HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

6 Kebiasaan Pagi Orang yang Langsing

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
6 Kebiasaan Pagi Orang yang Langsing

Bangun,bersinarlah dan jadilah langsing. Inilah enam kebiasaan yang dilakukan orang-orang langsing di pagi hari. Anda pun bisa mencontohnya.


 1. Membuka jendela
Paparan sinar matahari pagi bukan hanya membantu kita bangun lebih cepat. Sebuah penelitian oleh Northwestern University menyebutkan, orang yang rutin terpapar sinar matahari pagi memiliki indeks massa tubuh 20 persen lebih rendah dari yang tidak terkena matahari pagi. Cukup 20-30 menit paparan sinar matahari setiap pagi akan membantu mempercepat metabolisme dan membantu menurunkan berat badan dengan lebih efektif.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

2. Mengoles mentega di bawah roti panggang
Ini mungkin terdengar aneh tapi mengoles mentega di dasar roti atau garam di bagian dasar kentang tumbuk Anda, benar-benar dapat membantu membatasi asupan kalori. "Dengan cara ini, rasa asin dan gurih akan langsung terasa oleh lidah sehingga Anda terhindar dari penggunaan mentega yang berlebihan," kata Devin Alexander, seorang koki dan pembawa acara FitTV’s Healthy Decadence.

3. Memilih ukuran gelas yang tepat
Saat akan minum jus jeruk atau apel, pilihlah gelas tinggi yang ramping. Penelitian Cornell University mengungkapkan, penggunaan gelas lebar walau lebih pendek, membuat kita minum 25-30 persen lebih banyak dibanding dengan menggunakan gelas ramping tinggi.

4. Tidak melupakan protein
Penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan Obesity Society menyebutkan, wanita yang makan 30 gram protein, makan 100 kalori lebih sedikit dibanding mereka yang menu sarapannya randah kalori.
“Protein adalah kunci rasa kenyang,” kata Heather Leidy, asisten profesor Department of Nutrition and Exercise Physiology di University of Missouri, told Eating Well. “Protein mencegah nafsu makan berlebih.”


5. Bergerak
Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Physiology menemukan, orang yang berolahraga sesudah sarapan ternyata mengalami kenaikan berat badan. Sebaliknya, mereka yang berolahraga sebelum sarapan, tidak mengalami kenaikan bobot tubuh. Peneliti mengatakan,  olahraga sebelum sarapan dapat mendorong tubuh membakar lebih banyak lemak untuk diubah menjadi energi. Sedangkan jika kita sarapan sebelum olahraga maka yang dibakar oleh tubuh untuk sumber energi adalah karbohidrat dan bukan lemak.

6. Meditasi
Meditasi dapat menenangkan pikiran dan membuat kita semakin cerdas memilih makanan sehat. Studi yang dilakukan Brown University mengatakan demikian. Para peneliti menemukan, relawan studi yang tidak melakukan meditasi cenderung 34 persen lebih gemuk dibanding yang rutin bermeditasi di pagi hari.  Peneliti percaya, kondisi mental yang tenang mampu mencegah keinginan makan berlebih dan makan yang manis-manis.  Sebaliknya, orang dengan kondisi mental tertekan cenderung untuk mengonsumsi kalori dan gula lebih banyak dari yang seharusnya.  Perilaku makan berlebih telah lama dipercaya sebagai salah satu reaksi tubuh mengurangi stres.

19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app