Cara Cepat Memulihkan Tenaga Setelah Sakit

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Cara Cepat Memulihkan Tenaga Setelah Sakit
Sel tubuh manusia mendapatkan energinya dari ATP (adenosine triphosphate). Saat sakit, tubuh menggunakan molekul berenergi tinggi ini untuk menangkis serangan virus atau bakteri penyebab sakit-penyakit. Hal ini jelas membuat tubuh jadi kehilangan banyak energi sehingga tak heran kalau kita cenderung lemas ketika sakit. Meski butuh waktu, untungnya pemulihan tenaga setelah sakit dapat dilakukan melalui beberapa cara.

Berikut cara cepat memulihkan tenaga ketika sakit:

1. Tetap terhidrasi

Dehidrasi menyebabkan tubuh mudah lelah. Oleh karenanya, cara memulihkan tenaga setelah sakit yang pertama adalah dengan banyak minum air. Lakukan sedikit demi sedikit namun rutin sepanjang hari. Hindari meneguk air dalam jumlah banyak sekaligus karena tubuh takkan mampu menyerap semuanya dalam waktu bersamaan.

2. Tidur siang saat lelah

Adalah wajar untuk lebih banyak beristirahat saat tubuh kurang fit. Oleh karenanya kalau memang lelah, tidur siang saja. Pasang alarm sehingga berbunyi 40 menit kemudian. Tidur sebentar sudah bisa meningkatkan kesiagaan dan menyegarkan tubuh maupun jiwa. Hindari tidur lebih lama dari 40 menit karena bila sudah masuk fase tidur yang lebih dalam, Anda akan sulit bangun dan malahan merasa puyeng. Badan pun terasa lebih lemah.

3. Kurangi lemak

Setelah sakit, Anda sebaiknya mengurangi atau puasa mengonsumsi makanan kaya lemak, gorengan, atau produk susu. Makanan tinggi lemak dapat memicu hormon pencernaan yang menyebabkan menurunnya aktivitas otak. Hindari pula sumber makanan yang mengandung kalori kosong, yang biasanya ditemukan dalam junk food dan soda.

4. Konsumsi makanan sehat

Selain menghindari makanan tak sehat, Andapun dituntut untuk mengonsumsi makanan sehat. Makanan sehat yang mempercepat pemulihan diantara yang kaya serat (whole grain), protein tanpa lemak, buah, dan sayuran. Sumber makanan yang baik dapat menyediakan nutrisi yang memberi energi atau tenaga pada tubuh. Buah dan sayur yang kaya mineral, vitamin, dan antioksidan misalnya, bisa membantu menghilangkan radikal bebas dari darah. Hal sama berlaku juga untuk probiotik. Pihak University of Michigan Health System melaporkan bahwa probiotik dapat membantu menguatkan sistem imun dan membuat proses pencernaan berjalan lancar. Beberapa jenis yogurt dan keju mengandung probiotik alami, dan makanan seperti apel, kacang-kacangan, dan berry dapat meningkatkan kadar probiotik karena mengandung prebiotik (sumber makanan untuk probiotik). Dan soal kafein, meski kandungan ini dapat menambah energi, namun juga bisa mengganggu kenyenyakan tidur. Jadi kalau ingin mengonsumsinya, batasi hingga pukul 3 sore saja.

5. Olahraga

Cara satu ini memang sulit dilakukan ketika tubuh tak punya energi, jadi mulai dan lakukan secara perlahan. Sama seperti beberapa poin sebelumnya, olahraga juga dapat meningkatkan energi dan kualitas tidur di malam hari. Hasil riset menunjukkan kalau aktivitas yang dilakukan secara moderat memiliki dampak positif terhadap sistem kekebalan tubuh karena mampu meningkatkan sementara produksi maupun pergerakan efisien sel yang menangkis bakteri dan virus. Lain halnya dengan olahraga ekstrim yang dilakukan selama lebih dari 90 menit, ini malah dapat menurunkan imun tubuh selama 72 jam berikutnya sehingga membuat tubuh rentan sakit lagi. Soal kapan Anda bisa mulai berolahraga setelah sakit, maka patokannya ada pada gejalanya, apakah ‘di atas leher’ atau di bawahnya. Kalau gejalanya di atas leher seperti hidung meler atau batuk, tak mengapa untuk melakukan olahraga secara moderat. Namun bila gejala yang dialami terjadi di bawah leher, seperti gangguan pernafasan akibat flu, diare, atau muntah, maka tunggulah hingga semua gejala ini reda. Contoh olahraga yang bisa dilakukan sesudah sakit adalah: Jalan sehat - untuk mempercepat pemulihan tenaga setelah sakit, berjalanlah sejauh yang Anda mampu, bahkan bila itu hanya pergi ke teras depan rumah. Seiring berlalunya hari, tingkatkan intensitasnya. Kalau Anda biasa lari, maka jangan lakukan terlalu keras atau kelamaan karena ini dapat menurunkan jumlah sel darah putih dan meningkatkan produksi hormon stres yang malah menekan sistem imun tubuh. Yoga - Beberapa pose sederhana dalam olahraga ini sudah bisa memperlancar sirkulasi darah, sedangkan teknik meditasinya dapat membantu Anda menghilangkan stres. Apapun jenis olahraga yang dipilih, ingatlah untuk selalu minum banyak air sebelum dan selama latihan. Dengan begitu, tubuh takkan sampai dehidrasi. Tak mengapa kalau Anda harus sering break untuk beristirahat, dan jangan segan mengakhiri sesi latihan kalau muncul gejala kelelahan seperti pusing maupun capek.

6. Tidur cukup

Walau sudah tidur siang, Anda tetap dianjurkan untuk beristirahat 7-8 jam setiap malamnya. Hindari terlelap terlalu malam supaya tubuh bisa segera masuk ke tahap tidur dalam, fase dimana tidur bersifat restoratif (memulihkan energi dan memperbaiki jaringan maupun sel).

7. Hindari stres

Stres memengaruhi orang sakit dalam banyak hal, salah satunya adalah melemahkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karenanya bila ingin cepat pulih, hindari stres dengan teknik relaksasi, yoga, melakukan hobi yang disukai, dll.

8. Bersihkan diri

Jika memungkinkan, mandi, sikat gigi, dan gantilah piyama yang selalu Anda pakai selama beberapa hari belakangan. Melakukan hal ini dapat memperdaya pikiran sehingga percaya kalau Anda sudah sembuh. Dengan begitu, kadar energi ikut meningkat.

9. Pertimbangkan ini

Buat yang sering sakit-sakitan, coba amati gaya hidup. Seringkali mengubah gaya hidup bisa membuat tubuh jauh dari penyakit. Contohnya, berhenti merokok atau minum alkohol berlebihan karena keduanya dapat meningkatkan risiko sakit dan menghalangi proses kesembuhannya. Nah itulah tadi beberapa cara memulihkan tenaga setelah sakit yang bisa dicoba. Lakukanlah dengan penuh semangat dan jangan lupa diiringi dengan doa.
18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zakay-Rones Z, et al. (2004). Randomized study of the efficacy and safety of oral elderberry extract in the treatment of influenza A and B virus infections. DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15080016)
What you should know about flu antiviral drugs. (2018). (https://www.cdc.gov/flu/antivirals/whatyoushould.htm)
Uyeki TM, et al. (2018). Clinical Practice Guidelines by the Infectious Diseases Society of America: 2018 update on diagnosis, treatment, chemoprophylaxis, and institutional outbreak management of seasonal influenza. DOI: (https://doi.org/10.1093/cid/ciy866)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app