Balita Susah Makan dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Dipublish tanggal: Mar 8, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Balita Susah Makan dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Ketika menjalankan peran sebagai orang tua, Anda akan menghadapi berbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan si buah hati. Satu persoalan yang mungkin sering muncul di benak Anda sebagai orang tua ialah kecukupan gizi anak setiap hari.

Pertanyaan-pertanyaan seperti, “Kok, timbangan berat badannya sudah 2 bulan tidak naik?”, atau “Anakmu terlihat kurus sekali, makannya sedikit ya?” dan sederet pertanyaan lainnya membuat Anda semakin terbebani dan merasa khawatir akan kebutuhan gizinya. Bagaimana mengatasinya?  

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Mengatasi balita yang susah makan

Menghadapi balita yang susah makan sudah pasti merupakan hal yang tidak mudah dan bahkan membuat orang tua cemas, putus asa, dan sedih. Hal yang sering terjadi ketika balita susah makan adalah mengupayakan berbagai cara untuk membuat anak mau menghabiskan makanan di piringnya.

Faktanya, tanpa disadari oleh orang tua, tidak sedikit balita yang menerima asupan kalori berlebih dari porsi seharusnya. Selain itu, lebih dari 40 persen balita mengalamai masa dimana waktu makan bukanlah hal yang menyenangkan atau bahkan menolak untuk makan. 

Bagaimana cara untuk mengatasi perihal balita yang susah makan dan menjamin bahwa asupan gizinya terpenuhi? Berikut adalah beberapa alasan yang sering terjadi pada buah hati kesayangan dan cara mengatasinya.  

1. Anak susah makan karena sakit
Seringkali orang tua tidak menyadari bahwa anak yang sakit tidak memiliki nafsu makan yang baik. Jika anak Anda sakit dan menolak makan, hal yang biasanya terjadi adalah terus memaksanya makan karena kekhawatiran oleh orang tua akan kurangnya asupan gizi anak.

Anda sebaiknya: Berikan pilihan makanan sehat yang anak Anda suka. Jika anak menolak makan roti gandum yang biasanya dijadikan sarapan, berikan pilihan lain seperti bubur dan telur rebus, atau cereal rendah gula ditambah dengan buah kesukaan.

Berikan lebih banyak pilihan variasi makanan sehat yang mudah dicerna ketika sakit. Jika anak sakit tetap menolak untuk makan, segera konsultasikan ke dokter.  

2. Anak susah mencoba makanan baru
Menolak makanan baru secara evolusi merupakan cara untuk melindungi diri manusia dari racun. Jika seseorang di zaman dahulu berani mencoba berbagai jenis makanan baru, maka dipastikan tidak akan bisa bertahan lama. Jadi, jika anak Anda menolak makanan baru, itu bukanlah sesuatu yang buruk!

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Anda sebaiknya: Berikan contoh kepada anak saat Anda memakan makanan baru, jadilah model yang baik! Kebiasaan makan anak terbentuk dari kebiasaan makan di rumah yang disajikan orang tuanya.

Jangan menyerah ketika balita Anda menolak makanan baru hanya 1-2 kali, penelitian menunjukan anak bisa menyukai makanan baru setelah Anda tawarkan lebih dari 10 kali.  

3. Anak susah makan karena tidak lapar
Sistem metabolisme tubuh orang dewasa dan balita tentu tidak sama. Tidak sedikit orang tua yang merasa bahwa jam makan balita dapat disesuaikan sama seperti orang dewasa. Itu tidak membantu anak untuk lebih mudah makan.

Namun, Anda bisa menyiasati dengan memberikan waktu makan yang konsisten. Selain itu, balita cenderung makan dengan porsi yang kecil namun sering. Tidak bisa disamakan dengan kebutuhan asupan orang dewasa.

Anda sebaiknya: Sediakan cemilan yang tidak terlalu mengenyangkan. Cemilan yang rendah kalori namun sehat seperti potongan buah, sayur rebus, yoghurt, keju ataupun biskuit bisa diberikan dengan jarak 30 menit sampai 1 jam sebelum jam makan utama. Jangan berikan makanan dengan kalori tinggi, terlalu manis atau susu mendekati jam makan utamanya.  

4. Anak susah makan karena tidak menyukai makanannya
Banyak orang tua mengeluh atau mungkin Anda pernah mengalami anak selalu menolak makanan yang disediakan di atas meja. Alasannya ingin makanan yang kemarin atau tidak suka.

Tentu saja, Anda merasa jengkel karena merasa tidak dihargai. Namun, ini adalah hal yang biasa. Balita cenderung mudah menerima makanan yang sudah dikenal atau malahan tiba-tiba menolak makanan kesukaannya.

Seperti yang diutarakan oleh Dr. Sears bahwa anak akan makan sesuatu dengan lahapnya di suatu hari, namun akan bisa menolaknya di keesokan harinya dan itu normal.

Anda sebaiknya: Berikan kebebasan untuk anak dalam memilih makanan, tetap berikan pilihan makanan yang sehat. Seorang psikolog anak, Dr.Laura Mahakam, mengatakan kondisi psikologis berperan ketika anak belajar mencintai makanan.

Ketika anak sudah bisa diajak berbicara, libatkan anak dalam menentukan makanannya. Biarkan anak memilih sayur dan jenis protein yang akan dia makan.  

Balita yang menolak makan tentu saja membuat frustasi atau sedih orang tua. Jika Anda bisa sabar dan menghadapi dengan kepala dingin, masa-masa sulit ini akan mudah terlewati. Berikut beberapa tips tambahan yang Anda juga perlu perhatikan:

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

1. Tidak memaksa anak untuk menghabiskan makanannya.
Anak terlahir cukup pintar mengetahui kapan mereka cukup makan atau butuh makan lebih. Memaksa anak menghabiskan makanannya hanya semakin membuat anak membenci makan.

2. Ciptakan suasana yang nyaman saat makan.
Matikan TV, ajarkan anak untuk melihat makanan yang ada di piringnya dan jadikan saat makan saat menyenangkan untuk berinteraksi dengan Anda. Penelitian membuktikan anak akan semakin mencintai makanan jika mereka sadar apa yang mereka masukan ke dalam mulutnya.

Distraksi seperti TV atau gadget hanya membantu sementara, namun merugikan untuk jangka Panjang.

3. Jangan gunakan ancaman atau hadiah ketika anak tidak mau makan.
Ancaman tidak boleh main ataupun hadiah coklat ketika anak menolak makan akan memberikan boomerang untuk Anda. Secara tidak langsung, Anda memberikan sinyal bahwa makanan adalah yang hal tidak menyenangkan.  

Menghadapi anak yang susah makan tentu saja hal yang tidak mudah. Ingat! Bahwa anak sedang dalam proses belajar. Namun, kesabaran dan konsistensi merupakan kunci utama yang dapat membantu Anda dan si buah hati.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Feeding Picky Toddlers, Toddler Who Won't Eat, and More Solutions. WebMD. (https://www.webmd.com/parenting/features/solutions-for-toddler-eating-problems#1)
When Your Toddler Doesn't Want to Eat. American Academy of Family Physicians. (https://familydoctor.org/when-your-toddler-doesnt-want-to-eat/)
Toddlers at the Table: Avoiding Power Struggles (for Parents). Nemours KidsHealth. (https://kidshealth.org/en/parents/toddler-meals.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app