13 Penyebab Mencret Pada Bayi dan Obatnya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
13 Penyebab Mencret Pada Bayi dan Obatnya

Mencret masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang, terutama Indonesia. Angka kesakitannya cenderung meningkat, dan dehidrasi (Kekurangan cairan) sebagai bahaya akibat mencret masih merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi dan balita di Indonesia.

Orang tua sering kali tidak menyadari apa yang dirasakan bayinya ketika buang air besar lebih encer dari biasanya, karena bayi tidak bisa mengungkapkan apa yang mereka rasakan kecuali dengan tangisan. Dalam memahami penyebab mencret pada bayi dan obat mencret untuk bayi perlu peran aktif orang tua terutama ibu yang harus mengetahui “Apa, Sebab, Bahaya, Diare”.

  • Apa berarti mengetahui penyakit yang diderita bayinya yaitu mencret yang dalam bahasa medis disebut dengan diare merupakan suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair atau bahkan berupa air saja dengan jumlah lebih dari tiga kali dalam satu hari.
  • Sebab berarti mengetahui Mengapa bayi bisa mengalami mencret
  • Bahaya berarti mengetahui tanda-tanda bahaya mencret yang berisiko untuk kematian apabila telah menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan), pada keadaan dehidrasi berat bayi tampak lesu atau lunglai bahkan tidak sadarkan diri, malas untuk minum, matanya tampak sangat cekung, dan turgor (cubitan kulit perut) kembali sangat lambat (> 2 detik).
  • Diare berarti megetahui bahwa ibu harus segera membawa bayi ke dokter atau petugas kesehatan ketika bayi mengalami tanda-tanda bahaya diare.

PENYEBAB MENCRET PADA BAYI

Mencret pada bayi umumnya disebabkan oleh sejumlah hal :

  • Infeksi : kuman penyakit seperti bakteri, virus atau parasit yang  dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang tercemar atau kontak dengan tinja penderita. Siklus penyebaran kuman dapat melalui Feces (tinja), Flies (lalat), Food (makanan), Fomites (peralatan makan), dan Finger (jari tangan)
  • Penurunan daya tahan tubuh : Ibu yang tidak memberikan ASI sampai usia 2 tahun (atau lebih) akan menyebabkan bayi memiliki daya tahan tubuh yang kurang sempurna, karena di dalam ASI terdapat antibodi yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bayi yang kekurangan gizi/malnutrisi terutama keadaan gizi buruk memiliki daya tahan tubuh yang rendah, sehingga akan mudah terinfeksi oleh kuman penyakit. Selain itu, bayi juga dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh apabila terinfeksi oleh virus (seperti campak dan HIV)
  • Faktor lingkungan dan perilaku : Mencret adalah penyakit yang berbasis pada lingkungan yang faktor utamanya adalah kontaminasi air oleh tinja yang berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat. Beberapa perilaku ibu yang dapat menyebabkan mencret pada bayi yaitu :
    • Ibu yang memberi bayi Makanan Pendamping (MP ASI) terlalu dini (usia < 6 bulan) akan mempercepat bayi kontak terhadap kuman
    • Ibu yang menggunakan botol susu terbukti meningkatkan risiko diare karena sulitnya untuk membersihkan botol
    • Ibu yang menyimpan makanan pada suhu kamar & tidak menutupnya dengan baik
    • Ibu yang memberi bayi minum menggunakan air yang tercemar
    • Ibu yang tidak mencuci tangan setelah buang air besar, atau membersihkan tinja anak
    • Ibu yang Membuang tinja (termasuk tinja bayi) sembarangan

Selain ketiga hal tersebut, ada penyebab bayi mencret yang tidak umum seperti :

  • Keracunan makanan
  • Alergi terhadap makanan tertentu
  • Alergi terhadap obat-obatan tertentu
  • Terlalu banyak mengonsumsi jus buah

PENGOBATAN BAYI MENCRET

Dalam melakukan pengobatan mencret ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh ibu di rumah, sebelum ibu membawa bayi ke dokter yaitu :

  1. Melakukan pencegahan dehidrasi : dengan memberikan ASI lebih sering dan lebih lama dari biasa, memberikan Oralit (satu bungkus dalam 200 cc air) ½ gelas untuk bayi dengan umur kurang dari 1 tahun, dan 1 gelas untuk balita dengan umur lebih dari 1 tahun setiap kali mencret sampai diare berhenti, atau bila tidak tersedia oralit ibu dapat memberikan Cairan Rumah Tangga seperti kuah sayur, air tajin, atau kuah sup.
  2. Memberikan Zinc untuk mengurangi parahnya diare
  3. Melanjutkan pemberian makan : untuk membantu bayi tetap kuat dan tumbuh, karena sering sekali bayi yang mencret tidak mendapat asupan makanan sesuai umur atau asupan makanan yang bergizi sehingga bayi menjadi kurang gizi. Ibu dapat memberikan ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan, memberikan MP ASI sesuai umur pada bayi umur 6 - 24 bulan dan sejak umur 1 tahun sudah dapat diberikan makanan keluarga secara bertahap.
  4. Memberikan antibiotik selektif : Antibiotik hanya diberikan jika ada indikasi, seperti diare berdarah dan diare karena kolera. Pemberian antibiotik yang tidak tepat berisiko menimbulkan resistensi kuman dan membunuh flora normal yang dibutuhkan tubuh, hal ini malah berisiko memperparah diare.
  5. Melakukan kunjungan segera : penting bagi ibu untuk segera membawa bayi ke dokter atau petugas kesehatan bila bayi berak cair lebih sering, bayi muntah berulang, bayi sangat haus, bayi makan dan minum sangat sedikit, bayi mengalami demam, tinja berdarah, dan tidak membaik dalam 3 hari

OBAT MENCRET UNTUK BAYI

Sebenarnya ada obat mencret untuk bayi yang terbukti efektif dan aman, sayangnya banyak orang tua yang tidak mengetahuinya. Itu adalah Zinc. Zinc telah terbukti dapat mempercepat penyembuhan diare, mengurangi jumlah tinja, dan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mengurangi risiko diare berikutnya pada 2 sampai 3 bulan ke depan.

Zinc tersedia dalam kemasan tablet, bubuk dalam sachet dan sirup dalam botol dengan dosis (1 tablet = 20 mg). Tablet Zinc dapat dilarutkan dalam 1 sendok air minum atau ASI, untuk bayi dengan umur kurang dari 6 bulan diberikan 1/2 tablet/hari, untuk balita dengan umur lebih dari 6 bulan diberikan 1 tablet/hari. Obat zinc harus diberikan selama 10 hari berturut meskipun diare sudah berhenti untuk keefektifitasannya dalam mengobati diare.

Hindarilah obat mencret anak yang cara kerjanya menghentikan diare dengan mengentalkan tinja, hal ini tidak dianjurkan untuk anak-anak karena akan menghambat keluarnya tinja yang seharusnya memang dikeluarkan bersama dengan kuman-kuman yang ada di dalamnya.

Baca juga: Cara Tuntas Mengatasi Mencret pada Bayi dan Anak

PERILAKU SEHAT PENCEGAHAN MENCRET

Mengingat mencret masih merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi dan balita di Indonesia, sangatlah penting bagi orang tua khususnya ibu untuk dapat melakukan perilaku sehat pencegahan diare dengan cara berikut :

  1. Memberikan bayi ASI Eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 24 bulan
  2. Memberikan bayi Makanan Pendamping ASI sesuai umur (6-24 bulan)
  3. Memberikan bayi minum menggunakan air yang direbus matang dan menggunakan air bersih
  4. Mencuci tangan ibu dan bayi dengan air dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar
  5. Membuang tinja bayi dengan benar
  6. Memberikan bayi imunisasi campak

Mencegah lebih baik daripada mengobati!


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Weinberg, N., Weinberg, M. S., Maloney, S. A. (2015, July 10). Traveling safely with infants & children (http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2012/chapter-7-international-travel-infants-children/traveling-safely-with-infants-and-children.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app