10 Jenis Buah-buahan Vitamin C yang Cocok Dikonsumsi Saat Puasa

Dipublish tanggal: Mar 27, 2020 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit
10 Jenis Buah-buahan Vitamin C yang Cocok Dikonsumsi Saat Puasa

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Perubahan pola makan dan pola tidur saat puasa membuat tubuh lebih gampang lemas dan jatuh sakit.
  • Asupan vitamin C berfungsi untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat pemulihan saat sakit di bulan Ramadhan.
  • Selain jeruk, ada banyak buah tinggi vitamin C seperti jambu biji, mangga, tomat, stroberi, pepaya, lemon, nanas, dan kiwi.
  • Buah khas Ramadhan seperti blewah juga mengandung vitamin C tinggi. Dilengkapi dengan kandungan kalium, vitamin B3, dan vitamin A.
  • Makan buah potong boleh-boleh saja, tapi sebaiknya segera dimakan agar warna buah tidak berubah menjadi cokelat akibat oksidasi.
  • Agar lebih tahan lama dan bisa disantap kapan saja, olah buah-buahan menjadi segelas jus untuk menu sahur dan berbuka.
  • Jaga selalu kesehatan Anda selama berpuasa dengan minum vitamin dan suplemen vitamin C yang tersedia di HDmall. Beli sekarang di sini.

Saat tubuh gampang lemas saat berpuasa, itu artinya Anda butuh asupan vitamin C. Ya, jenis vitamin larut air ini dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh Anda sehingga badan jadi lebih fit untuk beraktivitas. Nah, ada banyak sumber vitamin C yang bisa Anda konsumsi selama berpuasa. Simak daftar buah vitamin C berikut ini.

Pilihan buah vitamin C untuk sahur dan berbuka puasa

Saat puasa, tubuh mengalami banyak perubahan dari segi pola makan hingga pola tidur. Jika sebelumnya Anda bisa bebas makan kapan saja, sekarang Anda hanya boleh makan saat sahur dan waktu berbuka saja.

Berbagai perubahan inilah yang menyebabkan tubuh cenderung gampang lemas dan rentan sakit. Itulah sebabnya, Anda butuh asupan vitamin C saat puasa supaya tubuh lebih fit dan sehat di bulan Ramadhan.

Baca Selengkapnya: Penuhi Kebutuhan Vitamin C Saat Puasa, Ini Manfaatnya

Ada banyak pilihan buah vitamin C yang dapat Anda konsumsi saat sahur maupun berbuka puasa, antara lain:

1. Jambu biji 

Jambu biji menjadi salah satu buah dengan kandungan vitamin C tertinggi. Pasalnya, satu buah jambu biji mengandung 126 mg vitamin C atau setara dengan memenuhi kebutuhan vitamin C harian hingga 140%.

Menurut studi dalam Journal of Clinical & Diagnostic Research tahun 2016, makan 7 potong buah jambu biji (400 gram) dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol tubuh. Karena itulah, jambu biji bisa menjadi salah satu pilihan buah untuk penderita hipertensi maupun kolesterol tinggi.

2. Mangga

Segarnya buah mangga sangat cocok disajikan dalam bentuk jus untuk menu buka puasa. Selain mengandung kaya vitamin C hingga 122,3 mg, mangga juga mengandung vitamin A.

Kandungan vitamin A dan vitamin C dalam buah mangga dapat membantu menjaga sistem imunitas tubuh. Selain itu, buah berwarna oranye-kekuningan ini juga sangat baik untuk kesehatan mata Anda.

3. Tomat

Tomat mentah mengandung 20 miligram vitamin C. Jika Anda ingin meraup lebih banyak kandungan vitamin C pada buah tomat, buatlah segelas jus tomat untuk dikonsumsi saat sahur maupun berbuka.

Membuat segelas jus dari 230 gram tomat mampu memberikan Anda 120 miligram asupan vitamin C. Tak hanya itu, tomat juga memiliki kandungan vitamin A dan likopen, dua jenis antioksidan yang sangat baik bagi kesehatan jantung.

4. Stroberi

Stroberi juga termasuk salah satu dari 5 buah tinggi vitamin C terbaik. Pasalnya, setiap 152 gram stroberi mengandung 89 mg vitamin C. Artinya, Anda sudah dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian hingga 99% hanya dengan makan stroberi, lho!

Selain vitamin C, buah kecil berwarna merah ini juga dilengkapi dengan kandungan mangan, flavonoid, folat, dan antioksidan bermanfaat lainnya. Studi menunjukkan bahwa berkat kandungan antioksidannya yang tinggi, stroberi dapat membantu mencegah diabetes, demensia, penyakit pembuluh darah, hingga kanker.

5. Pepaya

Salah satu buah-buahan vitamin C yang paling mudah dicari adalah pepaya. Kandungan vitamin C pada buah pepaya adalah 87 mg per 145 gram. Artinya, makan pepaya saja sudah dapat memenuhi kebutuhan vitamin C harian Anda hingga 97%.

Bagi Anda yang merasa susah fokus saat puasa, maka pepaya wajib Anda dalam menu sahur maupun berbuka puasa Anda di rumah. Pasalnya, asupan vitamin C dalam pepaya dapat membantu merangsang daya ingat.

Buah yang satu ini juga memiliki efek antiradang pada otak, sehingga pikiran Anda jadi lebih segar dan sehat.

6. Lemon

Sudah tidak diragukan lagi bahwa lemon termasuk buah tinggi vitamin C, sama halnya dengan jeruk. Satu buah lemon (termasuk kulitnya) mengandung 83 mg vitamin C, atau setara dengan 92% kebutuhan vitamin C harian tubuh.

Supaya kandungan vitamin C-nya tidak hilang, buatlah sajian jus lemon. Sebab saat buah dipotong, enzim polifenol oksidase di dalamnya akan terpapar oleh oksigen dan memicu oksidasi, sehingga warna buah akan berubah jadi kecokelatan jika dibiarkan terlalu lama. 

Maka itu, sebaiknya olah lemon menjadi jus agar lebih tahan lama dan bisa dikonsumsi kapan saja.

Baca Juga: 10 Jenis Minuman Buka Puasa yang Sehat Nan Menyegarkan

7. Nanas

Nanas juga bisa menjadi buah-buahan vitamin C dalam 10 urutan teratas. Dilihat dari kandungan gizinya, buah nanas mengandung 78,9 mg vitamin C yang baik bagi daya tahan tubuh.

Untungnya lagi, buah nanas identik dengan kandungan bromelainnya. Bromelain adalah enzim pencernaan yang membantu memecah makanan dan mengurangi kembang. 

Selain itu, bromelain juga bertindak sebagai anti-inflamasi alami yang bisa membantu Anda pulih lebih cepat jika sakit saat puasa.

8. Kiwi

Nikmatnya buah kiwi juga cocok disediakan sebagai pelengkap menu sahur atau buka puasa sehat di rumah. Ditambah lagi dengan kandungan vitamin C pada buah kiwi, yakni 71 mg, yang mampu memenuhi 79% kebutuhan vitamin C harian Anda.

Vitamin C tidak hanya bertindak sebagai pendongkrak daya tahan tubuh, tapi juga mampu mengurangi stres oksidatif. Bahkan, buah yang satu ini juga aman dikonsumsi untuk Anda yang memiliki kolesterol tinggi.

9. Jeruk

Sudah tidak diragukan lagi bahwa jeruk merupakan buah tinggi vitamin C yang paling banyak dipilih sampai saat ini. Ya, ini karena setiap jeruk ukuran sedang mengandung 70 mg vitamin C, atau setara dengan 78% kebutuhan vitamin C harian.

Hal ini berlaku juga untuk berbagai jenis jeruk lainnya. Misalnya saja untuk jeruk bali, setengah buahnya mengandung 44 miligram vitamin C. Sedangkan jeruk mandarin memiliki kandungan vitamin C sebesar 39%, dan jeruk nipis mengandung 13 mg vitamin C.

10. Blewah

Buah blewah merupakan salah satu buah khas bulan Ramadhan yang tentunya sayang dilewatkan. Selain terasa manis dan menyegarkan dahaga, buah berwarna orange cerah ini juga mengandung vitamin C yang tinggi.

Sekitar 230 gram blewah mengandung 60 mg vitamin C. Dilengkapi juga dengan kandungan kalium, vitamin B3 (niasin), dan vitamin A. Buah ini juga termasuk rendah kalori, yaitu hanya 54 kalori per 230 gramnya.

Baca Selengkapnya: 5 Manfaat Blewah Bagi Kesehatan, Buah Khas Saat Puasa Ramadhan

Berbagai jenis buah kaya vitamin C di atas bisa bebas dipilih untuk menemani sahur maupun berbuka puasa Anda dan keluarga. Selain dimakan utuh, Anda bisa mengolahnya ke berbagai jenis makanan maupun minuman favorit sesuai selera.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Journal of Clinical & Diagnostic Research. Effect of Guava in Blood Glucose and Lipid Profile in Healthy Human Subjects: A Randomized Controlled Study. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5071920/). 1 September 2016.
Very Well Fit. 15 Foods That Are High in Vitamin C. (https://www.verywellfit.com/foods-high-in-vitamin-c-2507745). 10 April 2019.
Health. 12 Foods With More Vitamin C Than Oranges. (https://www.health.com/nutrition/12-foods-with-more-vitamin-c-than-oranges?). 27 Januari 2020.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app