksi inflamasi dapat diredam. Diclofenac sendiri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu Diclofenac Sodium dan Diclofenac Potassium.

Perbedaannya, Diclofenac Sodium memiliki reaksi obat yang lebih lama sehingga lebih berguna dalam membantu meredakan proses inflamasi. Sedangkan Diclofenac Potassium dapat lebih cepat diserap tubuh, sehingga lebih sering digunakan untuk meredakan rasa nyeri atau sakit.

Manfaat Diclofenac

Obat Diclofenac tersedia dalam bentuk tablet oral, kapsul oral, oral delayed release tablet, oral tablet extended release, cairan intravena, dan sirup. Sediaan umum di Indonesia adalah tablet oral dan sirup.

Beberapa manfaat Diclofenac adalah sebagai berikut:

  • Membantu meredakan gejala osteoarthritis ataupun rheumatoid arthritis.
  • Sebagai terapi pada kasus ankylosing spondylitis.
  • Mengatasi nyeri yang timbul di masa awal periode haid atau selama Pre-Menstruation Syndrome (PMS).
  • Terkadang, obat ini dapat membantu mengatasi masalah sakit kepala oleh karena migraine, namun bukan untuk mencegah kekambuhan dari sakit kepala tersebut.

Dosis Diclofenac

Dosis dari obat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

  • Jenis penyakit
  • Tingkat keparahan penyakit
  • Apakah ada riwayat alergi obat ini
  • Respon tubuh seseorang terhadap pemberian obat ini
  • Ada-tidaknya penyakit lainnya yang dapat bereaksi jika mengonsumsi obat Diclofenac

Secara umum, dosis Diclofenac adalah:

  • Dewasa: 75-150 mg dalam sehari. Dosis ini dapat dibagi 2-3 kali dalam 24 jam. Dosis maksimal penggunaan adalah 200 mg untuk Diclofenac Potassium, dan 150 mg untuk Diclofenac Sodium.
  • Anak: disesuaikan dengan usia, berat badan anak, dan penyakit lain terkait yang ada pada anak.
  • Dianjurkan untuk konsumsi obat ini dengan makanan atau setelah makan.

Pengobatan terkait dengan nyeri gangguan ginjal, nyeri penyakit liver, dan pasien dialisis harus berdasarkan anjuran dokter. Perlu diperhatikan sebaiknya dalam penggunaan obat ini, Anda harus mengikuti saran dokter yang merekomendasikan obat ataupun telah memeriksa Anda secara langsung mengenai dosis dan jumlah obat yang paling tepat untuk dikonsumsi.

Beritahukan kepada dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat lain selain Diclofenac. 

Efek samping Diclofenac

Efek samping yang dapat ditimbulkan setiap obat dapat bereaksi berbeda-beda, sebab tergantung pada masing-masing individu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui efek samping yang dapat muncul dari penggunaan obat Diclofenac ini, antara lain:

Tidak semua orang mengalami efek samping di atas. Segera hentikan pemakaian obat Diclofenac apabila Anda mengalami gejala efek samping yang tercantum. 

Konsultasikan dan lakukan pemeriksaan ulang dengan dokter yang memberikan obat tersebut, sehingga dapat dipikirkan alternatif lain sebagai solusi masalah kesehatan Anda.

Informasi overdosis

Jika menggunakan obat Diclofenac secara berlebihan, sebaiknya segera kunjungi dokter Anda. Perhatikan tanda dan gejala overdosis Diclofenac, yaitu:

Interaksi Diclofenac

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Diclofenac.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Diclofenac adalah sebagai berikut:

  • Waspadai penggunaan obat Diclofenac dan ikuti anjuran dokter sebelum pemakaian. Bila Anda sedang mengikuti program hamil (promil), wanita yang sedang hamil ataupun dalam masa menyusui, maka dilarang untuk mengonsumsi obat Diclofenac.
  • Beri tahukan dokter bila Anda memiliki riwayat penyakit lainnya, seperti penyakit jantung ataupun pembuluh darah, penyakit ginjal, kelainan sistem pembekuan darah, penyakit hati (liver), lupus, penyakit stroke, penyakit tukak lambung, gangguan ataupun inflamasi usus, tekanan darah tinggi, urtikaria, porfiria, dan penyakit asma.
  • Dilarang menggunakan obat ini bila ingin mengemudi kendaraan atau menjalankan pekerjaan yang berkaitan dengan alat berat karena bisa menimbulkan rasa mengantuk, pusing, hingga nyeri kepala hebat.
  • Segera hentikan pemakaian bila timbul reaksi alergi obat atau overdosis. Segera konsultasikan pada dokter untuk penanganan lebih lanjut. 

Penggunaan Diclofenac pada ibu hamil dan ibu menyusui

Diclofenac termasuk dalam kategori D, yaitu terdapat bukti yang benar menunjukkan risiko terhadap janin manusia. Obat ini hanya dapat digunakan bila memiliki manfaat yang lebih besar daripada risikonya, seperti untuk kasus yang dapat mengancam jiwa baik ibu atau janin di kandungannya.

Sangat tidak dianjurkan penggunaan obat ini pada trimester akhir kehamilan. Pada ibu yang sedang dalam masa menyusui, sebaiknya dapat menghindari penggunaan obat ini, karena Diclofenac positif dapat masuk ke dalam kandungan ASI.  

Artikel terkait:


18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app