Jangan Tunggu Sakit, Begini Cara Cegah Masuk Angin Saat Musim Hujan

Dipublish tanggal: Sep 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 6 menit
Jangan Tunggu Sakit, Begini Cara Cegah Masuk Angin Saat Musim Hujan

Musim hujan tak hanya kerap membawa banjir, tapi juga sejumlah gangguan kesehatan. Dimulai sejak masa pancaroba, sistem kekebalan tubuh manusia cenderung menurun sehingga rentan terkena penyakit, salah satunya masuk angin. Jangan sampai jatuh sakit, bagaimana cara mencegah masuk angin saat musim hujan? Simak tips dan triknya berikut ini.

Masuk angin hanya 'penyakit' orang Indonesia

Masuk angin sering kali digambarkan sebagai sensasi "tidak enak badan" karena banyaknya angin yang masuk ke tubuh. Faktanya, tidak ada istilah penyakit "masuk angin" dalam dunia medis lokal maupun internasional.

Menurut pemaparan dari dr. Mulia Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam yang berpraktek di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk, masuk angin hanyalah istilah yang dibuat oleh orang Indonesia secara turun temurun seperti dilansir dari Kompas. Penyakit masuk angin sebetulnya merupakan kumpulan gejala yang muncul dari 2 penyakit, yaitu maag dan flu biasa (common cold).

Ketika terkena masuk angin, biasanya timbul gejala maag seperti perut kembung, sering sendawa, merasa begah karena perut penuh dengan gas, hingga mual. Setelah itu muncul juga gejala flu seperti demam, menggigil, sakit kepala, hidung tersumbat atau meler, badan pegal dan lemas, hingga batuk-batuk.

Ada beberapa kondisi yang membuat Anda rentan terkena gejala masuk angin, di antaranya:

  • Udara dingin
  • Sering lembur di kantor
  • Kehujanan saat berangkat atau pulang kerja
  • Begadang
  • Kurang tidur
  • Kurang istirahat
  • Tidak menjaga asupan makanan

Tanda dan gejala masuk angin

Masuk angin sebetulnya merupakan kombinasi dari gejala maag dan flu biasa (common cold). Secara umum, tanda dan gejala masuk angin adalah:

  • Badan terasa tidak enak atau tidak nyaman
  • Kedinginan
  • Meriang
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Hilang nafsu makan
  • Merasa cepat lelah
  • Badan terasa hangat
  • Demam
  • Perut kembung
  • Sering merasa sakit perut
  • Sering buang angin dan berbau
  • Sering sendawa ketika tidak sedang makan atau bahkan belum makan
  • Diare
  • Pegal-pegal

Walau tampak ringan, gejala masuk angin tidak boleh disepelekan. Jika Anda merasakan salah satu atau beberapa gejala masuk angin di atas, ditambah lagi dengan demam tinggi hingga 38,5 derajat Celsius selama lebih dari 5 hari, maka segera hubungi dokter. Hal ini dikhawatirkan menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan lain yang lebih serius.

Baca Juga: Masuk Angin, Tanda Serangan Jantung?

Cara mencegah masuk angin saat musim hujan

Jangan tunggu sampai sakit baru Anda lebih waspada terhadap penyakit yang rentan menyerang saat musim hujan. Apalagi 'penyakit' masuk angin yang sangat mudah terjadi ketika musim hujan.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah masuk angin saat musim hujan, antara lain:

1. Menggunakan penutup kepala atau pakaian tebal

Saat memasuki musim hujan, gunakan pakaian atau jaket yang tebal untuk melindungi diri Anda dari udara dingin. Jangan lupa selalu sedia payung, jas hujan, hingga penutup kepala di dalam tas agar tubuh terlindungi dari paparan air hujan dan angin kencang.

2. Rajinlah mencuci tangan

Meski terkesan sepele, rajin mencuci tangan ternyata bisa membantu mencegah masuk angin saat musim hujan. Hal ini dapat membantu Anda terhindar dari infeksi virus flu yang bisa menempel pada tangan hingga masuk ke dalam tubuh.

Rajinlah mencuci tangan pakai sabun dan air bersih, terutama pada waktu berikut:

  • Sebelum makan
  • Setelah menggunakan toilet
  • Setelah bermain dengan binatang atau hewan peliharaan
  • Sebelum dan setelah berinteraksi dengan orang sakit
  • Menggunakan kendaraan umum

Selain dengan sabun, Anda juga dapat menggunakan hand sanitizer yang lebih praktis dan bisa dibawa ke mana-mana.

3. Makan tepat waktu

Agar tidak mudah masuk angin saat musim hujan melanda, pastikan untuk makan selalu tepat waktu. Pasalnya, perut yang kosong karena telat makan dapat memicu peningkatan gas lambung dan ketika sedang musim hujan, Anda akan rentan terkena masuk angin.

4. Konsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang

Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang dapat membantu menguatkan tubuh dan mencegah penyakit, termasuk masuk angin. Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dalam tubuh, terutama vitamin C dan vitamin E, yang dapat membantu melawan infeksi.

Bila tubuh mulai menunjukkan gejala masuk angin seperti demam, meriang, flu, atau batuk tersumbat, pilihlah makanan hangat dan berkuah untuk membantu menghangatkan tubuh. Misalnya sup, teh manis hangat, air jahe, dan sebagainya. Suhu hangat dari makanan juga bisa membantu mengatasi hidung meler atau tersumbar agar pulih lebih cepat.

Baca Selengkapnya: 12 Makanan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

5. Minum banyak air putih

Bila tubuh mulai terasa tidak enak dan menunjukkan tanda-tanda meriang atau demam, jangan sampai Anda kekurangan cairan tubuh. Segeralah minum banyak air putih untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh sekaligus meredakan gejala masuk angin.

6. Jangan sering menyentuh wajah

Meski terlihat bersih, tangan Anda bisa saja menyimpan berbagai bakteri yang berasal dari luar. Kuman dan bakteri dapat ditularkan melalui benda-benda yang ada di sekitar, seperti gagang pintu, telepon, hingga berjabat tangan dengan orang lain.

Setelah memegang benda tersebut kemudian Anda menyentuh wajah, terutama bagian mata, hidung, dan mulut, maka bakteri dan virus tersebut bisa cepat berpindah dan masuk ke dalam tubuh. Terlebih saat musim hujan, virus flu dapat menyebar dengan cepat.

Ditambah lagi dengan orang-orang di sekitar Anda yang juga rentan terkena flu, maka risiko Anda terkena flu bisa 2 kali lipat. Oleh karena itu, sebaiknya hindari keseringan menyentuh wajah agar Anda terhindar dari infeksi.

7. Berolahraga secara teratur

Musim hujan semestinya bukanlah halangan untuk berolahraga. Walaupun Anda tidak dapat olahraga di luar rumah dengan leluasa, Anda juga dapat berolahraga ringan di rumah. Misalnya lari di tempat, senam aerobik berbekal video yang diunduh lewat internet, atau sekadar bersih-bersih rumah.

Yang terpenting, pastikan tubuh Anda tetap bergerak aktif meski cuaca sedang tidak bagus. Olahraga dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh dan membuat Anda tetap fit saat musim hujan.

8. Tidur cukup

Agar tidak mudah sakit atau masuk angin saat musim hujan, pastikan Anda mendapatkan tidur cukup setiap hari. Pasalnya, kurang tidur dapat menyebabkan metabolisme menurun sehingga tubuh lebih rentan terserang penyakit, termasuk masuk angin.

Tidak ada salahnya untuk menghentikan semua kegiatan dan rutinitas Anda untuk sementara waktu. Hal ini akan membantu tubuh Anda menyiapkan diri agar lebih kuat melawan serangan infeksi yang bisa bikin tubuh masuk angin.

9. Hindari merokok

Apa pun cuaca dan musimnya, entah itu musim hujan atau musim panas, sebaiknya hindari merokok demi kesehatan Anda. Pasalnya, merokok dapat mengeringkan saluran kering dan secara perlahan merusaknya.

Saluran pernapasan memiliki silia atau rambut halus yang berperan penting untuk memfilter kuman penyakit agar tidak masuk dalam tubuh. Kalau silia ini rusak, maka kuman akan lebih mudah masuk ke tubuh. Virus flu yang masuk ke dalam tubuh bisa memicu gejala flu hingga masuk angin saat musim hujan.

10. Mandi air hangat

Ada yang menganggap bahwa mandi malam dan kehujanan menjadi penyebab masuk angin. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah sebab ada beberapa hal yang memang bisa membuat Anda terkena masuk angin saat mandi malam atau kehujanan.

Pada dasarnya, gejala flu karena masuk angin hanya bisa muncul apabila ada virus flu yang masuk ke dalam tubuh. Artinya, terkena air dingin saat mandi malam atau kehujanan tidak serta merta membuat Anda masuk angin, selama tidak ada virus flu yang masuk dalam tubuh.

Namun, lain ceritanya jika Anda sedang demam atau merasa lelah setelah seharian beraktivitas, lalu langsung berniat mandi malam. Hal ini tidak dianjurkan karena suhu tubuh Anda masih panas akibat pengaruh aktivitas.

Bila Anda langsung mandi malam tanpa mengistirahatkan tubuh sejenak terlebih dahulu, suhu air yang dingin bisa membuat pembuluh darah mendadak menyempit. Hal ini menyebabkan aliran darah dalam tubuh jadi tidak lancar. Alhasil, muncullah gejala-gejala masuk angin seperti demam, sakit kepala, hingga meriang.

Untuk mencegah masuk angin saat musim hujan, jangan terburu-buru untuk mandi setelah kehujanan atau beraktivitas. Istirahatkan tubuh Anda terlebih dahulu agar suhu tubuh Anda normal kembali, baru boleh mandi.

Sebaiknya mandilah dengan air hangat supaya tubuh Anda tidak "kaget" dengan perbedaan suhu air dan tubuh. Tak hanya mencegah masuk angin, hal ini juga bermanfaat untuk melemaskan otot-otot yang menegang setelah beraktivitas dan bikin Anda tidur nyenyak.

Baca Juga: 25 Manfaat Air Hangat Bagi Tubuh dan Kesehatan

11. Nyalakan humidifier

Pada dasarnya, udara kering di dalam ruangan sebetulnya tidak menyebabkan Anda jatuh sakit. Akan tetapi, udara kering dapat membuat droplet bersin bertahan lebih lama dan berkembang di dalam ruangan.

Sebuah penelitian di Tianjin University mengungkapkan bahwa kelembapan yang rendah dalam suatu ruangan dapat membuat virus influenza berkembang lebih baik. Kondisi ini lambat laun bisa memicu serangan flu yang menjadi salah satu tanda masuk angin.

Untuk mencegah masuk angin saat musim hujan, buatlah ruangan Anda jadi lebih lembap dengan menyalakan humidifier. Hal ini juga dapat membantu melegakan pernapasan sehingga Anda terhindar dari hidung tersumbat dan masuk angin. Gunakan minyak esensial dan aromaterapi agar ruangan makin terasa nyaman.

Baca Juga: Solusi Masuk Angin untuk Pengidap Diabetes


22 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Woods JA, et al. (2009). Exercise, inflammation, and innate immunity. DOI: (https://www.researchgate.net/publication/24355072_Exercise_Inflammation_and_Innate_Immunity)
Sasazuki S, et al. (2006). Effect of vitamin C on common cold: randomized controlled trial. DOI: (https://doi.org/10.1038/sj.ejcn.1602261)
Li Y, et al. (2011). Exogenous stimuli maintain intraepithelial lymphocytes via aryl hydrocarbon receptor activation. DOI: (http://dx.doi.org/10.1016/j.cell.2011.09.025)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app