Ace Inhibitor: Informasi Manfaat dan Cara Kerja

Dipublish tanggal: Feb 25, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jul 17, 2019 Waktu baca: 3 menit

Seperti yang Anda ketahui hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan tekanan darah di atas 140/90mmHg. Saat ini terjadi peningkatan penderita tekanan darah tinggi khususnya di Insonesia. 

Hipertensi dapat tejadi pada siapa saja bai dewasa maupun anak-anak. Penyebab terjadinya hipertensi bisa dikarenakan faktor keturunan, pola hidup yang tidak sehat dan faktor lainnya. Untuk pengobatan hipertensi biasanya digunakan obat antihipertensi.

Obat antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga mencapai tekanan darah normal.  Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat kontrol anatomis dan efek tersebut terjadi dengan mempengaruhi mekanisme normal regulasi tekanan darah. 

Khususnya pada artikel ini akan membahas salah satu jenis obat yang biasanya digunakan untuk mengatasi hipertensi yaitu ACEI atau Angiotensi Converting Enzime Inhibitor. Berikut penjelasannya.

Apa sih ACEI (Angiotensin Converting Enzime Inhibitor) itu?

Sebelum membahas mengenai obat ACEI, berikut sedikit penjelasan tentang ACE (Anfiotenin converting enzime). ACE (Angiotensin-converting enzim) merupakan enzim yang berperan dalam sistem renin-angiotensin tubuh yang mengatur volume ekstraseluler (misalnya plasma darah, limfa, dan cairan jaringan tubuh), dan vasokonstriksi arteri. 

Fungsi utama ACE adalah mengubah angiotensin (AT) I menjadi AT II, dan degradasi bradikinin. Reseptor AT1 ada di berbagai organ seperti ginjal, kelenjar adrenalin, jantung, pembuluh darah dan otak.

Obat ACE inhibitor efektif untuk hipertensi yang ringan, sedang maupun berat. Sebagai monoterapi, obat ACE inhibitor sama efektivitasnya dengan golongan antihipertensi lainnya. 

Obat ACE inhibitor efektif sebagai antihipertensi pada sekitar 70% penderita. Kombinasi ACEI dengan beta blocker memberikan efek aditif. Sedangkan kombinasi dengan vasodilator lain, termasuk prazosin dan antagonis kalsium, memberi efek yang baik. 

ACE-Inhibitor terpilih untuk hipertensi dengan gagal jantung kongestif. Obat ini juga menujukkan efek positif terhadap lipid darah dan mengurangi resistensi insulin sehingga sangat baik untuk hipertensi pada diabetes, dislipidemia dan obesitas.

Apa manfaat penggunaan ACEI (Angiotensin Converting Enzime Inhibitor)?

Manfaat dari ACE- inhibitor yaitu untuk mengurangi Moralitas dan mordabilitas pada semua pasien gagal jantung sistolik (semua derajat keparahan, termasuk yang asistomatik) dan  ACE-inhibitor sangat berpengaruh positif pada penderita hipertensi. 

Pada penderita hipertensi, kelainan utama akan terlihat pada media dinding pembuluh darah.

Apa saja kelompok obat ACE- inhibitor dan dosis pemberiannya?

Terdapat 3 kelompok obat penghambat ACE, yang dibagi berdasarkan struktur molekulnya, yaitu:

  • Kelompok yang mengandung sulfidril, contohnya kaptopril dan zofenopril
  • Kelompok obat yang mengandung dikarboksilat contohnya enalapril, ramipril, quinapril, perindopril, lisinopril, dan benazepril.
  • Kelompok yang mengandung fosfonat, contohnya adalah fosinopril.

Sedangkan di Indonesia lebih sering digunakan obat captopril, ramipril  dan lissinofil dengan dosis sebagai berikut:

  • Captopril. 25-100 mg per hari
  • Ramipril. 2,5 - 20 mg per hari
  • Lisinopril. Pemberian dosis melalui oral atau mulut 2.5 mg sehari satu kali. Dan dosis lanjutan: 10 mg melalui per oral sehari satu kali.

Apa saja efek samping dari penggunaan ACE- inhibitor?

Pada awal pemberian ACE- inhibitor biasanya dapat menimbulkan efek samping seperti hipotensi. Batuk kering merupakan efek samping yang paling sering terjadi pada penggunan obat ini, hal tersebut lebih sering terjadi pada wanita dan lebih sering terjadi pada malam hari. 

Efek samping obat ini biasanya bergantung pada besarnya dosis dan bersifat reversibel bila obat dihentikan. 

Efek samping lain dari obat ini yaitu dapat menyebabkan hiperkalemia pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan efek samping lainnya.

Interaksi Obat

Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. 

Selalu beritahukan dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter. 

Perhatian

  • Sebaiknya tidak memberikan obat jenis ACE- inhibitor kepada ibu hamil dan menyusui karena akan mempengaruhi fungsi ginjal bayi.
  • Hati-hati pemberia obat ini dengan obat diuretik hemat kalium karena dapat menyebabkan hiperkalemia.
  • Gunakan obat ini dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat keturunan atau idiophatic angioedema.
  • Pemberian obat ACE- inhibitor bersama dengan obat antasida akan mengurangi absorpsi dari obat tersebut.
  • Fungsi ginjal harus diukur sebelum pemberian ACE inhibitor dan harus diawasi selama terapi pengobatan. (Pasien dengan penyakit gangguan funsi ginjal atau yang menggunakan dosis tinggi harus diawasi secara reguler untuk mencegah proteinuria dan timbulnya penyakit lainnya).

Hindari penambahan dosis obat tanpa saran atau persetujuan dari dokter. Jika terdapat tanda dan gejala-gejala setelah menggunakan obat ini atau terdapat gejala yang menetap dan mengganggu aktivitas Anda. 

Maka segera datangi dokter atau puskesmas/ rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Konsultasikan juga ke dokter bila setelah pengobatan, tekanan darah tinggi Anda tidak kunjung membaik. Semoga bermanfaat.

 


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Rull, G. Patient (2017). ACE inhibitor. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5607906/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app