12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kementerian Kesehatan

Dipublish tanggal: Jun 21, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 2, 2019 Waktu baca: 5 menit
12 Indikator Keluarga Sehat Menurut Kementerian Kesehatan

Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang jatuh setiap tanggal 29 Juni dimaksudkan untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk membangun bangsa dan negara. Keluarga diharapkan dapat menjadi sumber yang selalu menghidupkan, memelihara, memantapkan, dan mengarahkan kekuatan sebagai perisai dalam menghadapi persoalan kehidupan.

Tidak hanya itu, Hari Keluarga Nasional (Harganas) juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penerapan 8 fungsi keluarga yang terdiri dari agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, sosial dan budaya, serta lingkungan.

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo selalu berpesan bahwa sesibuk apapun kita, selalu sempatkan waktu bersama keluarga karena keluarga penting sekali dan keluarga selalu memberikan semangat ketika kita menghadapi berbagai tantangan.

4 Konsep pendekatan keluarga

Berikut 4 konsep pendekatan keluarga yang diterapkan dalam keluarga, yaitu:

1. Keluarga Berkumpul

Seluruh anggota keluarga diharapkan dapat meluangkan waktu tanpa disibukkan dengan gawai (gadget), televisi, atau alat elektronik lainnya.

2. Keluarga Berinteraksi

Seluruh anggota keluarga diharapkan dapat meluangkan waktu untuk berkumpul dan saling bercengkrama, serta saling tukar pengalaman dengan komunikasi yang lebih berkualitas.

3. Keluarga Berdaya

Seluruh anggota keluarga mampu memanfaatkan potensi yang dimilikinya untuk membuat diri dan keluarganya tidak bergantung pada pihak lain.

4. Keluarga Peduli dan Berbagi

Seluruh keluarga yang mampu dan lebih beruntung diharapkan mempunyai kepedulian dan keinginan untuk berbagi dan menolong orang lain.

Pada tahun 2019, perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) akan dipusatkan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan dengan tema 'Hari Keluarga, Hari Kita Semua' dan slogan 'Cinta Keluarga, Cinta Terencana'.

Tetapi selain pemahaman mengenai 8 fungsi keluarga dan 4 konsep pendekatan keluarga, masyarakat juga perlu mengetahui seperti apa indikator keluarga sehat. Hal ini pula yang mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) tahun 2017 lalu mengeluarkan 12 indikator utama sebagai penanda status kesehatan sebuah keluarga dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia Sehat.

Berikut 12 indikator Keluarga Sehat

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

Program Keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu program pemerintah untuk menekan angka kelahiran di Indonesia dengan membatasi 2 anak dalam satu keluarga dan untuk mengatur jarak kelahiran satu anak dengan anak selanjutnya. Program KB sendiri juga menjadi indikator dari keluarga sehat.

2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

Indikator keluarga sehat yang dikatakan berhasil adalah ketika seluruh ibu dapat melakukan persalinan yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di puskesmas ataupun rumah sakit. Tujuannya untuk menjaga proses persalinan dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit agar tubuh tahan terhadap penyakit tertentu. Imunisasi dasar lengkap untuk bayi juga menjadi salah satu indikator keluarga sehat. Jenis imunisasi yang termasuk imunisasi dasar adalah imunisasi hepatitis B, polio, BCG, DPT, dan campak. Baca juga: Daftar Imunisasi Dasar Lengkap

4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

Indikator keluarga sehat yang keempat adalah ketika bayi mendapat ASI eksklusif selama minimal 6 bulan. Hal ini sangat disarankan terutama ketika seorang ibu tidak memiliki kendala dalam pemberian ASI eksklusif. Tetapi jika memang ibu mengalami kesulitan, pemberian susu formula diperbolehkan. Baca juga: Manfaat ASI Bagi Ibu dan Bayi

5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan

Penting bagi para orang tua untuk memperhatikan pertumbuhan anak sehingga tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan baik dan apabila ada kendala dalam masa pertumbuhan anak, orang tua dapat menanganinya dengan cepat. Salah satu hal yang perlu dilakukan para orang tua adalah memeriksakan anak ke dokter secara rutin.

6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar

Setelah indikator sebelumnya berhubungan dengan ibu dan anak, indikator keenam berfokus pada pengendalian penyakit menular dan tidak menular, salah satunya terhadap penyakit tuberkulosis paru. Penyakit ini membutuhkan perawatan intensif di mana konsumsi obat harus konsisten selama waktu tertentu. Selain itu, peran keluarga diperlukan untuk kesembuhan penderita serta untuk mencegah terjadinya penyakit ini menular kepada anggota keluarga yang lain.

7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur

Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah akibat penyempitan pembuluh darah atau terjadinya peningkatkan volume darah. Jika dibiarkan, penyakit hipertensi dapat menyebabkan komplikasi dan memicu penyakit kronis lainnya. Pengobatan hipertensi sendiri harus dilakukan secara teratur dan ditambah dengan aktivitas fisik serta penerapan gaya hidup sehat. Baca juga: Gejala, Penyebab, dan Obat Hipertensi

8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan

Indikator keluarga sehat lainnya adalah penerimaan anggota keluarga untuk merawat, membantu pengobatan, serta tidak menelantarkan anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa. Karena yang dibutuhkan oleh penderita gangguan jiwa terutamanya adalah dukungan dari keluarga dan orang terdekat.

9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok

Perilaku sehat, seperti tidak merokok menjadi salah satu indikator keluarga sehat yang diharapkan pemerintah. Hal ini tidak hanya berlaku bagi anak-anak saja, tetapi diharapkan para orang tua dapat memberikan contoh kepada anak-anak untuk tidak merokok. Karena bahaya rokok tidak hanya dirasakan oleh mereka yang merokok (perokok aktif) tetapi juga oleh orang di sekitarnya (perokok pasif). Baca juga: Bahaya Merokok Dekat Anak

10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) merupakan salah satu program yang disiapkan pemerintah melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dan diharapkan seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai. Karena berdasarkan salah satu survei yang Honestdocs lakukan, sebanyak 81 persen masyarakat Indonesia belum memiliki asuransi kesehatan ataupun terdaftar dalam BPJS Kesehatan. Baca juga: Perilaku Pembayaran Biaya Kesehatan di Indonesia

11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

Salah satu dari 12 indikator keluarga sehat adalah setiap keluarga harus memiliki akses sarana air bersih, baik untuk memasak, mandi, ataupun untuk minum. Karena di Indonesia sendiri masih banyak daerah yang masih kesulitan dalam mengakses sarana air bersih.

12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Tidak hanya sarana air bersih untuk konsumsi, keluarga juga harus mengetahui pentingnya penggunaan jamban yang sehat dan bersih sebagai salah satu indikator keluarga sehat. Karena faktor lingkungan yang buruk juga dapat menjadi penyebab timbulnya berbagai penyakit.


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Noor, Noraini & Gandhi, Anjli & Ishak, Ismahalil & Wok, Saodah. (2014). Development of Indicators for Family Well-Being in Malaysia. Social Indicators Research. 115. 10.1007/s11205-012-0219-1.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/257664342_Development_of_Indicators_for_Family_Well-Being_in_Malaysia)
Quality Indicators for Family Support Services and Their Relationship to Organizational Social Context. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3858410/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app