5 Cara Mengobati Dermatitis Atopik Pada Bayi

Dipublish tanggal: Mei 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 18, 2019 Waktu baca: 4 menit
5 Cara Mengobati Dermatitis Atopik Pada Bayi

Dermatitis atopik adalah masalah kulit yang paling banyak terjadi pada anak-anak. Gejalanya ditandai dengan ruam merah, kulit gatal, iritasi, dan mengelupas. Biasanya, gejala dermatitis atopik tersebut muncul di wajah, bagian dalam siku, atau belakang lutut.

Setiap orangtua tentu tidak tega melihat buah hatinya tidak nyaman akibat dermatitis atopik. Apalagi saat si kecil sibuk menggaruk area tubuhnya yang gatal. Lantas, bagaimana cara mengobati dermatitis atopik pada bayi? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Mungkinkah dermatitis atopik dicegah?

Sayangnya, belum ada cara khusus yang dapat mencegah dermatitis atopik. Gejala dermatitis atopik pada bayi baisanya akan berkurang seiring bertambahnya usia.

Melansir dari Medical News Today, sekitar 80-95% anak-anak mengalami penurunan eksim dalam waktu 10-20 tahun ke depan. Meskipun memang, sebagian anak yang mengalami dermatitis atopik juga dapat mengembangkan penyakitnya hingga dewasa. 

Baca Selengkapnya: Mencubit Pipi Bayi Bisa Jadi Penyebab Dermatitis Atopik, Benarkah?

Sebelum mengobati dermatitis atopik pada bayi, cari tahu dulu penyebabnya. Pasalnya, kondisi kulit bayi berbeda-beda sehingga pemicu eksimnya juga mungkin berbeda pula.

Berbagai hal yang dapat memicu gejala dermatitis atopik kambuh adalah sebagai berikut:

  • Kulit kering: Kelembapan yang rendah dan udara kering sangat mudah merangsang rasa gatal pada kulit bayi. 
  • Zat iritan: Bahan pakaian terlalu kasar, poliester, parfum, sabun, hingga deterjen. Semua zat iritan tersebut dapat memicu alergi dan memperparah dermatitis atopik. 
  • Stres: Bayi juga bisa mengalami stres. Ketika itu terjadi, kulitnya dapat bereaksi dengan menimbulkan gatal, kemerahan, dan iritasi. Akibatnya, gejala dermatitis atopik makin parah.
  • Panas dan keringat: Kombinasi cuaca panas dan keringat dapat memperparah gejala.
  • Alergen: Beberapa ahli percaya bahwa paparan alergen tertentu, khususnya dari makanan, bisa memicu dermatitis atopik. Contohnya susu sapi, kacang, telur, atau buah-buahan tertentu.

Cobalah perhatikan bayi Anda dan cari tahu manakah yang kemungkinan jadi penyebab dermatitis atopik pada bayi. Dengan begitu, Anda bisa menghindari pemicunya supaya gejalanya tidak mudah kambuh. Bila perlu, tanyakan pada dokter untuk memastikan penyebabnya.

Berbagai cara mengobati dermatitis atopik pada bayi

Sebenarnya, tidak ada cara spesifik yang dapat mengobati dermatitis atopik pada bayi hingga benar-benar tuntas. Kunci terpentingnya adalah selalu jaga kelembapan kulit bayi Anda dan menghindari pemicunya. Hal ini bertujuan untuk:

  • Mencegah gejala semakin parah.
  • Menenangkan kulit dengan menghilangkan rasa sakit dan gatal.
  • Mengurangi stres emosional pada bayi.
  • Mencegah infeksi.
  • Menghentikan penebalan kulit akibat dermatitis atopik.

Berikut ini berbagai cara mengobati dermatitis atopik pada bayi, di antaranya:

1. Perbanyak ASI

ASI merupakan sumber makanan utama bagi bayi sejak awal kelahirannya. Tak hanya meningkatkan sistem imun tubuh bayi, memperbanyak asupan ASI ternyata juga dapat membantu menurunkan risiko dermatitis atopik.

Menurut sebuah penelitian dalam International Journal of Dermatology tahun 2015, nutrisi dalam ASI dapat menurunkan risiko dermatitis atopik pada bayi, walaupun mungkin secara genetik ia berisiko tinggi mengalaminya. Bahkan, pemberian ASI sama efektifnya dengan salep hidrokortison 1% untuk mengobati dermatitis atopik.

Walaupun tidak dapat menyembuhkannya, pemberian ASI secara rutin setidaknya dapat membantu mencegah gejala eksim lebih parah. Bila tidak ada masalah medis tertentu, usahakan untuk selalu memberikan ASI eksklusif setidaknya sampai bayi berusia 6 bulan.

2. Mandi air hangat

Bila si kecil mengalami dermatitis atopik, Anda bisa memandikan bayi lebih sering supaya kulitnya tetap lembap. Kondisi kulit yang lembap dapat membantu mencegah iritasi dan mengurangi gatal.

Namun hati-hati saat memandikan bayi. Alih-alih meredakan gatal, memandikan bayi asal-asalan justru dapat membuat kulit bayi makin iritasi.

Agar tidak salah langkah, berikut cara tepat memandikan bayi yang terkena dermatitis atopik:

  • Masukkan bayi ke dalam bak mandi berisi air hangat selaam 5-10 menit.
  • Gunakan pembersih (bukan sabun) yang lembut dan bebas pewangi. Hindari menggosok area kulit yang terdapat ruam atau iritasi.
  • Setelah mandi, tepuk-tepuk kulit bayi dengan handuk bersih. Ingat, hindari menggosok kulit bayi terlalu keras.
  • Oleskan salep gatal pada kulit yang gatal secara perlahan. Biarkan selama 3 menit.
  • Setelah itu, oleskan pelembap khusus bayi ke seluruh tubuh bayi. Hal ini dapat membantu mengunci kelembapan pada kulit bayi supaya tidak kering.
  • Tunggu beberapa menit dan biarkan pelembap meresap ke dalam kulit bayi secara maksimal.
  • Pakaikan baju bayi dengan bahan yang nyaman dan longgar.

Baca Juga: Memandikan Bayi: Berapa Suhu Air yang Ideal?

3. Pakai pelembap bayi

Pelembap bayi tidak hanya dipakai pada saat mandi saja, tapi sebaiknya sesering mungkin. Oleskan pelembap setiap kali bayi Anda merasa risi karena kulitnya gatal atau kering.

Sebaiknya pilihlah pelembap yang mengandung ceramides. Jenis pelembap ini biasanya dijual bebas di pasaran, tapi ada juga yang membutuhkan resep dokter. Anda juga bisa menggunakan pelembap bebas pewangi atau salep yang mengandung petroleum jelly. 

4. Pakai baju yang nyaman

Baju yang terlalu ketat dapat menggesek area kulit dan memperparah ruam dermatitis atopik pada bayi. Oleh karena itu, sebaiknya pilihlah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun supaya si kecil merasa nyaman.

Hindari memakaikan baju atau selimut terlalu tebal untuk bayi. Jika bayi kepanasan dan berkeringat, hal ini dapat memicu eksim dan memperparah gejala dermatitis atopik. 

5. Oleskan krim atau salep gatal

Selain dengan pelembap, maksimalkan juga dengan mengoleskan krim atau salep hidrokortison untuk mengurangi gatal dan peradangan pada kulit bayi. Jenis krim atau salep tersebut biasanya bisa Anda dapatkan di apotek terdekat. Namun ingat, selalu baca instruksi dan cara penggunaan obat terlebih dahulu supaya tidak salah langkah.

Bila cara-cara tersebut tidak dapat mengobati dermatitis atopik pada bayi, segera konsultasikan ke dokter. Terlebih bila terdapat kerak kuning atau cokelat dan lepuhan berisi nanah, ini bisa jadi tanda infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.

Baca Juga: Cara Mengatasi Biang Keringat Pada Bayi, Efektif dan Aman


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Atopic dermatitis. DermNet NZ. (https://dermnetnz.org/topics/atopic-dermatitis/)
Pediatric Atopic Dermatitis Treatment & Management: Medical Care, Consultations, Diet. Medscape. (https://emedicine.medscape.com/article/911574-treatment)
Eczema (Atopic Dermatitis) (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/eczema-atopic-dermatitis.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app