Apakah Suntik Putih Aman dan Efektif ?

Dipublish tanggal: Agu 7, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Apakah Suntik Putih Aman dan Efektif ?

Namun, kesehatan kulit juga dipengaruhi oleh faktor lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya yang disebut proses penuaan kulit. Kulit yang sehat, kenyal, halus dan putih bercahaya memang menjadi impian setiap wanita.

Tetapi proses penuaan pada kulit tak dapat dihindari, akibat paparan sinar UV misalnya yang bisa menyebabkan kulit tampak kusam dan kering, atau juga karena polusi.

Serta pengaruh perubahan hormon dengan semakin bertambahnya usia yang dapat menyebabkan tekstur kulit menipis, terlihat berkeriput, kering, dan pucat dari dalam.

Terdapat berbagai produk dan metode untuk memutihkan kulit di zaman sekarang ini. Salah satunya yang sedang tren adalah suntik putih.

Kenali dahulu, apakah itu suntik putih ?

Larutan yang digunakan dalam metode suntik putih merupakan kombinasi vitamin C dengan beberapa bahan lainnya, yaitu gluthatione dan kolagen. Kombinasi larutan tersebut cenderung tak berwarna hingga kekuningan sedikit.

Dalam metode ini, larutan tadi akan disuntikkan perlahan ke dalam pembuluh darah yang ada di lipatan lengan/punggung tangan Anda dan memakan waktu kurang lebih sekitar lima menit saja.

Larutan vitamin C dan gluthatione (GSH) tadi berperan sebagai agen antioksidan kuat yang akan melindungi kulit dari penuaan karena radiasi. Karena radiasi sinar UV menyebabkan terjadinya melanogenesis (penyebab penggelapan dan pigmentasi kulit).

Larutan tadi juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh guna melawan balik proses melanogenesis serta memperbaiki kerusakan jaringan kulit Anda. Maka, kulit akan terlihat lebih cerah, kencang juga terhidrasi.

Apakah suntik vitamin C benar dapat memutihkan kulit ?

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalan International Journal of Aesthetics and Anti-Aging Medicine: PRIME terhadap 283 partisipan penelitian yang beretnis Asia menunjukkan penampilan kulit yang meningkat signifikan seusai mereka menjalani suntik vitamin C sebanyak 6 sesi per 7 hingga 10 hari.

95,4% partisipan melaporkan kulit menjadi kencang, tidak kering, rona wajah yang segar, cerah serta terasa seperti kulit bayi sebulan seusai suntikkan terakhir. Sisanya, 4,6% partisipan melaporkan tidak terjadi perubahan apapun di kulit mereka.

Maka, penelitian tersebut turut membuktikan kemampuan vitamin C dalam mencerahkan warna kulit serta meningkatkan penampilan kulit. Dalam penelitian ini, kepuasan partisipan skornya mencapai 5 dari 7 poin.

Akan tetapi, yang harus Anda pahami bahwa vitamin C bukan 'memutihkan' seperti yang digemborkan, namun hanya mencerahkan dan meningkatkan rona kulit Anda.

Metode ini juga bergantung pada ketepatan waktu penyuntikkan dan juga besarnya dosis yang dipakai. Partisipan mengaku mengalami perubahan membaik pada sesi ke-2 hingga ke-6 dimana kulit semakin lembab, cerah, dan merona.

Ini berarti, suntik putih harus dilakukan dengan dosis tepat dan teratur untuk mencapai hasil yang optimal.

Suntik putih apakah aman ?

Tentunya, metode penyuntikkan vitamin C ini harus dilakukan oleh dokter ahli.

Vitamin C merupakan jenis vitamin yang mudah larut di air yang nantinya akan disaring oleh ginjal. Pada dosis yang cukup, vitamin C aman digunakan.

Namun, untuk beberapa orang yang sensitif pada vitamin C, penggunaan/konsumsinya bisa menyebabkan rasa sakit/kram perut,  pusing, nyeri dada, erosi gigi, diare, kelelahan, mual, sakit kepala, sesak napas, iritasi kulit, gangguan urinasi hingga muntah.

Berdasarkan penelitian tadi, hanya 3 dari 283 partisipan penelitian yang menderita maag ringan. Kemudian 2 partisipan mengalami panas-dingin. 2 partisipan mengeluh sakit kepala seusai mereka melakukan 6 sesi penyuntikkan. Namun, tidak ada komplikasi serius/overdosis yang terjadi dari penelitian di atas.

Dosis yang digunakan tiap satu ampul 5 ml suntik putih cukup tinggi, yaitu sekitar 1000-1800 mg, berdasarkan AKG vitamin C dewasa normal sebanyak 40 mg.

Overdosis vitamin C dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti penggumpalan darah, gangguan pencernaan, kerusakan sel darah merah, batu ginjal, gagal ginjal bahkan terjadinya kematian karena gangguan jantung. 

Disarankan bagi Anda yang ingin suntik putih, sebaiknya lakukan tes darah guna memeriksa kondisi ginjal terdahulu.

Apabila memiliki reaksi alergi terhadap vitamin C serta bahan komposisi pendukung lainnya/menderita diabetes, sebaiknya hindari metode ini dan lebih baik pilih metode alternatif lainnya untuk memutihkan kulit Anda. Mengapa ? Karena penderita diabetes tidak disarankan mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi dan jangka waktu panjang.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Injectable Skin Lightening and Skin Bleaching Products May Be Unsafe. U.S. Food and Drug Administration (FDA). (https://www.fda.gov/consumers/consumer-updates/injectable-skin-lightening-and-skin-bleaching-products-may-be-unsafe)
Glutathione: Side Effects, Dosages, Treatment, Interactions, Warnings. RxList. (https://www.rxlist.com/consumer_glutathione/drugs-condition.htm)
Glutathione for skin lightening: a regnant myth or evidence-based verity?. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5808366/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app