3 Dampak Obesitas Pada Tulang Anak dan Orang Dewasa

Dipublish tanggal: Jul 2, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 20, 2019 Waktu baca: 4 menit
3 Dampak Obesitas Pada Tulang Anak dan Orang Dewasa

Obesitas merupakan salah satu gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kandungan lemak berlebih pada tubuh. Dampak obesitas diam-diam memicu timbulnya beberapa penyakit lain, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah

Salah satu pertanda obesitas yang bisa Anda ketahui adalah tingginya indeks massa tubuh (IMT) melebihi 27. Namun, tahukah Anda bahwa obesitas juga memiliki dampak lain terhadap kesehatan tulang Anda?

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Obesitas dapat mengakibatkan kepadatan tulang menurun

Selama ini, obesitas diketahui dapat memicu berbagai penyakit berbahaya seperti penyakit jantung dan stroke. Menurut beberapa penelitian, obesitas ternyata juga memiliki dampak terhadap tingkat kepadatan tulang hingga meningkatkan risiko patah tulang

Normalnya, tulang akan terus memperbarui diri, di mana terdapat proses penghancuran jaringan tulang yang telah rusak oleh sel osteoklas dan pembangunan jaringan tulang baru oleh sel osteoblas. Kedua proses ini seharusnya berjalan seimbang kecepatannya, sehingga kepadatan tulang tetap terjaga.

Namun, pada penderita obesitas tidak demikian. Proses penghancuran jaringan tulang terjadi 3 kali lebih cepat dibanding pembangunan jaringan tulang baru. Akibatnya, tulang menjadi lebih rapuh dan rawan akan risiko patah tulang.

Baca Juga: Pahami 6 Jenis Obesitas yang Bisa Menyerang Tubuh Anda

Seberapa besarkah dampak obesitas pada tulang?

Tahukah Anda mengenai Obesitas osteosarcopenic ? Ini merupakan suatu kondisi di mana kepadatan tulang dan massa otot mengalami penurunan akibat penumpukan lemak yang berlebih dalam tubuh. Kebanyakan kondisi ini terjadi pada orang dewasa sertalanjut usia.

Dr. Michael Drey, M.Sc. seorang ahli osteosarcopenia dari Medizinische Klinik und Poliklinik IV, di Klinikum der Universitat Munchen, berpendapat bahwa kondisi obesitas osteosarcopenic akan menjadi sorotan utama di masa yang akan datang. Pasalnya, kondisi ini tidak menyangkut satu faktor saja tapi sekaligus tiga hal dalam kesehatan tubuh, yaitu tulang, massa otot, dan obesitas.

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

Begitu juga menurut seorang profesor bidang gizi di Florida State University, Jasminka Ilich-Ernst, obesitas yang banyak dipandang kaitannya hanya dengan kondisi metabolik (seperti berpengaruh terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah) ternyata juga berkaitan dengan kesehatan tulang. 

Obesitas atau jaringan lemak berlebih ini berdampak negatif pada kepadatan tulang dan kekuatan otot. Bahkan, orang yang mengalami obesitas lebih rentanmengalami peradangan pada sendi.

Selama ini memang belum ada obat-obatan atau terapi medis lain yang dapat menyembuhkan kondisi ini. Namun, perubahan gaya hidup Anda sangatlah berpengaruh. Segera ubah gaya hidup Anda jadi lebih sehat dan aktif.

Caranya adalah dengan memenuhi kebutuhan asupan gizi dan nutrisi yang cukup lewat makanan yang sehat serta olahraga yang teratur. Semua ini akan membantu mengatasi atau menghindarkan Anda dari obesitas.

Obesitas juga mengancam kesehatan tulang anak

Tak hanya orang dewasa saja, obesitas juga turut mengancam kesehatan tulang anak. Itulah mengapa, orangtua harus selalu memperhatikan asupan makanan dan nutrisi anak supaya tulangnya tetap kuat dan sehat.

Sebab jika tidak, ada beberapa dampak obesitas pada tulang anak yang dapat terjadi, antara lain:

Iklan dari HonestDocs
Meso Slimming Treatment di Reface Clinic

Meso Slimming merupakan teknik non-bedah kosmetik dimana mikroskopis kecil dari obat-obatan kelas medis, vitamin, mineral dan asam amino disuntikkan ke dalam lapisan kulit. Penyuntikan dilakukan pada bagian atas dan tengah untuk mengatasi berbagai jenis masalah penumpukan lemak. Suntikan akan diberikan ke dalam mesoderm, yaitu lapisan lemak dan jaringan di bawah kulit. Befungsi untuk menghilangkan lemak tubuh yang tidak diinginkan dan selulit.

1. Risiko tubuh pendek dan patah tulang

Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan berisiko lebih tinggi mengalami cedera atau patah tulang. Dilansir di News Medical Life Science, anak penderita obesitas lebih berisiko terhadap cedera dan patah tulang, terutama pada lempeng pertumbuhan tulang (growth plate).

Growth plate atau lempeng pertumbuhan adalah bagian tulang yang terletak di dekat ujung tulang panjang yang terus memproduksi jaringan tulang baru. Hal inilah yang membuat tulang semakin panjang (area kaki dan lengan) hingga menjadikan anak tumbuh semakin tinggi.

Patah tulang pada bagian growth plate ini akan mengganggu proses pertumbuhan tulang panjang anak. Hal ini mengakibatkan tinggi badan anak tidak bertambah, tulang bengkok, atau bahkan penyakit arthritis.

2. Bentuk telapak kaki datar

Telapak kaki datar umum dimiliki oleh anak penderita obesitas. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan anak dalam beraktivitas karena menjadi mudah lelah saat berjalan. 

Untuk mengatasinya, anak dapat menggunakan sepatu dengan alas khusus dan melakukan olahraga serta latihan peregangan yang berfokus pada bagian tendon tumit anak. Selain itu, anak tentu dianjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat untuk mengurangi berat badan anak. Dengan demikian, beban berat pada telapak kaki juga berkurang.

Baca Juga: Bisakah Berlari Jarak Jauh dengan Telapak Kaki Datar?

3. Perkembangan koordinasi terganggu

Berdasarkan data dari American Academy of Orthopaedic Surgeons, anak penderita obesitas kerap kali kesulitan dalam bergerak atau aktivitas mereka. Tanda dan gejalanya meliputi:

  • Kesulitan melakukan gerakan motorik kasar, seperti melompat atau berdiri dengan satu kaki
  • Kesulitan melakukan pada gerakan motorik halus, seperti menggambar, menulis, dan menggunting. 

Kondisi ini tentu mengganggu anak dalam melakukan berbagai kegiatan olahraga. Tanpa aktivitas fisik yang cukup, berat badan anak dikhawatirkan akan terus bertambah dan membuat dampak obesitas kian parah.

Setelah mengetahui dampak obesitas pada tulang, sekarang tidak ada waktu lagi untuk menunda-nunda menjaga berat badan tetap ideal. Kuncinya adalah dengan menyeimbangkan asupan makanan dengan aktivitas fisik yang dilakukan. Semakin ideal berat badan, maka tubuh akan semakin mudah beraktivias tanpa mengancam kesehatan tulang.

Baca Selengkapnya: Dampak Obesitas Terhadap Kesehatan Tulang Anak

17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
BMI and BMD: The Potential Interplay between Obesity and Bone Fragility. MDPI. (https://www.mdpi.com/1660-4601/13/6/544/htm)
Mechanisms Involved in Childhood Obesity-Related Bone Fragility. Frontiers. (https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fendo.2019.00269/full)
Cao, Jay. (2011). Effects of obesity on bone metabolism. Journal of orthopaedic surgery and research. 6. 30. 10.1186/1749-799X-6-30. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/51222014_Effects_of_obesity_on_bone_metabolism)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app