Apakah Tulang yang Keropos Bisa Dibuat Normal Lagi?

Dipublish tanggal: Agu 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apakah Tulang yang Keropos Bisa Dibuat Normal Lagi?

Bagi kebanyakan orang, divonis mengidap osteoporosis adalah suatu hal yang menyeramkan. Di Indonesia, kebanyakan orang biasanya baru mengetahui bahwa mereka menderita osteoporosis setelah mengalami patah tulang (pinggul). 

Sedangkan beberapa orang lainnya  mengetahui bahwa mereka mengalami osteoporosis setelah menjalani pemeriksaan kepadatan tulang.

Osteoporosis adalah kondisi yang paling sering terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause, memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis, dan orang-orang yang memiliki kerangka tubuh yang kecil. 

Tetapi faktor risiko di atas bukan faktor risiko yang mutlak karena orang yang tidak memiliki faktor risiko seperti di atas juga dapat mengalami osteoporosis.

Mengurangi resiko terjadinya osteoporosis sangatlah penting. Menurut National Osteoporosis Foundation sekitar setengah dari wanita dan seperempat pria di atas usia 50 tahun akan mengalami patah tulang karena osteoporosis. 

Fraktur paling sering yang terjadi akibat osteoporosis adalah fraktur pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan, tetapi osteoporosis dapat mempengaruhi tulang apa pun.

Apakah kondisi tulang dapat dikembalikan seperti semula pasca mengalami Osteoporosis?

Tidak bisa. Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF), secara realistis, kita tidak bisa mengembalikan struktur tulang pasca osteoporosis secara total. Yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya patah tulang dan mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi lain akibat osteoporosis.

Jadi apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi Osteoporosis?

Anda dapat mengurangi kemungkinan patah tulang dengan mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang Anda. Artinya,  Anda dapat mengurangi risiko terjadinya komplikasi akibat osteoporosis. 

Hal ini dapat dilakukan dengan mendapatkan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup, dan minum obat yang dapat menghambat proses terjadinya osteoporosis.

Apa Manfaat Dari Mengkonsumsi Obat Untuk Mengatasi Osteoporosis??

Bergantung pada keadaan tulang Anda, Anda dapat meningkatkan kepadatan ttulang dan keluar dari kondisi osteoporosis dengan menggunakan terapi obat. 

Anda dapat memperlambat proses kehilangan tulang, tetapi Anda tidak dapat mengembalikan kondisi tulang yang sudah mengalami pengeroposan akibat osteoporosis. 

Ada beberapa jenis obat osteoporosis, yang tersedia hanya dengan resep dokter:

  • Bifosfonat, seperti Fosamax, Boniva, Actonel, dan Reclast
  • Calcitonin, dijual dalam Fortical dan Miacalcin
  • Terapi hormon, atau estrogen
  • SERMS (modulator reseptor estrogen selektif), seperti Evista (raloxifene)
  • Hormon paratiroid (Forteo atau teriparatide)
  • Prolia, obat biologik

Beberapa jenis obat osteoporosis bekerja dengan memperlambat kerusakan tulang, yang merupakan bagian dari proses remodeling alami dan berkelanjutan tulang. Obat golongan lainnya bekerja dengan memacu pertumbuhan tulang baru.

Seberapa baik tulang yang dihasilkan? Kualitas tulang baru yang disintesis mungkin sangat baik, tapi kualitas keseluruhan tulang mungkin tidak akan kembali normal seperti sebelum mengalami osteoporosis.

Bagaimana dengan efek samping pemakaian obat untuk mengatasi Osteoporosis?

Semua kelas obat osteoporosis memiliki efek samping. Sebagai contoh, ada laporan yang jarang tentang "kematian sel tulang pada rahang" (osteonekrosis rahang) pada pasien yang memakai bisphosphonate, jenis obat osteoporosis yang paling banyak digunakan. 

Ada juga laporan yang jarang dari fraktur tulang paha (femur) pada orang yang memakai bifosfonat untuk waktu yang lama, tetapi tidak jelas apakah kondisi-kondisi tersebut 100% disebabkan oleh penggunaan obat-obatan. 

Dan obat osteoporosis terbaru, Prolia, dapat menyebabkan kadar kalsium darah rendah dan dapat meningkatkan risiko infeksi, karena menargetkan bahan kimia dalam sistem kekebalan tubuh. 

Seperti halnya obat apa pun, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat dari penggunaan obat yang bersangkutan.

Perubahan gaya hidup apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi Osteoporosis?

Jika Anda menderita osteoporosis, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup seperti :

  • Mendapatkan asupan vitamin D dan kalsium yang cukup. Kedua nutrisi tersebut dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, dan banyak orang tidak mendapatkan keduanya secara cukup. Anda dapat kepada dokter mengenai apa yang Anda butuhkan dalam hal suplemen dan paparan sinar matahari, yang membantu tubuh Anda memproduksi vitamin D.
  • Aktivitas fisik. Latihan resistensi - seperti jalan kaki atau latihan beban - adalah kunci untuk menjaga kesehatan tulang. Konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga apa yang sesuai untuk Anda.
  • Jangan merokok. Merokok bisa melemahkan struktur tulang Anda.


40 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Osteoporosis: Everything You Need to Know. Healthline. (https://www.healthline.com/health/osteoporosis)
What is Osteoporosis?. International Osteoporosis Foundation. (https://www.iofbonehealth.org/what-is-osteoporosis)
Osteoporosis Center: Symptoms, Treatments, Causes, Prevention, and Diet and Exercise Recommendations. WebMD. (https://www.webmd.com/osteoporosis/default.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Kekurangan Vitamin D Membuat Usia Tulang Menjadi Prematur
Kekurangan Vitamin D Membuat Usia Tulang Menjadi Prematur

Kekurangan vitamin D dan kalsium dapat menyebabkan tulang lunak, tipis, rapuh — suatu kondisi yang dikenal sebagai rakhitis pada anak-anak dan osteoporosis pada orang dewasa. Lebih dari 40 juta orang menderita osteoporosis atau massa tulang rendah, menurut National Institutes of Health (NIH).

Buka di app